Saturday, April 29, 2023

Rayakan Dies Natalis PMKRI Palangka Raya tanam 300 pohon di Lingkungan Gereja Katolik Stasi Tumbang Talaken, Paroki Rungan Manuhing kabupaten Gunung Mas



Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya mengadakan Bakti Sosial Menanam 300 bibit Pohon  di Stasi Tumbang Talaken Paroki Rungan Manuhing pada Sabtu, 22 April 2023 bertepatan dengan hari Bumi.

Dalam rangka memperingati hari lahir atau Dies Natalis ke 32 tahun, PMKRI Cabang Palangka Raya melakukan penanaman pohon yang bertepatan dengan hari bumi. Penanaman pohon tersebut merupakan rangkaian terakhir dari kegiatan perayaan Dies Natalis PMKRI Cabang Palangka Raya yang ke 32 tahun setelah sebelumnya dilakukan Webinar, misa syukur dan perayaan Dies Natalis.

Adapun 300 bibit pohon yang ditanam terdiri dari bibit pohon Tebibuya Ungu (Handroanthus impetiginosus), Tebibuya Kuning (Handroanthus Chrysotrichus), bibit pohon Tanjung (Mimusops Elengi Linn), bibit pohon buah Durian (Durio Zibethinus Mur), Sirsak (Annona Muricata L), Rambutan (Nephelium lappaceum) dan pohon Trembesi (Samanea Saman)

Kegiatan penanaman pohon tersebut di laksanakan pada pukul 15.00 WIB.  Sebelum kegiatan penanaman pohon, dilaksanakan beberapa rangkaian acara yang diawali dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya, Rahel Dewi Sartika diawal sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih pertama kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memfasilitasi bibit pohon. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pastor paroki Rungan Manuhing dan umat Katolik Stasi Tumbang Talaken yang telah mendukung kegiatan ini dan menyediakan lahan untuk penanaman.

Penanam pohon yang bertepatan dengan hari bumi ini merupakan sebuah aksi nyata dan sangat bisa dilakukan sebagai upaya merawat bumi. Pohon yg ditanam akan dinikmati generasi mendatang. 

"Semoga pohon yang ditanam ini dapat tumbuh dan memberikan warna baru di lingkungan gereja Katolik Tumbang Talaken." Ungkap Rahel. 

Rahel juga menyampaikan selama periode kepengurusannya ia baru melakukan penanaman sebanyak dua kali dengan jumlah 600 pohon. Hal ini disampaikan Rahel harus terus berkelanjutan. Terutama dengan situasi bumi yang saat ini sedang dalam kondisi yang tidak begitu baik, cuaca memanas dan tidak menentu harus menjadi perhatian untuk lebih marak melakukan penanaman pohon.

"Orang yang menanam pohon adalah orang yg penuh harapan, berharap agar pohon itu tumbuh." Pungkas Rahel.

Pastor Andreas Jimmy, Pr yang merupakan pastor rekan di paroki itu  sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada mahasiswa-mahasiswi/ anggota PMKRI Cabang Palangka Raya yang berkenan melakukan bakti sosial menanam pohon di Stasi Tumbang Talaken. 

"Pastor dan umat sangat senang  dan berterima kasih atas keputusan kalian memilih Paroki kami untuk melakukan penanaman pohon. Dan terimakasih atas kehadiran PMKRI Cabang Palangka Raya yang dapat berkunjung ke Stasi Tumbang Talaken Paroki Rungan Manuhing, kabupaten Gunung Mas."

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan penyerahan bibit oleh ketua Panitia pelaksana dan ketua presidium PMKRI Cabang Palangka Raya kepada umat Katolik yang diwakili oleh Pastor Jimmy dan ketua umat Stasi Tumbang Talaken oleh PMKRI Cabang Palangka Raya. 

Setelah acara pembukaan selesai dilanjutkan kegiatan menanam pohon, yang dimulai oleh pastor Jimmy dilanjutkan ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya dan semua anggota PMKRI dan umat yang hadir, di lingkungan gereja Katolik Stasi Tumbang Telaken Paroki Rungan Manuhing.




Penulis

Krispinus Seran (Publikasi dan Dokumentasi)

Duc in Altum Dies Natalis PMKRI Cab. Palangka Raya "Sanctus Dionisius"



Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya mengadakan kegiatan Misa Syukur dan Perayaan Dies Natalis ke 32 Tahun di halaman Margasiswa PMKRI Jalan Batusuli V Kota Palangka Raya. (Selasa, 18 April 2023)

Kegiatan Dies Natalis atau hari jadi PMKRI Cabang Palangka Raya yang ke-32 kali ini diselenggarakan dengan sederhana dan penuh hikmat.

Sebelum acara dimulai diawali dengan misa syukur bersama yang dipimpin langsung oleh pastor Alfonsus Danang selaku pastor moderator. Adapun dalam sambutan Romo Danang mengatakan, dirinya merasa bangga melihat kaum kaum muda PMKRI dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap gereja dan tanah air, yang mana ini menurutnya merupakan buah-buah iman yang nyata dari garis perjuangan yang terus diwariskan semenjak 32 tahun yang lalu dari peristiwa awal berdirinya PMKRI Cabang Palangka Raya.

Perayaan Dies Natalis juga diisi dengan berbagai pertunjukan mulai dari menyanyi hingga pertunjukan tarian daerah dengan tema "Nusantara" dan juga makan bersama.

Rahel Dewi Sartika selaku ketua Presidium mengatakan perayaan hari ini merupakan rangkaian ke 2 dari HUT ke 32 PMKRI Cabang Palangka Raya, dimana rangkaian sebelumnya diadakan Webinar Nasional dengan menghadirkan narasumber diantaranya: Brigjen Polisi Drs. Sumirat Dwiyanto, M.Si kemudian Drs. Agustin Teras Narang, SH., MH. dan Pastor Frienz, SVD.


Rahel menjelaskan tema yang diangkat tahun ini yaitu "Duc in Altum" yang memiliki arti bertolak ke tempat yang lebih dalam. Dengan harapan setiap kader PMKRI dapat masuk lebih dalam ke bidangnya masing-masing dengan harapan dapat menghasilkan berkat ditengah Gereja dan masyarakat, seperti peristiwa yang dialami Petrus dalam Injil, dimana ia diutus untuk menjala ketempat yang lebih dalam.

Kemudian kegiatan perayaan ditutup dengan diskusi santai bersama senior PMKRI yang dilanjutkan dengan doa bersama dan pemotongan kue ulang tahun.




Penulis 

Fardoari Reketno (Biro Riset dan Penelitian)

Rangkaian Dies Natalis ke-32 Tahun PMKRI Cabang Palangka Raya Sanctus Dionisius Tahun 2023

PMKRI Cabang Palangka Raya, melaksanakan berbagai kegiatan dalam memperingati hari Jadi. (Senin-Minggu/17-23 April 2023) Peristiwa kelahiran merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan oleh setiap insan dan selalu dirayakan dengan berbagai cara. PMKRI Cabang Palangka Raya dalam momentum dies natalis yang ke-32 tahun diwarnai dengan berbagai kegiatan.

Diawali dengan kegiatan Webinar bersama Romo Priedz Meko, SVD, kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah, Brigjend Polisi Drs. Sumirat Dwiyanto, M. Si., serta Anggota DPD RI, Dr. Agustin Teras Narang SH.

Dalam webinar tersebut mereka mengulas kembali gerakan mahasiswa mulai dari gerakan Budi Utomo hingga pada 1998. 

Kepala BNN Provinsi Kalteng menegaskan catatan soal bahaya penggunaan narkoba, kemudian peran pemuda dan memberikan harapan kepada seluruh hadirin dalam webiner tersebut. Sebagai penutup beliau mengajak agar PMKRI Cabang Palangka Raya sebagai garda terdepan untuk mengkampanyekan bahaya penggunaan barang haram tersebut, karena kesehatan sama dengan keselamatan tambahnya.

Begitu banyak pengalaman berharga yang dibagikan dalam diskusi yang berharga itu.

Dr. Agustin Teras Narang SH (Anggota DPD RI 2019-2024) melihat konteks hari ini mengajak Gerakan Mahasiswa, termasuk PMKRI didalamnya, agar mengenali peluang sekaligus tantangan kedepan seperti revolusi Industri 4.0, Society 5.0, Bonus demografi, Pemindahan Ibu Kota Nusantara termasuk pesta demokrasi tahun 2024. Bukan hanya persoalan dalam negeri beliau juga mengulas tantangan dari luar, seperti yang diringkasnya  dengan istilah HE4F (Helath, Education, Food, Fuel, Finnacial dan Forestry) serta soal kesehatan (Health) dan Pendidikan (Education) sebagai isu utama. 

Mantan Gubernur Kalteng dua periode tersebut mengajak generasi muda agar berdoa dan terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM, selamat merayakan Dies Natalis untuk PMKRI Cabang Palangka Raya, Semakin maju terdepan sebagai bagian dari agent perubahan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Tegasnya.

Selaras dengan yang disampaikan oleh Romo Friedsz Meko, SVD yang mendorong agar gerakan mahasiswa memiliki idealisme dan semangat serta persatuan dalam membangun bangsa secara kontekstual dan struktural.



Ketua panitia pelaksana Afrianus Kurnia Tasman mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada ketiga Narasumber yang sangat luar biasa. 

"Saya mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada narasumber yang sangat luar biasa, walaupun ditengah kesibukannya masih berkenan hadir untuk peduli dengan generasi muda dalam hal ini momentum Dies Natalis PMKRI Cabang Palangka Raya, tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih yang tak hingga kepada seluruh panitia pelaksana yang dengan caranya masing-masing menyukseskan kegiatan ini. Dia juga berharap agar seluruh peserta untuk berpartisipasi secara keseluruhan, imbuhnya".

Diakhir kegiatan, Ketua PMKRI Cabang Palangka Raya Rahel Dewi Sartika, mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan kepada Narasumber yang  sangat luar biasa dalam mendukung dies natalis yang ke-32 tahun..

"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh yang dengan tulus hati mendukung dalam menyukseskan kegiatan ini", Orang Nomor Satu di PMKRI Palangka Raya tersebut juga menegaskan PMKRI Cabang Palangka Raya akan tetap konsisten dengan Visi dan Misi serta terus berinovasi secara kontekstual sebagai penutup Dia mengatakan bahwa PMKRI akan siap hadir disetiap denyut kehidupan.



Penulis 

Germas Palangka Raya (MARSELINUS DARMAN)

Monday, April 10, 2023

Mengenal pemeran Yesus dalam Tablo Jumat Agung Katedral St Maria Palangka Raya



Drama sengsara Yesus saat wafat di kayu salib atau biasa di kenal dengan istilah tablo, merupakan drama yang di lakoni oleh umat katolik untuk mengenang hari di mana Yesus menderita dan disalibkan untuk menebus Dosa umat manusia. Atau yang biasa di kenang dangan istilah hari Jum'at agung. 

Penghayatan dan penggambaran atas sengsara dan wafatnya Yesus di kayu salib. Turut di lakoni oleh Sejumlah pemuda dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya, yang ambil bagian dalam tablo di Gereja Katedral Jl. Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Jum'at 7 April 2023. 



Aris misalnya, pemuda yang aktif berorganisasi di PMKRI ini berkesempatan memerankan karakter Yesus dalam jalan salib tersebut. Gimik muka yang di tampilkan Aris tampak sedih, letih, lesu, dan penuh penderitaan sudah cukup menggambarkan bagaimana kesengsaraan Yesus saat menebus dosa umat manusia. 



Sorak sorai bercampur isak tangis dari para pemain tablo saat menyaksikan Yesus disalibkan, semakin membawa para penonton hanyut dalam peristiwa yang di Yakini umat Katolik telah terjadi sekitar 2000 yang lalu. 

Dari kejauhan, di kerumunan penonton tampak pula wajah seorang anak perempuan kira-kira berusia 6 tahun dengan wajah polos dan mata yang berbinar tampak ikut terbawa dalam suasana haru yang berhasil di visualisasikan dalam drama jalan salib yang di bawakan oleh kader-kader PMKRI itu. 



Diketahui ternyata pemuda yang akrab di sapa Aris pemeran Yesus itu, merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Palangka Raya jurusan PJKR. Kelahiran Manggarai 23 Juli 2001. Dan sudah 8 tahun tinggal di Palangka Raya semenjak Ia duduk di kelas 1 SMP. 



Aris mengaku, dirinya sangat bangga dan menjadi suatu kehormatan karena berkesempatan memerankan karakter Yesus dalam tablo tersebut. 

Pemuda yang juga hobby bermain sepak bola itu menuturkan, dirinya merasa tidak pantas memerankan karakter yang luar biasa itu. Namun dengan kesempatan dan pengalaman tersebut dirinya berharap, agar ini menjadi bahan refleksi sehingga kedepan Ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi sesama umat manusia terlebih lagi berguna bagi kemuliaan nama Kristus sang Junjungan. 



Aris mahasiswa semester 4 itu juga berpesan, agar kaum muda khususnya yang beragama Katolik harus lebih peduli dan jangan pernah takut untuk ambil bagian dalam pelayanan gereja.

(FR/Biro Riset Dan Penelitian)

Tuesday, April 4, 2023

Senja Di Sudut Marga

 "Senja Di Sudut Marga"



Setiap pribadi memiliki gambaran masing- masing tentang senja, tetapi kebanyakan pasti mengambarkan senja sebagai sesuatu yang paling indah. Dan karena itu aku akan membuat sedikit goresan cerita tentang indahnya senja di sudut marga waktu itu. Pernah suatu hari senja menyapaku di saat aku sedang meneguk secangkir kopi dengan beraromakan cinta, dimana saat itu juga hatiku sedang di penuhi dengan banyak tanda tanya, namun di sela-sela banyaknya tanda tanya senja pun datang menyapaku dengan indahnya paras dan sinar wujudnya yang begitu mempesona. 

Seketika diriku terjatuh dalam keindahanya dan mataku seakan-akan tak bisa berkedip lagi untuk selamanya, hatiku pun berkata "sepertinya sore ini akan menjadi sore yang paling indah". Tanpa berlama-lama kita mulai saja kisahnya.. waktu itu banyak perbincangan, seakan sore hari itu hanya menjadi milik kami berdua (senja). Senja waktu itu mampu membawaku larut dalam ketenangan yang belum pernah aku rasakan,hatiku seakan tak lagi di penuhi dengan tanda tanya melainkan di penuhi dengan rasa cinta, mendengarkan senja yang bercerita tentang suka dan dukanya, aku pun selalu siap menemani tuk sekedar menjadi teman cerita, seakan aku telah menjadi telinga untuk mendegar dan obat untuk menyembuhkan. 

Dari banyaknya cerita aku selalu fokus pada parasnya dan keindahannya, saking fokusnya aku pun tak banyak mengingat kata-katanya waktu itu. Dan sayangnya waktu tak bisa lama menemani kami berdua bercerita setelah kegelapan malam menjemput sang senja untuk kembali, tapi aku tak kecewa atas waktu yang begitu sedikit, karena senja di waktu itu yang dapat membuatku memahami satu arti dari kasih, entah itu kasih seperti apa? cukup kami berdua dan Tuhan saja yang tau. Goresan tulisan ini memang tak banyak inti dari perbincangan kami sore itu, karena waktu itu aku terlalu larut dalam keindahan paras dan senyumanya (senja juga punya wajah lo). Cukup sampai di sini dulu..

Terimakasih untuk senjaku telah membuatku berhasil menemukan inspirasi untuk menulis sedikit awal dari goresan cerita kita.....eittts ini baru sebagai awal kisah ku dan senja...tungu saja kisah berikutnya..👋🏼❤️

 #puisi


Penulis 

Apolonarius