PMKRI Cabang Palangka Raya Serukan Gerakan Melawan Bullying Terhadap
Anak dan Perempuan
Tia Malora, selaku
Biro Pergerakan Perempuan PMKRI Cabang Palangka Raya, menyerukan gerakan untuk
melawan kasus bullying yang terus terjadi terhadap anak-anak dan perempuan di
Indonesia, terkhusus di Kalimantan Tengah, angka kasus bullying yang tercatat
belakangan ini semakin mengkhawatirkan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Jambi beberapa hari belakangan
ini, dimana dari vidio yang beredar seorang remaja perempuan dibuli dan dipaksa
merokok oleh sekelompok remaja perempuan lainya, bahkan dalam vidio itu terlihat
remaja putri tersebut di jambak dan disiram menggunakan minuman oleh sekelompok
remaja putri tersebut. Hal inilah yang memicu keresahan dalam diri Tia, hal itu
Ia sampaikan Di Margasiswa PMKRI cabang Palangka Raya Santus Dionisius pada, 28
September 2024.
Menurut Tia,
bullying terhadap anak dan perempuan adalah bentuk pelanggaran hak asasi
manusia yang serius. "Di Indonesia, kasus bullying terhadap anak-anak dan
perempuan sering kali tidak terdeteksi atau diabaikan. Ini adalah masalah
serius yang harus kita tangani dengan tegas. Kalimantan Tengah tidak
terkecuali, dengan berbagai kasus yang berdampak pada kondisi psikologis dan
sosial para korban," tegas Tia.
Tia menambahkan bahwa Kalimantan Tengah
menghadapi tantangan khusus karena faktor budaya dan keterbatasan akses
terhadap perlindungan hukum serta layanan rehabilitasi bagi korban. "Di
beberapa wilayah, korban bullying enggan melapor karena khawatir akan stigma
atau ketidakpercayaan dari pihak yang seharusnya melindungi. Ini yang harus
kita ubah," ujar Tia.
Melalui Biro Pergerakan Perempuan PMKRI
Cabang Plangka Raya, Tia Malora dan timnya tengah mempersiapkan program-program
advokasi, seperti penyuluhan tentang bahaya bullying, peningkatan kesadaran di lingkungan
masyarakat, serta penyediaan layanan konseling bagi para korban. Mereka juga
bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga
pendidikan, dan organisasi masyarakat, untuk memperkuat perlindungan hukum bagi
anak-anak dan perempuan yang menjadi korban bullying.
"Kami menyerukan kepada seluruh
pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, sekolah, hingga keluarga,
untuk bersatu melawan bullying. Tidak ada tempat bagi kekerasan ini dalam
masyarakat kita," ujar Tia Melora.
Tia berharap upaya bersama ini akan
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak dan perempuan
di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah.
"Jika kita tidak bertindak sekarang,
dampak jangka panjang dari bullying bisa menghancurkan generasi masa depan.
Anak-anak dan perempuan harus dilindungi, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi
dengan tindakan nyata," tutup Tia.
Melalu pemberitaan ini PMKRI Cabang Palangka Raya akan menggelar kampanye publik dan mengadakan dialog sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memberdayakan masyarakat dalam melawan bullying.
Penulis :
Biro Pemberdayaan Perempuan (Tia Malora)