Friday, December 29, 2023

MAYORITAS MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KAMPUNG SIDOMULYO

 MAYORITAS MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KAMPUNG SIDOMULYO

Pada siang hari tepatnya pada tanggal 10 Desember 2023, di kampung Sidomulyo banyak hal yang kami temukan dan yang kami tempuh disetiap langkah dan pandangan kami. Disepanjang jalan kami banyak sekali menemukan keunikan di kampung Sidomulyo, disetiap halaman rumah warga memiliki tanaman dan kebun yang sangat beragam, mulai dari tanaman sayuran seperti timun, jagung, kacang panjang, terong, kangkung, labu, daun singkong, daun pepaya. Selain itu kebun buah juga sangat banyak di setiap rumah warga seperti mangga, rambutan, belimbing, nangka, belinjo, durian, cempedak, rambutan, jambu air, jeruk, kelapa, kelengkeng, dan kebun pisang.

Semakin menyusuri jalan semakin banyak pula ciri khas tersendiri yang terdapat di kampung Sidomulyo, yang dimana disepanjang perjalanan kami saat menelusuri jalan Sidomulyo kami menemukan banyaknya warga sekitar yang membuka usaha sebagai penambah perekonomian mereka seperti toko sembako, warung es, serta warung makan. Selain itu, pemandangan di daerah Sidomulyo terbilang bagus karna udaranya masih bersih dan segar untuk dihirup, jauh dari kata polusi udara yang berupa asap kendaraan, karna tumbuhan serta kebun warga lah yang membuat udara atau oksigen di sekitaran kampung menjadi sejuk serta segar.

Selain memiliki kebun buah dan sayur, di kampung Sidomulyo juga memiliki kebun yang berupa pohon karet dan pohon sawit, yang dimana para warga bergantung juga penghasilannya kepada kebun dan sayur yang mereka tanam.

Setelah melihat dan mengulas  rumah rumah warga serta kebun yang mereka miliki, kami berempat kembali lagi menyusuri jalanan di kampung Sidomulyo. Dari apa yang kami lihat dan teliti lagi, ternyata rumah warga antara satu dengan lainya memiliki jarak yang lumayan jauh antara satu rumah dengan rumah warga lainnya, serta kami menemukan satu hal yang menarik dari kampung Sidomulyo ternyata di kampung ini memiliki tempat wisata yang berupa wisata Air Merah Surung Danum dan juga terdapat sebuah pabrik kayu sehingga membuat arus mobilitasnya tinggi di kampung ini.

Kembali lagi kami menyusuri jalanan yang bisa dikatakan cukup rusak, terdapat banyaknya lobang lobang di aspal jalan yang tidak di tambal serta adanya sampah di jalanan. Setiap rumah yang kami lalui selalu kosong tak berpenghuni, sehingga membuat kami kebingungan untuk mewawancarai jika tidak adanya warga, sebelum memulai kembali perjalanan kami berempat berdiskusi terlebih dahulu mengenai mengapa warga sekitar tidak ada di rumahnya serta siapa yang akan kami wawancara jika warga di daerah sini tidak ada. Yang dapat kami simpulkan dari diskusi adalah warga memiliki kesibukkannya masing masing, karna kami dari awal di turunkan dari mobil selalu melihat pickup serta trak yang berlalu lalang yang membawa hasil kebunnya. Kami tetap melanjutkan perjalanan walaupun setiap rumah yang kami lalui selalu tertutup dan tak berpenghuni dengan mengandalkan semangat dan juga tekad membuat kami menjalani nya dengan sabar, semangat serta penuh percaya diri.

Pada saat di ujung perjalanan, kami menemukan satu rumah warga yang cukup menarik yang dimana ada seorang nenek dan cucunya yang sedang bersantai di depan atau diteras rumah. Yang dimana saat menemukan warga yang masih ada di rumahnya, pada saat itu kami senang karna ada warga yang bisa kami wawancarai. Saat menuju rumah warga yang ingin kami wawancarai, kami berempat berdiskusi terlebih dahulu mengenai pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan kami tanyakan pada saat nanti. Setelah dirasa cukup kami melanjutkan perjalanan kerumah nenek dan cucunya tersebut, sesampainya di depan rumah, teman ku terlebih dahulu mengucapkan salam kepada nenek tersebut lalu di lanjutkan kami memperkenalkan diri.

Warga yang kami wawancarai bernama nenek Anisa yang berumur 63 tahun beragama Islam. Disaat wawancara dengan nenek Anisa kami menemukan banyak hal mengenai kampung Sidomulyo, warga di kampung dominan beragama Islam serta yang kebanyakan warganya merupakan mayoritas masyarakat pendatang, salah satunya adalah nenek Anisa itu sendiri yang merupakan masyarakat pendatang. Dari apa yang kami temukan dari nenek Anisa alasan pertama mereka pindah adalah disebabkan oleh rendahnya perekonomian yang ada ditempat mereka dahulu yaitu Jawa. Menurut nenek Anisa di kampung Sidomulyo biaya untuk hidup masih terjangkau serta lahan untuk berkebun masih sangatlah bagus. Karena alasan itulah mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah pedagang, pengusaha, dan pekerja pabrik.

Namun saat wawancara nenek Anisa juga mengatakan kekurangan dari kampung Sidomulyo yaitu salah satunya kurangnya kesadaran dari akan kebersihan lngkungan, serta individualisme setiap warga tinggi  yang dimana lebih mementingkan kehidupannya masing-masing seperti kesibukan untuk berkerja sehingga jarang ada di rumah.

Setelah selesai sesi wawancara, tidak ada angin tidak hujan kami meminta pekerjaan dari nenek Anisa agar untuk mendapatkan makan, awalnya nenek Anisa tidak paham setelah dijelaskan dengan perlahan akhirnya dia mengerti serta memberikan kami perkerjaan lalu setelah berkerja nenek Anisa memberikan makanan. Pekerjaan yang diberikan oleh nenek Anisa adalah merondap, menyapu halaman rumah serta membantu menjaga cucu laki-lakinya yang baru berumur 18 bulan. Dimata kami nenek Anisa adalah sosok yang sangat baik serta ramah orangnya, ia tak sungkan menerima kami berempat untuk masuk kedalam rumahnya serta memperbolehkan kami untuk memetik buah rambutan yang ada disamping rumahnya di saat kami membuat laporan survei wawancara yang dimana kami juga disediakan olehnya minuman yang berupa teh es. Saat kami membuat laporan anak dari nenek Anisa datang ke rumah bersama dengan anak perempuannya yang berumur 10 tahun yang dimana kami pun berbagi cerita satu sama lain pada saat itu. Tak lama dari itu nenek Anisa dan anaknya memanggil kami untuk makan bersama dengan mereka, tanpa sungkan kami pun masuk kerumah lalu makan bersama dengan mereka dengan sambil bercanda tawa satu sama lain. Setelah makan kami pun mencuci piring dan membantu membersihkan tempat makan, dirasa semuanya sudah selesai kami kembali keteras depan rumah untuk melanjutkan laporan ditemani dengan cucu perempuan nenek Anisa serta dengan cemilan kukusan labu kuning. Saat jam menunjukan pukul 14.35 WIB kami pun berpamitan kepada nenek Anisa, anaknya serta cucunya untuk kembali ke tempat tujuan, kami satu persatu berpamitan dengan bersalaman tangan. Setelah berpamitan kami kembali lagi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dengan hati senang karna selain tugas laporan selesai kami juga pulang dalam keadaan perut kenyang. Saat perjalanan pulang banyak trak yang menolak untuk membantu untuk mengantarkan kami, tapi saat dijalan raya ada satu orang baik yang mau mengantarkan kami sampai ketempat tujuan dengan menggunakan trak. Ketika kami sampai ditempat tujuan kami tak lupa berterimakasih kepada bapa yang mau memberikan tumpangannya kepada kami. Saat sampai kami sangat senang karna ternyata kami adalah kelompok pertama yang berhasil sampai serta berhasil mengerjakan tugas yang berikan. Nah itulah cerita singkat kami berempat yang terjadi di kampung Sidomulyo.

Dari apa yang kami dapatkan di kampung Sidomulyo kami menyimpulkan bahwa individualisme yang terjadi sangat tinggi di setiap warga yang mana warga lebih mementingkan kehidupan masing serta sibuk dengan berkerja. Dari apa yang kami dapatkan kami memberikan solusi yang berupa ada bagus bila warga di kampung Sidomulyo mengadakan acara seperti acara pasar-pasar besar serta peran pemerintah untuk membangun masyarakat sangatlah penting agar di Kampung Sidomulyo tak hanya bagus untuk lapangan perkerjaan tetapi bagus juga untuk tempat para warga saling bergontong-royong satu sama lain, agar kepedulian warga terbentuk dengan sendirinya disaat warga Sidomulyo saling berkumpul.

 

                        Nama   Kelompok 1

1. Nama              : Dionisius Cristianto Arenya

    Tempat Lahir : Terawan

 

2. Nama              : Viktor germanus zebua

    Tempat Lahir : Poriaha

 

3. Nama               : Yeni Marlena

    Tempat Lahir  : Paku


4. Nama               : Brenda Daratista

    Tempat Lahir  : Muara Teweh

PERMASALAHAN PENDUDUK YANG TERJADI DI DAERAH JALAN NELAYAN DESA TUMBANG TAHAI KECEMATAN BUKIT BATU

PERMASALAHAN PENDUDUK YANG TERJADI DI DAERAH JALAN NELAYAN DESA TUMBANG TAHAI KECEMATAN BUKIT BATU

PERMASALAHAN PENDUDUK YANG TERJADI DI DAERAH JALAN NELAYAN DESA TUMBANG TAHAI KECEMATAN BUKIT BATU


        Masalah yang dihadapi penduduk sekitar jalan nelayan terbagi menjadi beberapa faktor yaitu, faktor ekonomi yang sangat bergantung kepada cuaca kerena sumber pencarian ekonomi mereka lebih banyak dari nelayan. Setelah itu faktor tenaga kesehatan yang kerap kali membuat masyarakat kecewa terutama para lansia/lanjut usia. Faktor infrastruktur juga menjadi hambatan bagi para masyarakat sekitar. Faktor pendidikan yang memadai tetapi kurangnya kesadaran masyarakat bahwa pendidikan itu penting. Faktor masalah lingkungan juga sangat berpengaruh di daerah jalan nelayan. Dan faktor peran pemerintah yang tidak ada.

-Faktor Ekonomi

      Faktor ekonomi yang sangat bergantung pada cuaca karena sumber pencarian mereka lebih banyak dari menjadi nelayan. Mengapa faktor cuaca berpengaruh bagi ekonomi masyarakat sekitar? Itu karena disaat musim kemarau para nelayan lebuh mudah mendapatkan ikan, sedangkan disaat musim penghujan air akan Pasang dan lebih sulit untut mendapatkan ikan, yang mengakibatkan sumber mata pencarian ekonomi mereka terhambat dan berpengaruh pada bahan pangan masyarakat.

-Faktor Tenaga Kesehatan

       Tenaga kesehatan di daerah jalan nelayan sangat bagus dan memadai, tetapi ada beberapa keluh kesah masyarakat terutama keluhan dari para lansia/lanjut usia. keluhannya yaitu disaat para tenaga kesehatan, pemeriksaan disetiap minggu mereka hanya memeriksa dan memberi resep obat yang ditebus langsung di rumah sakit, sedangkan para masyarakat terutama para lansia banyakl yang tidak memiliki kendaraan untuk ke rumah Sakit Pusat kota.

-Faktor Infrastruktur

       Foktor infrastruktur  juga menjadi hambatan bagi para masyarakat sekitar karena jumlah bangunan di Jalan nelayan sangat minim atau kurang memfasilitasi masyarakat, tetapi sekarang sudah ada perkembangan dan bangunan sudah mulai banyak dan jalan juga sudah mulai banyak, Selain itu yang akses  jalannya dulu sulit sekarang sudah mulai membaik walaupun disaat hujan jalannya begitu banyak genangan air yang tertampung. Hingga saat ini masih ada nelayan yang menggunakan perahu tanpa mesin atau masih di dayung menggunakan tenaga manusia (manual).

-Faktor Pendidikan

       Faktor Pendidikan yang memadai tetapı kurangnya kesadaranı masyarakat bahwa pendidikan itu panting. Masyarakat sekitar lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan Pendidikan. Banyak juga siswa yang putus sekolah karena pergaulan bebas yang mengakibatkan hal yang tidak dinginkan terjadi seperti hamil di luar nikah,dan tindakan kriminal.

-Faktor Masalah Lingkungan

       Faktor masalah lingkungan juga sangat berpengaruh di daerah Jalan nelayan dan sekitarnya.

 

*kurangnya kesadaran masyarakat dan pemuda/pumudi untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah itu kesungai sampai mengakibalkan sungai itu bercemar. Dan ada berapa masyarakat juga membakar sampah yang mengakibatkan pencemaran udara sekitar.

*Limbah dari tambang emas yang emas yang mengakibatkan pencemaran terutama pada populasi mahluk hidup yang ada di dalam air. Merkuri, hydrargyrum [Hg], atau orang awam mengenalnya sebagai air raksa, digunakan secara luas dalam pertambangan emas rakyat untuk memisahkan bijih emas dari logam atau mineral lain. Biasanya oleh para penambang emas, merkuri dicampurkan ke larutan pasir atau debu hasil mereka menambang. Hal ini yang mengakibatkan popilasi yang ada di dalam air menurun karena kandungan merkuri yang larut ke dasar air.

-Faktor Peran Pemerintah

       Faktor peran pemerintah tidak ada karena dana desa yang dianggarkan sebesar 120 juta untuk memperbaiki  jalan transportasi darat dan air masih banyak yang rusak dan hamper tidak layak untuk dilalui masyarakat setempat.

 

Solusi dalam menyelesaikan permasalahan penduduk didaerah jalan nelayan yang dapat kami sampaikan yaitu:

*Solusi Faktor Ekonomi

-Berkebun di area sekitar rumah contohnya terong, timun kacang dan cabe.

*Solusi Faktor Tenaga Kesehatan

-Kami memberi pemahaman tentang tenaga kesehatan yang menjalankan tugas sesuai perintah dan aturan kesehatan yang ada, tidak dapat memberikan obat tanpa dosis yang sudah diresepkan oleh dokter.

*Solusi Faktor Infrastruktur

-Penimbunan yang dilakukan secara gotong royong

*Solusi Faktor Pendidikan

-Mendisiplinkan seorang anak agar lebih mengutamakan pendidikan dan menjauhkan seorang anak dari pergaulan bebas yang tidak bermanfaan bagi masa depan.

*Solusi Faktor LIngkungan

-Selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak merusak ekosistem sungai.

-Tidak membakar sampah sembarangan

*Solusi Faktor Pemerintah

-Pemerintah harus lebih membuka mata terhadap masyarakat sekitar

 

Jadi harapannya kesadaran masyarakat dan pemerintah agar selalu melihat kekurangan di suatu daerah.

Yang harus dikembangkan dan diperhatikan di daerah jalan neelayan yaitu:

1.       Faktor Ekonomi

2.       Faktor Tenaga Kesehatan

3.       Faktor Infrastruktur

4.       Faktor Lingkungan

5.       Faktor pendidikan

6.       Faktor Peran Pemerintah

Narasumber : Ibu Minarsi yang berumur 71 tahun dan memiliki 6 orang anak.


Penulis Kelompok 2

Anggota :

-          Alponsus Muno Mario

-          Angglen Debitia

-          Magdalena Bara

-          Terayana

HIDUP DALAM KEBERAGAMAN

 HIDUP DALAM KEBERAGAMAN

KEBERAGAMAN adalah suatu hal yang sudah tidak asing kita rasakan. Keberagaman yang dimaksud bisa dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dari segi pendapat, suku, agama, dan beberapa aspek lain. Keberagaman ini merupakan keniscayaan hidup setiap orang atau komunitas dan memengaruhi perilaku dan pandangan hidup masyarakat. Perbedaan- perbedaan tersebut merupakan salah satu unsur pelengkap dalam hidup bermasyarakat.

Pendapat yang berbeda-beda berasal dari pemikiran-pemikiran, gagasan serta ide yang muncul di benak seseorang yang biasanya didasarkan pada pengalaman pribadi atau observasi, namun juga dapat didukung oleh sumber informasi yang relevan. Dalam menghadapi pendapat yang berbeda, penting untuk memastikan komunikasi yang transparan dan baik. Mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu melihat perbedaan sebagai peluang untuk saling belajar, dan tidak menghakimi.

Suku juga termasuk bagian dari keberagaman. Perbedaan suku yang ada di setiap daerah, bisa mempererat rasa persaudaraan dalam suatu masyarakat. Tetapi, beberapa orang melihat bahwa suku yang berbeda merupakan suatu hal yang menimbulkan pertentangan. Penafsiran- penafsiran ini tergantung pada perspektif orang yang menilai baik atau buruknya perbedaan tersebut.

Keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh setiap orang juga memiliki pandangan- pandangan yang berbeda menurut agama masing-masing. Agama-agama tersebut membawa dampak, baik secara positif maupun negatif terhadap hubungan sosial antar masyarakat. Perbedaan agama antar masyarakat juga memberikan interaksi pembelajaran yang menambah ilmu bagi tiap orang, salah satunya bagaimana menghargai perbedaan yang ada.


Di lingkungan RT 2 RW, Jalan Ramses, Bukit Tangkiling, kami menemukan berbagai macam keberagaman. Mulai dari aspek pendapat, agama, suku, pekerjaan dan hal-hal lain. Penduduk di lingkungan ini memiliki beberapa pendapat yang sama dan berbeda. Mereka berasal dari suku, agama, dan profesi pekerjaan yang berbeda-beda.

Seorang pengusaha batu bata, bapak Sugiono yang berasal dari suku Jawa mengatakan bahwa mata pencaharian yang ada dalam lingkungan ini yaitu petani, pengrajin batu bata, peternak, nelayan, dan buruh bangunan. Beliau juga mengatakan bahwa pendidikan di lingkungan ini juga sudah cukup baik. Hubungan antar anak-anak masih terbilang akrab atau tidak terlalu fokus dengan kemajuan teknologi. Seorang anak berusia sebelas tahun, kelas 6 SD Bernama Steven Febrilianto yang menurut kami bisa dikatakan memiliki pribadi yang cukup dewasa. Cara dia menanggapi atau berinteraksi dengan kami sangat sopan dan tau cara untuk menghargai yang lebih tua dari usianya. Anak seumuran dia juga memiliki semangat belajar yang tinggi dan hubungan yang baik dengan anak-anak sekitaran lingkungan tersebut, mulai dari bermain, bercanda tawa bersama. Sama seperti pandangan bapak Sugiono yang mengatakan bahwa memang benar hubungan antar anak-anak di lingkungan ini masih terjalin erat sesuai dengan umur mereka.

Ibu Nurjanah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari suku Dayak mengatakan bahwa terkadang ada beberapa konflik yang terjadi antara anak-anak/keluarga yang menyebabkan beberapa pertengkaran antar satu sama lain. Namun, hal tersebut tidak akan berlangsung lama dikarenakan kerukunan yang masih terjalin erat antar masyarakat setempat.

Hal yang sama juga disampaikan oleh seorang bapak yang bernama Bapak Rudi. Beliau adalah seorang peternak lele, patin, dan nila. Ia memulai bisnis ini bermula dari hobi, kemudian coba-coba dan ternyata menghasilkan dan menguntungkan. Di lingkungan ini juga masih berlangsung beberapa aktivitas bersama untuk membersihkan atau gotong royong di RT 2 RW 1 tersebut.

Walaupun infrastruktur lingkungan yang masih bisa dikatakan kurang yang juga dikatakan oleh seorang nenek Sriana, tidak mengurangi rasa persaudaraan yang ada. Jalanan yang masih bisa dikatakan kurang memadai merupakan suatu hal yang harus bisa ditindaklanjuti oleh pemerintan setempat.

Warga terakhir yang menyambut hangat kedatangan kami, yaitu Bapak Saiful dan Ibu Sri Irma memberikan kami suasana seperti di rumah orang tua kami sendiri. Kami diperlakukan layaknya seorang anak kandung, memberikan perhatian serta makan siang. Kami juga mendapat tambahan informasi bahwa di tahun 2021 tahun lalu, terjadi banjir yang mengharuskan penduduk setempat mengungsi. Hal ini terjadi dikarenakan adanya penggalian tambang emas di sekitaran lingkungan setempat.

Selain itu, banjir yang terjadi juga disebabkan oleh daerah hutan yang dijadikan perkebunan sawit. Pohon-pohon ditebang untuk membuka lahan perkebunan sawit yang menyebabkan kurangnya resapan air sehingga banjir tersebut terjadi.

Banyaknya perbedaan yang ada di lingkungan ini bukan menjadi sumber masalah. Tetapi menjadi salah satu unsur pelengkap dalam kehidupan bermasyarakat mereka. Masalah- masalah atau pertikaian yang kadang terjadi juga bukan menjadi hal yang dipertentangkan, melainkan semakin menciptakan rasa persaudaraan dalam mencari solusi untuk masalah yang ada. Kerukunan yang tercipta dalam lingkungan ini merupakan salah satu hal yang perlu diapresiasi, dimana para warga masih bisa hidup berdampingan di dalam keberagaman yang ada.

Dari hasil analisis yang kami dapatkan di Jalan Ramses, RT 2 RW 1 ini terdapat banyak hal yang menjadi kekuatan serta beberapa kelemahan yang ada seperti pemikiran atau sudut pandang yang berbeda, agama, suku, dan pekerjaan yang berbeda-beda juga. Perbedaan yang ada jika dilihat dari sisi negatif tentu saja akan menimbulkan berbagai macam pertikaian. Berbeda hal jika dilihat dari sisi positif yang akan semakin menciptakan toleransi yang tinggi antar satu sama lain. Hal yang kami temukan di lingkungan ini tidak memandang perbedaan itu sebagai suatu hal yang dapat memicu pertikaian antar penduduk setempat.

Banyak kekuatan-kekuatan yang meningkatkan rasa persaudaraan dimana penduduk” di daerah ini sangat menomorsatukan kerukunan, solidaritas yang tinggi, menghargai agama yang berbeda, sopan santun, baik itu orang tua dan juga anak-anak, kepedulian antar satu sama lain yang sangat diutamakan. Dari banyaknya perbedaan, dapat kami katakan bahwa tidak semua hal yang berbeda itu buruk. Dengan lebih menelaah, mencari tau maka kita bisa memberikan pandangan yang benar dan nyata.

Banyak hal yang kami dapatkan dan pelari dari pengalaman baru yang baru ini. Kami diajarkan tentang bagaimana kami bisa menghargai orang lain, membantu sesama, bersikap jujur, berpikir kritis, melatih fisik/mental, beretika yang baik, keberanian diri dan kemampuan berinteraksi kepada orang yang baru kami kenal.


Solusi dari kelompok kami:

 

Adapun solusi yang dapat kami berikan bagi masyarakat di sekitar lingkungan ini terhadap permasalahan yang ada yaitu dengan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai bagaimana menjaga lingkungan sekitar. Misalnya dengan tidak menebang pohon sembarangan hanya untuk kepentingan pribadi, meminimalisasikan penggalian tanah akibat dari tambang emas, melakukan penghijauan dengan Reboisasi, membangun rumah yang sejenis rumah panggung untuk menghindari banjir.

Hal yang paling utama untuk memulai solusi untuk masalah yang ada adalah kesadaran dari pribadi masing-masing. Dimulai dari diri sendiri, mengajak orang lain serta kerja sama dalam melestarikan atau melindungi ciptaan Tuhan yang ada. Dan satu hal yang kami amati harus diperbaiki salah satunya yaitu kepekaan masyarakat setempat untuk melihat dan memperbaiki infrastruktur yang masih kurang, seperti jalanan menuju lingkungan RT 2 RW 2 tersebut dengan mengajukan proposal kepada pemerintah melalui ketua RT/RW setempat.

Harapan kami dari solusi ini bisa diterima dan membawa sedikit demi sedikit perubahan untuk kekurangan yang ada. Dan semoga hal-hal positif seperti kerukunan yang ada di lingkungan ini dapat dijadikan contoh kepada siapapun yang mempunyai kesadaran.


Penulis kelompok 4 :

1.  Immanuel Muda

2.  Floy Alvionita Sidabutar

3.  Maria Yunita

4.  Siskanaria Gulo

5.  Teresiana Dea Natalia



Friday, December 8, 2023

KEMANUSIAAN

KEMANUSIAAN

Kemanusiaan adalah suatu hal yang penting, mengingat di jaman sekarang hilangnya rasa hormat, empati dan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Kemanusiaan mengajarkan kita untuk saling membantu sesama tanpa memandang ras, suku, agama, dan budaya. Kemanusiaan sendiri menjadi moral hidup yang menjadi pedoman dalam setiap tindakan kita. Namun, Pada saat ini, kurangnya rasa kesadaran manusia untuk bertindak memanusiakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan sikap acuh dan lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, sehingga membuat mereka menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya.

Di dalam dunia yang penuh konflik dan ketegangan ini, rasa kemanusiaan sangat diperlukan, apa lagi bagi mereka yang tertindas. Maka dari itu, kita harus memperjuangkan rasa kemanusiaan dalam aspek kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Kita harus membangkitkan kembali rasa kemanusiaan itu dalam kehidupan kita, yang harus dimulai dari diri semdiri. Karna itu salah satu cara yang bias kita mulai sebelum melakukan suatu perubahan yang besar kedepannya.

Memanusiakan manusia berarti menghargai hak tiap orang, yang artinya membuat derajat kita sebagai manusia sama, berharga dan bermartabat. Dengan hal ini juga, secara tidak langsung kita menegakan keadilan terhadap sesama dan itu juga menunjukan rasa kepedulian kita kepada sesama. Sehingga dapat membuat orang lain merasa hidupnya berharga dan berguna.

Dengan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, adil, dan harmonis satu dengan yang lainnya. Oleh karna itu, saya sangat mendukung nilai kemanusiaan dan berharap agar nilai kemanusiaan dapat dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

 


Penulis: Herlina Aprilia S. Baolangu

#tugasopini

SAMPAH BERTEBARAN

SAMPAH BERTEBARAN

Sampah menjadi masalah yang serius dari dahulu hingga sekarang, sampah yang dibuang lama kelamaan akan menumpuk dan merusak lingkungan. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan membuang sampah sembarangan seperti di sungai dan laut.

Padahal hal tersebut jika dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan banjir dikarenakan air yang tidak dapat mengalir semestinya sehingga terjadi luapan di lingkungan sekitar. Banjir yang terjadi di permukiman akan menimbulkan kerugian dan menghambat aktivitas masyarakat.

Tidak hanya menyebabkan banjir, air dan tanah akan tercemar oleh sampah yang dibuang tidak pada tempatnya serta akan menjadi masalah yang serius dikemudian hari. Seperti kualitas air yang kurang baik sehingga berdampak pada kesehatan manusia dan mengancam ekosistem bahari yang dapat merugikan hewan laut.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan ini akan terus menjadi kebiasaan buruk jika masih banyak yang belum Menurut saya sampah itu meruapakan material-material yang sudah tidak digunakan.

Adapun hal atau solusi yang saya ingin lakukan adalah tetap menjaga kebersihan, tidak membuang sampah Sembarangan, harus lebih menyadarkan diri lagi, dan juga mengajak orang-orang di sekitar untuk menjaga kebersihan biar lingkungan tetap aman nyaman dan sehat.

Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah.




Penulis: Siskanaria Gulo

#tugasopini

Keresahanku

Keresahanku

Keresahanku

Dalam kehidupan kita tidak terlepas dari aspek sosial atau hubungan dengan yang lain, namun apakah kita benar melihat atau merasa sesuatu yang kurang disekitar kita dengan secara benar atau tidak.

Dari kita masih sangat sedikit memperhatikan atau melihat orang yang sangat kesusahan baik dari finansial,tempat tinggal,maupun kondisi .

Mereka berjuang dengan penuh perjuangan menghadapi keterbatasan yang ada pada mereka baik panas maupun hujan dengan

bertahan semampu mereka yang penuh kekurangan.

Seharusnya kita mau melihat dan membantu mereka yang penuh kesusahan dan kekurangan untuk membantu hidup mereka yang serba kesulitan .

Mereka juga bagian dari kita yang harus kita tolong ,mereka juga perlu rasa peduli dari kita untuk bisa berbagi kasih ke mereka baik itu uang ,makanan,ataupun pakaian pada mereka yang sangat membutuhkan.

Kita harusnya perlu rasa kepedulian dan perhatian pada mereka serta perlunya usaha kita bersama dalam menolong mereka sebagai sumbang kasih kita ke mereka ,kita juga perlu memberi perhatian kasih sayang ke mereka ,maka dari itu mulai lah membantu sesama kita.


Penulis: Haris Hermawan

#tugasopini


Tidak Memanusiakan Manusia

Tidak Memanusiakan Manusia


A. Pendahuluan

Kemanusiaan adalah salah satu tema yang sering diangkat dalam berbagai karya sastra, seni, dan ilmu pengetahuan. ini berkaitan dengan nilai-nilai yang mendasari kehidupan manusia, seperti keadilan, kasih sayang, solidaritas, toleransi, dan hak asasi manusia. Memanusiakan manusia ini juga mencerminkan sikap dan perilaku manusia terhadap sesama manusia, lingkungan, dan Tuhan. Tema ini menunjukkan bahwa manusia memiliki martabat dan tanggung jawab yang harus dihormati dan dilaksanakan. Namun, dalam kenyataannya, seringkali kita melihat adanya pelanggaran, penindasan, diskriminasi, dan kekerasan terhadap manusia oleh manusia lainnya.


B. Isi

Kemanusiaan adalah hal yang luas dan penting, yang berkaitan dengan nilai-nilai, hak-hak, dan kewajiban manusia. kemanusiaan dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang, latar belakang, dan pengalaman seseorang. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan, seperti:


• Menghormati martabat, kebebasan, dan kesetaraan setiap manusia, tanpa membedakan ras, agama, gender, orientasi seksual, atau status sosial.

• Menolak segala bentuk diskriminasi, kekerasan, penindasan, atau pelanggaran hak asasi manusia.

• Mendorong solidaritas, kerjasama, dan toleransi antara manusia, terutama dalam situasi krisis, bencana, atau konflik.

• Berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan, adil, dan inklusif, yang memperhatikan kebutuhan dan aspirasi manusia sekarang dan masa depan.


Beberapa contoh bukti nyata tidak memanusiakan manusia adalah:

• Menebar kebohongan tentang seseorang, misalnya dengan menyebarkan hoax, fitnah, atau gosip.

• Mengglorifikasi ujaran penghinaan, misalnya dengan mengejek, mencemooh, atau menghujat orang lain.

• Mengancam melalui chat, misalnya dengan mengirim pesan berisi intimidasi, ancaman, atau pelecehan.

• Menyebarkan video maupunMengabaikan kebutuhan dan aspirasi orang lain, misalnya dengan tidak memberikan bantuan, dukungan, atau penghargaan.

• Merendahkan atau menyakiti orang lain, misalnya dengan memperlakukan asisten rumah tangga dengan semena-mena, memukul, atau menelantarkan.

• Membenci atau memusuhi orang lain, misalnya dengan melakukan diskriminasi, kekerasan, atau terorisme.

Opini saya sendiri tentang kemanusiaan adalah bahwa kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup manusia, baik secara individu maupun kolektif. Saya percaya bahwa kemanusiaan adalah salah satu nilai terpenting yang harus kita junjung tinggi, karena tanpanya, kita akan kehilangan makna dan tujuan hidup kita. Saya berharap bahwa dengan berbagi opini ini, saya dapat menginspirasi Anda untuk berpikir dan bertindak secara humanis, demi kebaikan bersama. Kemanusiaan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, yang tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap orang lain dan lingkungan.

C. Penutup

Memanusiakan manusia adalah salah satu cara untuk mengembalikan kemanusiaan yang telah luntur atau hilang akibat berbagai faktor, seperti globalisasi, kompetisi, konflik, dan ketidakadilan. Memanusiakan manusia juga merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat manusia, seperti pelanggaran hak asasi manusia, kekerasan, terorisme, dan bencana alam.



Penulis: Angglen Debitia

#tugasopini

Membentuk Kader Progesif dan Berkarakter Intelektual Populis

 Membentuk Kader Progesif dan Berkarakter Intelektual Populis

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya “Sanctus Dionisius” melaksanakan Masa Bimbingan (MABIM) II. (Kamis, 07/12/2023)

Sebelum masuk dalam rangkain pembukaan Masa Bimbingan (MABIM) II PMKRI Cabang Palangka Raya mengadakan misa pembuka yang di pimpin oleh Romo Alfonsus Danang. W, Pr, dimana dalam kotbah yang disampaikan oleh romo bahwa MABIM adalah salah satu perwujutan nyata perbuatan mewujudkan iman kita kepada kristus, romo juga mengatakan PMKRI adalah wadah untuk saling bertukar pikiran, pendapat, saling menguatkan, saling menentukan disini tempatnya, semoga dengan adanya MABIM PMKRI Cabang Palangka Raya “Sanctus Dionisius” ini organisasi kita bersama, tutupnya.

Rangkaian pembukaan Masa Bimbingan (MABIM) II ini turut dihadiri sejumlah tamu undangan, dalam hal ini Dewan Pendamping, Anggota Penyatu, Pemuda Katolik, WKRI DPP Kalimantan Tengah, WKRI DPC Santa Maia Palangka Raya, BEM UNKRIP, KMK ST. THOMAS AQUINAS, BEM STIPAS, dan AKBID BETANG ASI RAYA, Anggota Biasa dan DPC PMKRI Palangka Raya. 


Dalam laporannya, Sentia Ariyanie selaku Ketua panitia pelaksana MABIM II, menyampaikan bahwa Kegiatan ini merupakan proses kaderisasi tahap kedua dan merupakan pendidikan formal kelanjutan dari MPAB. Mengambil tema membentuk kader progesif dan berkarakter intelektual populis.

Adapun jumlah peserta MABIM II kali ini berjumlah 17 orang yang berasal dari beberapa universitas perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di kota Palangka Raya, para peserta MABIM II merupakan anggota muda PMKRI Cabang Palangka Raya yang telah lulus mengikuti kaderisasi tahap pertama Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).

Pesan ketua panitia kepada peserta MABIM II, "selamat dana semangat mengikuti seluruh alur proses kegiatan dari awal sampai akhir dan tetap menjaga kesehatan selama berkegiatan".


Rahel Dewi Sartika selaku Ketua Presidium Cabang Palangka Raya dalam sambutannya menyatakan seluruh rangkaian kegiatan Masa Bimbingan (MABIM) II akan dilaksanakan tanggal 7 Desember sampai tanggal 10 Desember 2023. 

Rahel menambahkan tema yang diangkat pada MABIM II cukup sulit namun harus dilakukan yaitu Membentuk Kader Progresif dan Berkarakter Intelektual Populis, agar kader bisa mempersiapkan diri dari sekarang untuk Indonesia Emas 2045.

Freddy  Simamora mewakili anggota penyatu dalam sambutnnya, menyatakan bahwa MABIM itu bukan hanya saat mengikuti kegiatan melainkan Masa Bimbingan dimulai dari setelah dinyatakan lulus MPAB. Dirinya juga mengatakan bahwa seseorang akan disebut Kader ketika dia sudah mengikuti LKK. Jika hanya lulus MABIM disebut anggota, tetap berproses dengan baik dalam kegiatan Masa Bimbingan, tutupnya.

Sebelum sampai di penghujung acara pembukaan pelaksanaan kegiatan Masa Bimbingan (MABIM) II, PMKRI Cabang Palangka Raya menyajikan nuansa yang berbeda dengan menampilkan pertunjukan tarian nusantara diantaranya, tarian khas dayak, tarian batak, tarian nias, tarian manggarai dan tarian atambua.

Pembukaan Masa Bimbingan (MABIM) II berjalan dengan baik. Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari 8-10 Desember bertempatan di Margasiswa PMKRI Cabang Palangka Raya Jalan Batu suli V ujung.


Penulis: Kripinus Seran (Koor Dokumentasi)

KERESAHAN TENTANG PENDIDIKAN DI KAMPUNG HALAMAN

KERESAHAN TENTANG PENDIDIKAN DI KAMPUNG HALAMAN

Banyak anak anak ataupun remaja di kampung saya memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan sekolah,mereka lebih memilih bekerja dari pada melanjut kan sekolah karna tidak ada nya sekolah menengah pertama(SMP),dan sekolah menengah atas (SMA),karna kurangnya akses jalan di desa saya. Jalan yang rusak dan harus menyebrang sungai menggunakan perahu,membutuhkan biaya sekitar 10-100RB untuk menyebrang ke kampung saya,itu juga menjadi salah satu alasan anak anak dan remaja di kampung saya lebih memilih bekerja dari pada bersekolah.

Kurang nya kesadaran masyarakat di kampung saya terhadap penting nya pendidikan,dan lebih memilih menikahi anak nya,dengan alasan kurang nya biaya untuk menyekolahi anak nya. Dampak dari itu banyak remaja remaja di kampung saya yang sudah menjadi duda atau janda,karna kasus perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Semua ini terjadi karna tekanan hidup, tekanan ekonomi, kontrol diri yang buruk, dan ketidakmampuan menyelesaikan persoalan dalam hidup. Semua itu terjadi karna kurang nya pengetahuan dan kurang nya pendidikan

Saya sering melihat banyak terjadi nya konflik di kampung halaman saya,karna banyak nya remaja remaja yang mabuk mabukan.miris sekali melihat remaja yang harus nya menjadi penerus generasi bangsa tapi malah menjadi pemabuk dan pemberontak,semua itu terjadi karna kurang nya pengetahuan dan pengajaran tentang etika.kurang nya kesadaran para orang tua di kampung sayaberdampak kurang baik bagi pendidikan anak terutama bagi perkembangan belajar anak. Dimana anak mampu mengekspresikan diri di dunia luar bersosialisai bersama masyarakat luar, karena pengaruh perhatian orang tua rendah maka potensi anak juga akan rendah Kesadaran dari orang tua itu perlu karna orang tua lah yang membantu anak nya berdidi.

Kurang nya kesadaran pemerintah dan pengurus desa terhadap desa desa kecil juga menjadi salah satu alasan nya,kurang nya prihatin dan rasa manusiawi terhadap anak anak yang tidak mendapat kan pendidikan.Untuk meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, aksesibilitas harus ditingkatkan. Pemerintah harus memperluas jangkauan pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil, dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai dan mengembangkan program pendidikan jarak jauh.

Kedua, kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Pemerintah harus meningkatkan fasilitas sekolah dan menarik guru-guru berkualitas untuk mengajar di daerah-daerah terpencil. Kurikulum juga harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan sistem evaluasi harus diperbaiki untuk memastikan penilaian yang akurat.Ketiga, investasi pada pendidikan harus ditingkatkan. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pendidikan dan mengembangkan program beasiswa untuk membantu siswa yang kurang mampu.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk masa depan individu dan masyarakat. Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga membantu dalam pembangunan karakter, peningkatan kesempatan kerja, pemberdayaan individu, dan menciptakan masyarakat yang lebih maju dan harmonis.

Dampak dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut yakni rendahnya mutu sumberdaya manusia yakni rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing,upaya yang harus kita lakukan dengan cara meninjau kampung kampung terpencil.



Penulis: Maria Monika 

#tugasopini