Tuesday, October 31, 2023

Cinta Yang Menghangatkan Tak Menghanguskan

Cinta Yang Menghangatkan Tak Menghanguskan

(Karya: Alexander Nanga-PHMK)

       Sesuatu Yang Berlebihan Tidaklah Baik. Begitu juga dengan cinta. Pada hakikatnya, Kehidupan Cinta merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini juga sesuai dengan kaidah penciptaan manusia, Yaitu saling berpasang-pasangan.

       Cinta merupakan perasaan yang pastinya dimiliki setiap individu. Cinta juga membantu kita untuk melakukan hal yang seharusnya baik kepada diri sendiri maupun kepada sesama. Menurut saya Cinta mengajarkan kita untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1.      Menerima

Sebelum mengajarkan orang lain untuk mengendarai motor kita harus terlebih dahulu bisa mengendarai motor.

       Sama halnya dengan cinta, Sebelum mencintai orang lain alangkah baiknya jika kita terlebih dulu mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri sama halnya dengan berdamai dengan diri dan menerima segala kelebihan bahkan kekurangan kita. Manusia seringkali tidak menyadari kelebihan yang telah diberikan Allah kepadanya, sebaliknya manusia malah mencari-cari kekurangannya yang tanpa di sadari itu akan membuatnya lupa akan kelebihannya. Hal ini membuat kita sulit menerima diri kita dan kadang menyalahkan Allah yang telah menciptakan kita.

       Harus disadari bahwa Allah sudah lebih dahulu mencintai kita bahkan saya katakan Allah mencintai kita dengan sangat radikal kerena menciptakan kita sesuai dengan citra Allah hingga rela mengorbankan putra tunggal-Nya mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Dengan menyadari kebaikan Allah seharusnya sudah cukup membuat kita merasa di cintai dan menerima diri kita sendiri.

2.      Memberi

       Memberi pada umumnya adalah berbagi apa yang kita miliki kepada  yang tidak memiliki, namun esensi dari memberi akan menjadi lebih terasa ketika kita berbagi kepada yang tidak memiliki dan yang sangat membutuhkan.

       Dalam pengertian Alkitab, Memberi adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita. Jadi memberilah dengan suka, dan bukan dengan sedih hati atau karena paksaan. Bunda Teresa juga mengatakan “jika tidak bisa memberi makan kepada 1000 orang, maka berilah makan kepada 1 orang”. Ini berarti kita diberikan kehendak bebas dalam memberi, tidak ada paksaan dan batasan dalam memberi. Kepada siapa dan dalam hal yang paling kecil maupun hal yang paling besar sekalipun. Memberilah selagi kita memiliki apa yang mau kita berikan termaksud cinta.

       Pada poin pertama, saya menyampaikan bahwa kita telah menerima cinta yang begitu besar dari Allah. Maka sebagai manusia yang penuh akan cinta dari Allah, kita harus mampu memberi dan melakukan apa yang Pencipta kita lakukan kepada sesama kita.   

 

3.      Melengkapi

       Kita semua adalah manusia yang di bentuk oleh lingkungan dan luka yang berbeda-beda. Dari lingkungan dan luka yang berbeda itulah yang menciptakan adanya kelebihan dan kekurangan antar kita. Setelah menyadari bahwa semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda maka kita di ajarkan oleh cinta untuk tidak saling menuntut, memaksa dan mencari-cari. Kembali lagi Cinta mengajarkan kita untuk saling menerima apa adanya dan memberi dengan tujuan saling melengkapi.        

 

4.      Mengorbankan

       Dalam Injil Yohanes 15:13 menuliskan, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Sama seperti Yesus yang mati dikayu salib, mengorbankan diri bukan untuk dilihat melainkan untuk memberikan diri seutuhnya untuk keselamatan banyak orang tanpa memandang latar belakang mereka.

       Titik cinta yang paling tinggi adalah dimana kita bisa melakukan segala hal dengan rendah hati tanpa mencari perhatian kepada orang lain. Kerendahan hati dalam melakukan segala hal merupakan hal yang dapat di lakukan dengan mengandalkan  kekuatan cinta. Untuk mencapai tahap ini saya merasa kita perlu merasa sangat penuh hingga dapat memberikan cinta yang begitu besar dalam bentuk pengorbanan. Pengorbanan tidak menuntut adanya balasan dan keuntungan sehingga bagi saya pengorbanan adalah 100% memberikan diri kepada sesama dan Allah. Dari pengorbanan juga kita dapat melihat bagaimana kita benar-benar disayangi, dicintai dan sangat berarti.

       Pernahkah kamu mendengar orang tua yang menuntut anaknya untuk berkuliah dan mengambil jurusan yang mereka inginkan tanpa melihat apa yang anaknya inginkan? Atau pernahkah kamu mendengar atau mengalami pasanganmu melarang untuk melakukan aktifitas positif seperti hobimu ? atau pernahkah sahabatmu mengatur kamu dalam memilih pasangan dengan penilaian-penilaian darinya?

       Dari beberapa contoh ini terlihat masih ada kekeliruan pemahaman terhadap cinta jika cinta diartikan seperti ini maka yang terjadi adalah hubungan yang tidak sehat dimana itu akan membuat individu yang terlibat di dalamnya secara tidak sadar merasa tidak bahagia, direndahkan, mengalami ketidakadilan, dikekang yang berakhir pada kekerasan verbal, fisik maupun psikologis.

        Mungkin teman-teman bertanya bagaimana cinta dan cara menunjukan cinta kepada orang yang kita cintai? Pada doa Regina Coeli (Ratu Surga) hari Minggu (09/5/2021), Paus Franiskus mengatakan “Mencintai seperti Kristus berarti menempatkan diri Anda pada pelayanan saudara dan saudari Anda , seperti yang Dia lakukan dalam membasuh kaki para murid”, kata paus. “Itu berarti membuat diri kita tersedia, apa adanya dan dengan apa yang kita miliki. Ini juga berarti mencintai bukan dengan kata-kata tapi dalam perbuatan.

       Paus Fransiskus menambahkan “Mencintai sebagaimana Tuhan mencintai kita berarti menghargai orang-orang di samping kita dan menghormati kebebasan mereka, mencintai mereka apa adanya, dengan serampangan.” Ini juga berarti mengatasi ambisi untuk mengontrol orang lain, dan sebaliknya memberikan diri kita kepada orang lain.

       Saat ini, Seperti yang kita lihat cinta masih merupakan poin tuntutan dan paksaan yang sejatinya adalah kehendak orang lain dan pada dasarnya di pengaruhi oleh keinginan pribadi dalam diri seseorang. Tuntutan dari orang lain terkadang menjadi penghalang yang secara tidak langsung membuat seseorang melupakan keinginan hatinya kemudian melakukan hal yang bukan kemauannya dengan terpaksa. Dalam posisi ini seseorang akan merasa hampa pada akhirnya.

       Berikanlah cinta secukupnya. Karena cinta sejatinya merupakan perbuatan-perbuatan kecil yang sederhana namun menyentuh hati. Pada akhirnya cinta sejati akan selalu membebaskan dan memerdekakan hati.



Thursday, October 26, 2023

Beraksi dan Berkarya: PMKRI Palangka Raya Gelar MPAB II


Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya "Sanctus Dionisius" melaksanakan pembukaan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) II dengan tema "Generasi Muda Katolik: Siap Sedia, Beraksi, dan Berkarya!"


Kegiatan ini dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Cabang Palangka Raya (26/10/2023). 


Dalam laporannya, Benediktus Iga Wihantara yang merupakan Ketua Panitia Pelaksana MPAB II menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 4 (empat) hari ke depan mulai tanggal 26-29 Oktober 2023 mendatang. Ben juga menambahkan bahwa MPAB merupakan kaderisasi tahap pertama dalam pendidikan formal Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, dimana sebelum menjadi anggota, peserta akan diberikan materi pengenalan PMKRI. Adapun jumlah peserta yang mendaftar dalam kegiatan MPAB kali ini berjumlah 50 orang yang berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Kota Palangka Raya.


Kegiatan ini  dihadiri juga oleh Pastor Moderator PMKRI Cabang Palangka Raya, Anggota Penyatu, pendamping, senior dan alumni PMKRI Palangka Raya serta beberapa organisasi eksternal seperti: Ikatan Sarjana Katolik (ISKA),  Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Pemuda Katolik, Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Palangka Raya (KMK UPR), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), BEM (UNKRIP) dan beberapa tamu undangan lainnya yang mengikuti persidangan untuk turut serta menyukseskan kegiatan MPAB II ini.


Rahel Dewi Sartika selaku ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya dalam sambutannya menyampaikan "Ada yang mengatakan bahwa Kaderisasi itu jalan yang sunyi dan gelap, kenapa sunyi, karena sedikit orang yang mau memperhatikan dan berfokus pada pengkaderan dan pembinaan orang muda. Namun saya menyaksikan bahwa kaderisasi bukan lagi jalan yang sunyi, karena pada hari ini saya melihat banyak orang yang peduli dan mendukung proses pengkaderan di PMKRI, mulai dari persiapan sampai pada hari ini begitu banyak organisasi Katolik maupun non Katolik yang turut serta mendukung dan mensupport PMKRI" ungkap Rahel

Rahel juga menambahkan ucapan terimakasih kepada semua orang yang turut mendukung kehadiran PMKRI dan memberikan sumbangsih untuk membantu melancarkan proses kegiatan ini. 


Dia juga mengingatkan bahwa hasilnya memang tidak langsung didapatkan hari ini, namun ini akan berguna setelah bertahun-tahun ke depan. 


"Selanjutnya untuk seluruh peserta yang datang, silakan ikuti proses yang disiapkan panitia mulai hari ini sampai pada hari Minggu nanti. Margasiswa merupakan laboratorium, tempat kita belajar dan menempa diri bersama" pungkas Rahel


Romondus Romi, SH menyampaikan sambutan mewakili senior/anggota biasa  mengapresiasi panitia dan pengurus yang telah melaksanakan kegiatan MPAB II PMKRI Cabang Palangka Raya ini dan berharap keseriusan pengurus dalam memikirkan metode agar peserta yang mengikuti MPAB mampu bertahan sampai tuntas.

Dia juga menyampaikan bahwa PMKRI merupakan  Organisasi Katolik yang selalu konsisten melakukan proses pengkaderan dan pembinaan orang muda terutama mahasiswa.

"Saya juga berharap semoga PMKRI tetap eksis untuk menggembleng kader menjadi pemimpin di masa depan" tuturnya.


Pastor Alfonsus Danang Widhianggoro, Pr, Selaku Pastor moderator PMKRI Cabang Palangka Raya selalu bangga dengan semangat PMKRI dengan semboyan Pro Ecclesia et Patria dan Semangat tiga benang merah. 

Dia juga menyampaikan, dalam tiga benang merah seluruh kader diajak untuk mengkoordinasikan diri bukan hanya menuntaskan pendidikan dibangku kuliah tetapi juga diajak untuk mengaplikasikan ilmu tersebut di masyarakat, gereja, nusa dan bangsa. Orang muda disebut muda jika dia selalu tertantang dengan hal yang baru.


"Saya berharap kegiatan MPAB selalu berjalan dengan baik dan semoga teman-teman semua menjadi anggota yang sejati". Tutupnya


Kegiatan pembukaan tersebut diakhiri dengan sesi dokumentasi untuk mengabadikan momen berharga di dalam sebuah foto.


_Editor Suara Dionisius_

Friday, October 13, 2023

Gerakan Cipayung Sangkal Bersama Bangkal Kepung Markas Polda Kalteng

Gelombang unjuk rasa peduli tragedi kemanusian di desa Bangkal, Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Terus berdatangan, kali ini unjuk rasa di depan Polda Kalteng di gelar oleh kelompok Cipayung Plus Kota Palangka Raya, pada Kamis 12 Oktober 2023. 

Aksi unjuk rasa memprotes tindakan refrensif oknum kepolisian yang menyebabkan korban jiwa di Desa Bangkal Kabupaten Seruyan beberapa waktu lalu terus berdatangan. Kali ini unjuk rasa di gelar oleh kelompok mahasiswa dari Cipayung Plus Kota Palangka raya. 

Aksi yang mereka namai dengan "Gerakan Cipayung Sangkal" itu di ikuti oleh beberapa lembaga di antaranya PMKRI, GMKI, GMNI, IMM, KAMMI, KMHDI, dan LMND. 

Masa yang semula berkumpul di depan kantor TVRI jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya. Berjalan kaki menuju depan Polda Kalteng Jl Tjilik Riwut, dengan iring-iringan lagu Mars Mahasiswa yang diselingi dengan teriakan "Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia, Merdeka... merdeka... merdeka" semua itu buka tampa alasan, namun sebagai bentuk kepedulian, semangat dan kegeraman masa aksi atas tragedi pilu yang menimpa warga desa Bangkal hingga menghilangkan satu nyawa yang tak sebanding harganya dengan nilai plasma 20 persen.



Sesampainya di depan Polda Kalteng, masa kemudian membentangkan sepanduk yang berisikan tulisan-tulisan tetang kekecewaan kepada pihak kepolisian (yang barang kali lebih aman jika kita disebut Oknum Kepolisian). Dari salah satu sepanduk terdapat tulisan yang berbunyi "COPOT KAPOLDA KALTENG". Tak hanya itu pada aksi kali ini, masa juga membakar ban bekas sembari bergiliran orasi dari setiap lembaga yang hadir untuk menyampaikan aspirasi, sesekali masa juga meneriakkan "bidik kepalanya, bidik", seolah-olah sebagai bentuk tantangan dan sindiran dari kearoganan petugas saat di lapangan dalam mengamankan Aksi masyarakat desa Bangkal di PT HMBP beberapa waktu lalu.

Di balik asap hitam dari ban bekas yang di bakar para pengunjuk rasa di depan polda kalteng, berdiri perempuan dengan jas merah marun yang sedang menggenggam erat alat pengeras suara, yang tak lain srikandi Rahel Dewi Sartika Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya, yang dengan tegas dalam orasinya mempertanyakan kesetiaan oknum polisi tersebut terhadap tribrata dan catur prasetya yang mereka ucapkan sebagai pedoman hidup Polri. 

"Mereka yang seharusnya bersama-sama dengan kita melawan kelaliman, kini mereka mengkhianati kita. Tidak ingatkah tribrata dan catur prasetya yang kalian ucapkan? Untuk senantiasa mengayomi, melindungi, Dan Melayani Masyarakat Dengan Keikhlasan Untuk Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban. Untuk menjunjung tinggi kemanusiaan? Dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa? " Kata Rahel dalam orasinya. 

Selain itu Rahel juga meminta, agar kasus ini segera di usut secara tuntas dan pelaku penembakan segera di proses secara hukum positif yang berlaku di NKRI.


Setelah setiap lembaga selesai berorasi, jubir dari gerakan cipayung sangkal itupun membacakan poin tuntutan, di antaranya : 

1. Mendesak Kapolri untuk mengusut tuntas dan terbuka serta menghukum seberat-beratnya pelaku penembakan dan oknum aparat yang mengintruksikan " Bidik Kepalanya" 

2. Mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolres Seruyan yang lalai dalam mengawasi anggota di lapangan atas terjadinya pelanggaran HAM. 

3. Menuntut pihak kepolisian tidak melakukan penambahan anggota untuk menghindari konflik yang lebih besar. 

4. Mendesak kapolri untuk mengevaluasi kinerja internal kepolisian. 

Usai membacakan poin tuntutan masa juga memberi ultimatum 3×24 jam, jika apa yang mereka sampaikan tidak di laksanakan, maka aksi akan di lakukan lagi di hari senin dengan membawa masa yang lebih besar. adapun dalam aksi ini di kawal ketat oleh personel kepolisian dari Polresta Palangka Raya. 



FARDOARI REKETNO (BIRO RISET DAN PENELITIAN)

Thursday, October 12, 2023

Sekilas Refleksi Pemuda Dalam Memperingati Hari Masyarakat Adat

Sekilas Refleksi pemuda dalam memperingati hari masyarakat adat

Karya: Valentino Tabang


 Sebagai bangsa yang besar kita patut bersyukur karena kekayaan akan budaya dan tradisi yang sudah lama diwariskan oleh nenek moyang kita. Sebagai generasi penerus bangsa kita perlu merefleksikan diri tentang jati diri kita sebagai manusia yang beradat. Perlu kita pahami bersama bahwa jati diri setiap insan manusia adalah adat istiadat yang selalu melekat pada diri. Dan dimanapun kita berada jati diri sebagai manusia yang beradat itu pasti akan terlihat dalam setiap tindakan dan perbuatan karena itu yang mencerminkan kepribadian seseorang. 

Bangsa ini akan runtuh ketika adat dan tradisi itu tidak kita jaga dan kita rawat karena anak cucu kita bisa merasakan adat dan tradisi ini tergantung kita yang dimana kita harus menjaga adat dan tradisi ini agar kelak mereka bisa menikmati adat dan kebiasaan ini. Dalam arti "Bhineka tunggal Ika" sudah terpampang jelas arti dan maknanya yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua, di Indonesia Ada lebih dari 70 juta Masyarakat Adat di wilayah Indonesia. Mereka adalah 25% dari populasi Indonesia yang terdiri dari 2.422 Komunitas Adat di 31 Provinsi. (Amnesty id).

Kurang apa lagi kita sebagai anak bangsa yang semuanya sudah ada tapi tidak kita merawat adat istiadat ini menjadi persoalan yang sangat kompleks ketika kita lebih menikmati perkembangan Zaman yang begitu maju sehingga perbuatan dan tindakan pun tidak mencerminkan Moral sebagai manusia yang beradat. 

Di momentum hari adat internasional ini perlu kita merefleksikan bersama tentang hak-hak masyarakat adat yang sampai saat ini masih belum terpenuhi. Agar Pemangku kebijakan mendengarkan disetiap jeritan hati mereka agar kehidupan manusia yang beradat tetap terjaga dan utuh sampai kapanpun. Meskipun Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 18B ayat 2 dalam menjaga dan memajukan hak-hak masyarakat adat. Pasal tersebut mengatakan, “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.” 

Tetapi tidak Demikian banyak masyarakat adat yang diperas haknya diatas tanah mereka sendiri ini memilukan sekali untuk masyarakat adat yang beberapa puluhan tahun mereka jaga dan merawat tanah mereka sendiri karena mereka sadar bahwa mereka bisa hidup dari tanah mereka sendiri. Seperti yang dikutip dari media BBC News Indonesia yang dimana Masyarakat adat Besipae di NTT yang 'digusur' dari hutan adat Pubabu, ini hanya satu dari sebagian masalah masyarakat adat yang pernah terjadi di Indonesia Dan masih banyak lagi.

Peran pemuda dalam mempertahankan adat, sangatlah penting di era zaman ini, jika kita melihat realita hari ini para pemuda lebih cenderung mengikuti arus perkembangan yang begitu pesat. Ini menjadi keresahan kita bersama bagaimana peran pemuda hari lebih mengekspost budaya luar dibandingkan dengan hasil karya negara sendiri. 

Pemuda hari ini tanpa kita sadari sebenarnya mempunyai tugas yang sangat besar dalam menjalankan kehidupannya yang dimana harus menerima kenyataan atas perubahan yang terjadi. Tetapi disisi lain para pemuda diembankan oleh tugas juga sebagai penerus adatnya masing-masing inilah yang harus kita lakukan sebagai penerus bangsa kita harus mempunyai komitmen dalam menjaga dan merawat adat dan budaya kita ditengah perkembangan zaman dan merosotnya jati sebagai manusia beradat di Dunia saat ini.

Sebagai pemuda kita patut bersyukur atas keberagaman budaya yang ada dibumi Nusantara ini agar budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu tidak hilang sampai kapanpun dan kita tetap menjadi manusia yang beradat sampai akhir hayat. Karena pada dasarnya sebelum bangsa ini ada Adat dan Istiadat sudah terlebih dahulu ada dalam kehidupan manusia.




Penulis: Biro Hubungan Mahasiswa Katolik 

#Selamat hari adat internasional

#Tetapmerawatadat

#Jadilahmanusiayangberadat

Ayo menulis Journaling

Ayo menulis Journaling!

Karya: Rahel Dewi Sartika 


Kegiatan Journaling kian populer saat ini di setiap kalangan usia maupun profesi. Menulis Jurnaling tidak hanya dapat membantu kita dalam merencanakan sesuatu tetapi juga dapat menjadi salah satu solusi permasalahan kesehatan mental.

 Dewasa ini, topik mengenai permasalahan mental menjadi marak dibicarakan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. 

Laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental. Sementara 1 dari 20 remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.

“Remaja dengan gangguan mental mengalami gangguan atau kesulitan dalam melakukan kesehariannya yang disebabkan oleh gejala gangguan mental yang ia miliki,” kata Siswanto Agus Wilopo, peneliti utama I-NAMHS di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022), yang dimuat dalam laman UGM.

Journaling atau menulis jurnal diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk menuangkan ide, pikiran, atau emosi dalam bentuk tulisan, bahkan gambar, baik secara digital maupun manual. Journaling juga berarti menyediakan waktu khusus untuk menulis tentang kehidupan sehari-hari.

Dengan menulis Journaling, seseorang dapat menuangkan perasaan, ide, gagasan, dan rencananya dengan bebas tanpa dihakimi.

Selain itu, Melansir University of Rochester Medical Center, journaling dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan membantu tidur lebih nyenyak. Secara umum, aktivitas tersebut dapat membuat kondisi fisik dan mental menjadi lebih sehat.

Sebuah jurnal memiliki bentuk yang beragam.  Ada yang berupa tulisan saja,  gambar atau hiasan, ada juga yang berupa sticky notes, hingga stiker.

 Untuk mulai membuat jurnal, persiapkan alat dan bahan sesuai dengan selera dan kebutuhanmu, begitu juga kamu perlu membuat konsistensi waktu agar dapat secara rutin mengisi jurnalmu.

Jurnaling yang paling sederhana dapat berupa surat kepada orang yang dicintai. Kita dapat mengungkapkan perasaan kepada orang yang dituju dengan bebas. Dapat berupa kemarahan, ungkapan syukur, bahkan sesederhana menceritakan keseharian saja.


Berikut contoh urutan menulis Journaling:

1. Sapaan: 

Kita menyapa orang yang kita tuju (misal: Tuhan, orang tua, sahabat dll)

2. Perasaan:

Marah, kekecewaan, syukur, bahagia, sedih

3. Peristiwanya apa?

Peristiwa yang membuatmu merasakan perasaan mu

4. Pelajaran yang didapat dari peristiwa itu 

5. Ungkapan terimakasih.




Monday, October 9, 2023

SAVE BANGKAL (NYAWA TIDAK SENILAI HARGA SAWIT)

SAVE BANGKAL (NYAWA TIDAK SENILAI HARGA SAWIT)



Sabtu (7/10/2023), jadi hari kelam untuk warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalteng. Gijik (35), warga Bangkal, tewas di kebun sawit milik PT HMBPI, anak perusahaan BEST Group. Kembali kita menyaksikan brutalitas aparat kepolisian dalam melakukan penanganan konflik Ketika masyarakat Adat berhadapan dengan perusahaan hingga satu nyawa melayang dan dua lainya terluka akibat peluru senjata pihak kepolisian dan puluhan orang lainya turut ditangkap. Polisi tak segan menembaki Masyarakat Adat yang seharusnya mereka lindungi.

Pagi itu, peserta aksi dihadang oleh aparat kepolisian dari Polda Kalteng dengan senjata lengkap. Di lapangan terdengar suara dari arah aparat dengan sebutan "tembak, tembak, bidik kepalanya" lalu menyusul suara tembakan, Hal itu bisa dilihat dari video yang beredar dengan durasi 1 menit 19 detik. Gijik yang sedang duduk tiba-tiba berdiri karena melihat teman aksinya, Taufik Nurahman (21), tertembak di bagian pinggang. Gijik yang ingin menolongnya justru ditembak di bagian dada, diduga menembus jantung. Gijik tewas di tempat.

Gijik dan Taufik dibawa ke rumah sakit, namun nyawa Gijik tak bisa diselamatkan. Sedangkan Taufik masih dirawat intensif. Namun hingga nyawa Gijik melayang tak ada respon baik dari perusahaan.

Bentrok antara warga dan aparat pun bukan yang pertama. Bentrok pertama terjadi pada 21 September 2023, saat itu warga ditembaki dengan gas air mata hingga menyebabkan reaksi spontanitas masyarakat hingga terjadi pembakaran terhadap fasilitas perusahaan, Bentrok kedua terjadi pada 23 September 2023 malam, di mana kejadian itu menyebabkan dua warga mengalami luka-luka akibat bentrok dengan aparat kepolisian. Bentrok kali ini nyawa melayang, warga luka berat, dan setidaknya puluhan warga ditangkap.

Alih-alih aparat kepolisian turut memberikan pengamanan, pengayoman, aparat kepolisian yang berjaga di lokasi areal perusahaan justru melakukan tindakan represif kepada warga dengan menembakkan gas air mata dan menembak menggunakan peluru tajam.

Padahal ada peraturan yang terkait dengan pengamanan demonstrasi ini yaitu Peraturan Kapolri No. 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa.

Sepertinya pihak kepolisian lebih berpihak ke perusahaan, bukan menjadi pihak netral dalam melakukan pengamanan. Pihak Kepolisian diduga melanggar hak asasi manusia serta peraturan kepolisian terutama yang terkait prosedur penembakan, penanganan konflik sosial dan pedoman penanganan unjuk rasa.

Semua itu terjadi lantaran tuntutan warga yang tidak dipenuhi. Pada 16 September 2023, terjadi mediasi antara perusahaan dengan masyarakat dengan kesepakatan pertama, pihak perusahaan bersedia untuk memberikan kebun plasma dalam bentuk alokasi dana plasma senilai luas kebun lebih kurang 235 hektar. Kedua, jumlah luasan yang belum dapatkan Hak Guna Usaha (HGU) seluas lebih kurang 1.175 hektar sudah termasuk 235 hektar yang akan dibayarkan terlebih dahulu. Ketiga, perusahaan bersedia untuk memberikan kegiatan usaha produktif yang difasilitasi PT HMBP I bersama pemerintah daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahan juga memfasilitasi pembangunan kebun

masyarakat di luar izin HGU perusahaan. Besaran pembagian Dana Alokasi Plasma untuk masing-masing desa sasaran penerima manfaat selanjutnya ditetapkan melalui kesepakatan tingkat desa untuk menjadi penetapan tingkat kecamatan.

Dana alokasi plasma yang awal kurang lebih 235 Ha akan diusulkan menjadi kurang lebih 500 Ha dengan pembagian Desa Bangkal kurang lebih 300 ha. Desa Terawan kurang lebih 100 Ha, dan desa Tabiku kurang lebih 100 Ha.

Sayangnya, semua kesepakatan itu sampai saat ini tidak dihiraukan pihak perusahaan. Hal itu lah yang

memicu masyarakat melakukan aksi selama hampir sebulan.  

Melihat Kondisi ini untuk mendesak:

Menuntut Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja kepolisian yang semakin hari semakin menunjukkan watak represif nya

Mendesak Kapolri mengusut tuntas atas penembakan dari oknum kepolisian.


#savebangkal

#savekemanusian





Penulis 

Patrisius Agang 

PMKRI Cab. Palangka Raya "Sanctus Dionisius" Mengecam Keras Dugaan Penembakan Masyarakat Oleh Oknum Polisi Di Seruyan



Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya mengecam keras tragedi kemanusiaan yang menimpa warga desa Bangkal, Seruyan, Kalimanan Tengah pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Memalalui surat terbuka yang di sampaikan PMKRI cabang Palangka raya “SANCTUS DIONISIUS” menyampaikan keperihatinan atas targedi kemanusiaan yang merupakan buntut panjang dari konflik agraria yang tak kunjung terselesaikan.

Peristiwa bentrokan dalam unjuk rasa menuntu plasma 20 persen yang terjadi antara masyarakat dengan petugas keamanan dari satua kepolisian di area perusahaan sawit PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) akhir memakan korban jiwa. Satu orang tewas, dan dua orang luka berat serta puluhan masyarakat di amakankan petugas. 

Dugaan adanyaa peluru tajam yang di gunakan aparat dalam membubarkan masa aksi dapat di lihat dari beredarnya vidio korban yang terkapar bersimbah darah dengan luka bekas peluru tajam bersarang di bagian dada korban. Hal ini juga di perkuat dengan pengakuan keluarga korban dari hasil autopsi di RSUD dr Murjani Sampit, Minggu 8 Oktober 2023 malam hari. 

Tindakan menghilangkan nyawa tersebut tidak sesuai dengan TRIBRATA Polisi (No.Pol: 

Skep/17/VI/2002) yang menjadi pedoman Kepolisian Republik Indonesia, yang berbunyi:

• Satu berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

• Dua, menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan KEMANUSIAAN dalam menegakkan hukum Negara Kesatuan Repulik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

• Tiga, senantiasa melindungi, mengayomi dan melayani MASYARAKAT dengan keiklasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. 

Ketua presidium PMKRI Cabang Palangka Raya, Rahel Dewi Sartika mengatakan "kita berharap siapapun pelakunya bertanggung jawab penuh dan dapat diungkap secara terbuka" ungkap Rahel

Lebih lanjut ia berharap masyarakat yang ditangkap itu harus bebas dari segala tuduhan. Karena masyarakat hanya meminta haknya.

Sehingga melalui surat terbuka yang di keluarkan pada 9 Otober 2023. PMKRI Cabang Palangka Raya "Sanctus Dionisius” menuntut : 

1. Kapolres Seruyan, Kapolda Kalimantan Tengah, dan pimpinan perusahaan PT Hamparan Massawit Bangun Persada I harus bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. 

2. Kepala Kepolisian Republik Indonesia harus melakukan penegakan hukum terhadap anggota kepolisian atau pihak-pihak lain yang melakukan kekerasan maupun yang memberikan perintah penembakan tersebut yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka berat 

3. Menuntut perusahaan untuk memenuhi tuntutan masyarakat sebab masyarakat juga ingin hidup sejahtera 

BIRO RISET DAN PENELITIAN (Fardoari Reketno)