Tuesday, April 26, 2022

MEMPERERAT FRATENITAS_PUNCAK PERAYAAN DIES NATALIS KE-31 TAHUN PMKRI CABANG PALANGKA RAYA


suara dionisius - 18 April 2022 lalu PMKRI Cabang Palangka Raya genap berusia 31 tahun, puncak acara Dies Natalis ini dilaksanakan pada (23/04/2022) di Margasiswa PMKRI Cabang Palangka Raya dengan tema "Mempererat Fratenitas". 

Dalam laporannya, Rosa Paramita selalu Ketua Pelaksanan kegiatan Dies Natalis ini menyampaikan bahwa dalam perayaan Dies natalis ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu : Kegiatan bakti sosial PMKRI Mengajar di TK Kasih Ibu (18/04/2022), Perlombaan Volley Ball Fratenitas yaitu kegiatan internal PMKRI yang dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Cabang Palangka Raya (20-21/04/2022), Misa Syukur, Dialog Publik dan Perayaan Malam Puncak dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Cabang Palangka Raya (23/04/2022).

Obi Seprianto, Ketua Presidium menyampaikan semoga dalam momentum perayaan Dies Natalis ini sebagai wadah dan ruang untuk bertemu dan saling menyapa sesama anggota PMKRI Cabang Palangka Raya dan juga ada beberapa rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam momentum perayaan Dies Natalis ini semoga melalui ruang dan langkah seperti ini tumbuh juga cinta untuk bergerak bersama dalam merajut tali kasih untuk organisasi baik internal maupun eksternal organisasi.

Rangkaian Kegiatan ini berjalan dengan baik serta dihadiri langsung oleh Dewan Pertimbangan, Anggota Penyatu, Komisaris Daerah VIII, Anggota Biasa, rekan juang Cipayung Plus Kota Palangka Raya (GMNI, GMKI dan KAMMI).

Kegiatan puncak dies natalis ini berjalan dengan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang selalu diingatkan oleh panitia, diantaranya mewajibkan seluruh undangan yang hadir menggunakan masker, pengecekan suhu, pembatasan jumlah tamu dan pengaturan jarak antar kursi yang menjamin kenyamanan dan keamanan para undangan selama acara pembukaan berlangsung. 

Penulis, Crewsuaradionisius

Monday, April 25, 2022

PMKRI CABANG PALANGKA RAYA MENYELENGGARAKAN DIALOG PUBLIK BERIKUT POINTNYA

 
Dalam kegiatan Dies Natalis PMKRI Cabang Palangka Raya "Sanctus Dionisius" ke-31 tahun, menyelenggarakan beberapa kegiatan yang mengaktualisasi dari spirit 3 benang merah, seperti bakti sosial PMKRI Mengajar, Olah Raga (Volly Ball), Launching Buku Sejarah, Reuni Alumni, dan juga Dialog Publik.

Dalam dialog Publik ini tema yang diangkat panitia penyelenggara yaitu “Pendidikan Politik dan Keterlibatan Pemuda Dalam Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024”, adapun yang menjadi narasumber dalam dialog ini ialah bapak Donny L, SH. CN. MH (Ketua DPD VOX Indonesia Kalteng), Eko Wahyu S, S.E (Anggota KPU Prov. Kalteng), Yoyo Riswandi, S.H (Kasubid 1 Politik Ditintelkam Polda Kalteng), M. Alfian Mawardi, SH (Ketua KNPI Kalteng) dan Romondus Romi, SH (Komda VIII PP PMKRI)


Wahyu S, S.E (Anggota KPU Prov. Kalteng), Yoyo Riswandi, S.H (Kasubid 1 Politik Ditintelkam Polda Kalteng), M. Alfian Mawardi, SH (Ketua KNPI Kalteng) dan Romondus Romi, SH (Komda VIII PP PMKRI)

Kegiatan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh PMKRI Cabang Palangka Raya, pada tanggal 23 April 2020, pukul 16.00 WIB s/d Selesai. Obi Seprianto selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya dalam Opening Speechnya menyampaikan perhelatan pesta demokrasi untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, dan wakil-wakil rakyat untuk pusat (DPR), Provinsi, serta Kabupaten/Kota (DPR Provinsi dan DPR Kabupaten/Kota) untuk periode 2024-2029 masih lama terhitung dari sekarang sekitar dua tahun lagi. Namun baliho-baliho sudah mulai terpajang rapi di sepanjang bahu jalan secara terkhusus di Kota Palangka Raya.

Tidak lepas dari ingatan kita bersama apabila kita tarik kebelakang kembali semakin mendekati waktu pemilihan banyak dari tiap kubu baik dalam pemilihan esekutif maupun legislatif pasti terlibat dalam perdebatan tentang hal-hal yang tidak substantif atau tidak mencerminkan akhlak yang baik dalam berpolitik, seperti hoaks dan hate speech (ungkapan kebencian)

Ini penting kenapa pemuda harus bersikap, karena berdasarkan hasil beberapa survey, Pemilih dari generasi milenial dan generasi Z diprediksi akan mendominasi suara pada Pemilu 2024. secara terkhusus di Kalimantan tengah Pemuda yang memiliki hal suara dari usia 17-40 Tahun berjumlah 997.689 pemilih, adapun klasifikasinya sebagai berdasarkan usia 17-25 Tahun adalah 380.812 pemilih , 25-30 Tahun = 202.991 Pemilih, dan usia 30-40 Tahun = 412.558 Pemilih, serta yang sudah menikah dibawah 17 Tahun yaitu 328 orang, Dalam artinya suara pemuda cukup besar di Kalimantan tengah yaitu lebih dari 60% dari jumlah suara keseluaruhan.

Tentu ini menjadi harapan besar kedepannya, menentukan calon pemimpin yang memiliki integritas dalam memimpin bangsa dan daerah kedepannya. Tetapi yang menjadi ketakutan kita Bersama yaitu berdasarkan beberapa survey dan jurnal yang berkaitan dengan PEMILU yaitu Jurnal Politikom Indonesia, tentang partisipasi milenial pada pemilu Indonesia dan juga jurnal Randi Hamdani tentang partisipasi pemuda tentang pemilu. bahwa karakter pemilih milenial dan generasi Z juga tidak suka dengan retorika, tapi melihat kepada hal-hal yang nyata dan rasional. Itu menjadi pembelajaran yang besar, bahwa pada pemilu sebelumnya, bagaimana dihadapkan pada narasi konservatisme identitas dan politik identitas, serta money politik. Padahal, tentu ini berbanding terbalik dari apa yang mereka banyangkan.


Donny L, SH. CN. MH Selaku Ketua DPD VOX Indonesia Kalteng, menyampaikan hal yang harus diwaspadai dalam PEMILU kedepan yaitu berkaitan dengan masalah kesukuan, politik identitas berbau agama dan politik uang. Selain permasalahan utama tersebut ada beberapa yang menjadi masalah hari ini seperti Kurangnya sumber daya manusia para politisi, dimana narasi yang dibangun hari ini yang penting ada uang jadi, pemanfaatan kekuasaan untuk kepentingan golongan, Kurangnya pengimplementasi budaya politik yang bersumber pada Pancasila dan mulai bertumbuh suburnya virus 5 B (Budek, bisu, buta, bungul, barang ai (terserah)) didalam tubuh perpolitikan di tanah air.

Donny juga menyampaikan keterlibatan pemuda dalam menyongsong PEMILU Tahun 2024 yaitu harus berorientasi pada empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, selalu berpikir dinamis dalam menyikapi segala perubahan, memiliki sifat untuk melayani/mengabdi kepada sesama manusia, selalu membangun relasi/hubungan yang bagus kepada sesama, Pandangan politik berdasarkan nilai-nilai kemanusian dan memiliki Keprihatinan kepada kemiskinan.

Narasumber yang kedua Eko Wahyu S, S.E (Anggota KPU Prov. Kalteng), menyampaikan pandangannya bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih milenial dalam pemilu tahun 2024, ada dua giat besar KPU yaitu pemilu dan pemilihan kepala daerah. Dalam pelaksanaan pemilu tentu permasalahan akan selalu datang begitupun dengan godaan, sehingga kekuatan keimanan setiap individu harus kuat agar sesuai dan sejalan dengan aturan yang berlaku.

Dalam proses pelaksanaan PEMILU langkah yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi pemilij yaitu menggunakan pendekatan sosialisasi dari jajaran stakeholder, partai politik, tokoh agama, tokoh adat, organisasi kepemudaan, mahasiswa, paguyuban dilibatkan dan diundang agar menyukseskan pesta demokrasi. Karena penyelenggara PEMILU Menyadari keterbatasan lembaganya dalam mensosialisasikan terkait tahapan-tahapan, dampak dan manfaat ketika menentukan pilihan, Eko juga menegaskan KPU sangat terbuka untuk siapa saja kelompok masyarakat dan mahasiswa untuk berdiskusi terkait dengan pemilu.

Narasumber ketiga Yoyo Riswandi, S.H selaku Kasubid 1 Politik Ditintelkam Polda Kalteng, yang berbicara tentang Potensi konflik dan strategi polda Kalimantan tengah dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif menjelang pemilu 2024.

Yoyo menyampaikan potensi masalah yang akan mungkin terjadi dalam pemilu 2024, yaitu politik identitas melalui pemanfaatan ormas agama, adat, kepemudaan, yang berujung pada kepentingan elit politik maupun partai politik, Salah satu tujuannya untuk membranding dirinya oknum tertentu. Tentu hal tersebut akan memicu terjadinya konflik di dalam masyarakat, dan akan menciptakan kelompok masyarakat yang intoleran cendrung provokatif terhadap masyarakat lainnya

Disisi lain Foktor lain yang memicu konflik dalam tahap pemilu, yaitu meningkatnya pemberitaan bohong/ hoax di media sosial, mulai dari tulisan, hingga gambar yang mengarah pada provokasi sara, ujaran kebencian melalui teknologi media sosial yang selalu mewarnai menjelang pemilu, dan Perang opini antar pendukung salah satu calon sehingga memicu konflik horizontal di dalam tubuh masyarakat.

Menyikapi beberapa persoalan diatas, langkah yang diambil POLDA KALTENG dalam mencegah konflik PEMILU tahun 2024, yaitu melakukan proses indentifikasi konflik mulai dari pengamanan tahapan awal hingga tahap akhir PEMILU, Merangkul seluruh ormas kepemudaan, dibidang HUMAS POLDA KALTENG melakukan pengelolaan isu ditengah masyarakat agar dapat dikendalikan, terdapat Cooling system/ mesin pendingin, yang dimana dalam kegiatan ini polda kalteng mengangkat isu kebhinekaan dan nasionalisme untuk kesatuan NKRI adapun bentuk kegiatannya FGD mengundang seluruh elemen dan tokoh masyarakat.mengenai Isu-isu berkaitan dengan pemilu yang akan datang agar berjalan aman dan kondusif dan yang utama adalah sinergitas dengan stekholder penyelenggara pemilu membangun komunikasi koordinasi untuk duduk Bersama agar membangun pemilu 2024 yang kondosif

Peran pemuda juga sangat penting dalam menghidupkan PEMILU 2024, seperti Pemuda turut serta melakukan penggawasan, aktif melakukan Pendidikan politik pada masyarakat. Mampu mencegah konflik horizontal didalam masyarakat, meningkatkan pemetaan politik sehingga dapat menjadi penengah apabila terjadi konflik didalam masyarakat dan yang terutama Pemuda jangan terlibat didalam politik identitas.

M. Alfian Mawardi, SH (Ketua KNPI Kalteng) yang juga salah satu narasumber menyampaikan Pada setiap konstestasi PEMILU pasti berjumpa dengan yang namanya politik identitas, money politik, Serangan SARA. Alfian juga berharap hal yang terpenting dilihat kaum muda di calon-calon pemimpin adalah track record yang sudah dikerjakannya dan apa yang menjadi tujuannya jangan melihat suku, agamanya dan golongan. Karena ada beberapa kepala daerah yang tipe yang sama tapi tidak berbuat banyak untuk daerahnya.

Alfian juga menegaskan KNPI KALTENG Tetap bertindak independen dalam PEMILU kedepan tidak bisa di intervensi oleh pihak manapun serta tidak akan pernah condong kepada satu paslon pun.

Narasumber terakhir Romondus Romi, SH selaku Komda VIII PP PMKRI, dalam dialog Publik menyampaikan berkaitan dengan wacana penundaan pemilu tahun 2024 dan wacana amandemen UUD 1945 tentu sangat melanggar konstitusi maka dari itu secara organisatoris PMKRI Menolak, karena berbicara sejarah apabila masa jabatan terlalu lama menyebabkan kerakusan dalam tubuh pemerintahan tersebut.

Pemuda juga memiliki peran penting sebagai monitoring dalam setiap permasalah yang akan timbul dalam pelaksanaan pemilu. Tetapi menjadi tugas penting secara terkhusus kepada anak-anak muda yang tidak mau tau dengan kondisi politik hari ini, hal ini yang menjadi target dan sasaran kedepan agar kesadaran pentingnya partisipasi pemilih mengalami peningkatan.

Romondus juga menegaskan Pemuda Kalimantan tengah sangat banyak, tetapi Kepedulian secara politik dapat kita ukur, Sehingga mari kita melakukan kerja sama dengan penyelenggara PEMILU agar meningkatkan partisipasi dan menghindari potensi konflik yang terjadi.


Dari narasi yang dibawa narasumber diatas tentu permasalahan-permasalahan pasti akan terjadi didalam PEMILU kedepan. Dan semoga langkah-langkah yang sudah disiapkan penyelenggara, maupun dari aparat keamanan berjalan sesuai dengan apa yang disampaikan dalam forum dialog publik ini, dan kita sebagai pemuda/mahasiswa tentu memiliki peran penting sebagai agen control dalam kesuksesan PEMILU kedepan.

Dialog pun ditutup dengan closing statmen dari masing-masing narasumber yang berisi harapan dan langkah yang harus diambil kedepan dan penyerahan kenang-kenangan dari Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya kepada seluruh narasumber dan moderator.

Penulis, Crewsuaradionisius


DIES NATALIS_LAUNCHING BUKU SEJARAH PMKRI CABANG PALANGKA RAYA.

 



Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya menggelar launching buku dalam rentetan kegiatan Dies Natalis ke 31 tahun (23/04/2022)

Peluncuran buku sejarah yang berjudul “Sebuah Perjalanan” 31 Tahun PMKRI Cabang Palangka Raya di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila ini ditulis oleh Anggota PMKRI Cabang Palangka Raya yaitu : Rahel Dewi Sartika (Sekretaris Jenderal), Rizky Pratama (Presidium Gerakan Kemasyarakatan, Lisa (Presidium Riset dan Teknologi) dan Patrisius Agang (Anggota Biasa) serta Obi Seprianto (Ketua Presidium) selaku penanggung jawab dan Dionisius Reynaldo Triwibowo (Editor).


Adapun tujuan dari penulisan buku sejarah ini yaitu untuk melihat kembali peristiwa yang terjadi sejak awal berdirinya PMKRI Cabang Palangka Raya pada 18 April 1991 hingga saat ini, pembaca juga diajak untuk mengingat kembali bagaimana sulitnya perjuangan mahasiswa untuk berhimpun di masa orde baru, dinamika internal dan eksternal PMKRI Cabang Palangka Raya, suka duka berpindah-pindah hingga mendapatkan margasiswa permanen saat ini.

Obi Seprianto berharap semoga buku ini nanti, bisa sebagai acuan anggota-anggota PMKRI untuk mengenal perjuangan Para pendiri PMKRI cabang Palangka Raya agar tetap berdiri kokoh dibumi tambun bungai bumi pancasila.

Dan juga buku ini bisa sebagai bahan refleksi anggota melihat sejauh mana perjalan Pmkri cabang palangka raya, sehingga semakin mendewasakan gerakan PMKRI Cabang Palangka Raya di tahun-tahun akan datang.

Penulis, Crewsuaradionisius

Friday, April 22, 2022

LAMPU TAMAN DAN TERIAK RASA ITU MAKIN MENGHILANG


Dari setiap kata-kata yang sering terucap bagaikan motivasi yang selalu ada di setiap kali perasaan itu ada. Semua hal akan menjadikan sebuah capaian yang enggan di nikmati lagi oleh kalimat-kalimat yang tak sempat di ucapkan lagi.Di seberang jalan tempat Nadia dan Stev duduk,ada lampu jalan yang menjadi saksi bisu untuk bisa menerangi sepasang anak muda yang lagi bucin asmara. Adegan dan drama yang Nia dan Stev lakukan pun lamp taman itu sampai merekam sekan mau menceritakan kepada gelap bahwa dia telah telah berhasil memberikan cahaya yang makna untuk sepasang kekasih dan bukan Cuma pengguna jalan raya yang dia sinari. Berjalannya cerita Stev dan Nia pun cukup unik karena keduanya sanggat mengerti satu sama lain yang selama itu semua keburukan dan kebaikan mereka pun sudah tau satu sama lain,sejauh itu Stev bisa percaya sampai dia memberanikan diri untuk perkenalkan sama keluarga Stev saking sudah setia sama Nia. Semua cerita cinta Nia dan Stev pun sudah terbungkus rapi dan tak semua itu menjadi hal retakan bagi kedua anak muda ini.

Ketika suatu kesempatan ada penantang kasih dan perasaan yang membuat ragu,ketika Bahasa tubuh sudah tidak di mengerti lagi oleh pemahaman Stev. Sampai Stev memaknai Cntai itu dengan cara Bahasa Hassan El Rasyid,”Cinta ibarat akar yang tak akan mungkin kau temukan,hanya ranting yang kamu lihat dan dahan.  Galilah maka kau akan temukan cinta yang mengakar dari kekuatan” begitulah Stev memaknai cuplikan cinta dan kesetiaannya terhadapa Nia. Tetapi semua itu hanyalah pada tanggung jawab Stev saja pada hatinya, lampu taman itu menjadaikan semuanya jadi buyar berkeping tak tertata lagi,hancur bagikan batu yang di palu berkeping yang tak bisa nyatu lagi. Semuanya kini mulai tidak tertata lagi dan seakan menjadi hilang tidak tau kemana. Sebenarnya kan dalam hal asmara yang di sebut bucin itukan bisa dikatakan bahwa Cinta itu Aku kita.

Tetapi alasannya Cuma satu Nia tidak bisa mengandalkan lagi kepada Stev soal kasih dan bahtera sayangnya,semua itu akan menjadi sebuah kehancuran,ada Bahasa yang sering kali di bilang dalam hal perpisahan adalah” Cinta seorang perempuan diibaratkan dengn kuku,jika di potong ia tetap akan tumbuh lagi,beda dengan Cinta laki-laki ibarat sebuah akar pohon sekali di cabut maka akan tercabut sampai keakarnya” begtiulah sebuah makna yang selalu ada ketika kalimat terahir yang sempat di ucapkan untuk terahirkan oleh Stev terhadapa Nia. Tetapi juga ada yang menjadikan itu sebagai kalimat bijak” Filsafat Cinta ialah,Cinta yang di basuhi air mata,akan tetapi indah dan suci selamanya”. Begitulah kerja air mata yang datang hanya menyakinkan perasaan untuk bisa mencintai kembali. Begitulah curahan hati Stev di kala lampu taman yang akan menjadikan saksi atas ocehan dan hal perasaannya itu,sejenak matanya mengarah ke lampu dan bebicara “Memang manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan.Ahir dari semua itu ada puisi yang Stev mau sampaikan yang berjudul Berkat Cinta.

 

Berkat Cinta

“Kehadiranmu di dalam ruang lingkup hubungan manusia

sangatlah berperan aktif engkau membuat orang itu sedih bahkan engkau memperkenalkan mereka sakit hati dan sampai mereka menangis

Cinta…………….

Waktu kecil kami tidak  berlalu mengenalmu yang kami tahu  bahwa hanya rasa takut.

Rasa takut ini akan menjadi-jadi. Jika kami ada kesalahan dengan orang tua sesama itu berkatmu juga cinta.

 Cinta……………..

Sepenggal kisah atau riwayat dalam kehidupan ini dan dia berjalan bergulir bagaikan roda dan detak bagaikan bunyi denyut jantung dan di titik itulah kami mengetahui betapa pentingnya engkau berperan pada keahlianmu cinta.

Cinta saya terkadang berpikir bahwa  apakah kamu selalu berjalan pada  jejakmu”

Begitulah cerita yang hanya di rasakan oleh Stev. Lampu taman itu pun menjadi saksi yang kesekian kalinya atas ocehan yang di rasakan oleh Stev,sampai-sampai lampu taman itu merasa bosan unutk memberikan cahaya lagi pada Stev. Tetapi lampu taman  itu tidak akan bosan untuk selalu ada  di saat stev  merasa kehilangan. Lamou taman yang ku susur bagaikan sembiluh,daras bunyi sunyi pun teriak di telingaku yang saja menunggu sampai teriak itu perlahan menghilang….

Penulis : Yakobus Lukivantura

Tuesday, April 19, 2022

GADIS TANGGUH

 

Wahai gadis bermata rindu

Nampak jelas gurataan perjalananmu

Jalan yang pernah kau tempuh begitu berliku-liku

memberitahukan engkau arti tawadhu

Nampak nian kau gadis tangguh

Yang sudi untuk menanggung setiap luka

Kau samai jalan menuju pasrah

Meski belajar bergelut dengan renjana

Jejak langkah yang engkau syairkan

Gambaran nyata sebuah pergumulan

Menjadi pijakan untuk memenangkan

Setiap warna dari berbagai ujian

Dapatkah aku berhenti bicara tentangmu

Bahasa tubuhku tak pernah kehabisan cara

Menggambar bayanganmu

Wahai  engkau gadis bermata rindu

Akan ku kabarkan kepada dunia tentang semerbakmu

 

Penulis, Patrisius Agang