Monday, November 23, 2020

REFLEKSI ANTARA HATI DAN NALAR

 

Pertanyaan refleksi : Bagaimana melibatkan hati dalam memahami?

Tuhan telah menganugerahkan manusia sebuah kepekaan dan perasaan melalui hatinya. Orang menyebutnya sebagai hati Nurani. Hati Nurani ini memiliki keterkaitan dengan otak. Otak merupakan pusat kendali nalar dan logika, dimana saat manusia dihadapkan pada suatu permasalahan ia akan mempertimbangkan dan memahaminya dengan logika dan perasaan. Namun beberapa orang ada yang menggunakan akalnya saja tanpa nuraninya.

Hati di percaya sebagai pusat kendali emosi sementara otak di percaya sebagai pusat kendali segala aktivitas fisik dan nalar. Keduanya merupakan unsur yang terpenting dan tak terpisahkan yang mempengaruhi perilaku dan perasaan seseorang. Hati dan otak tidak akan mampu berfungsi secara maksimal tanpa adanya interverensi antar keduanya. Pikiran akan lebih tajam jika dengan adanya emosi dan emosi akan lebih efektif dengan adanya pikiran dan nalar.


Hati sebagai sumber emosi memiliki peran yang penting dalam proses penguatan pikiran dan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami informasi yang berasal dari luar dirinya. Segala sesuatu yang dipikirkan oleh otak itu berasal dari hasil penerimaan atau tertangkapnya berbagai getaran dari lingkungan oleh sensor panca indra organ tubuh yang kemudian di kirimkan ke otak melalui sistem saraf.

Dalam proses transfer informasi tidak terjadi proses pemilahan informasi positif dan negatif karena dalam proses transfer informasi ke otak. Apa saja yang di terima oleh sensor panca indera secara utuh di teruskan ke otak sehingga pemikiran otak sering bersifat vulgar.

Berolah rasa itu penting. Berolah rasa dengan hati akan memberikan hasil yang lebih baik, lebih bijak, jernih, bahkan lebih suci dari pada hasil otak pikiran otak yang umumnya bersifat vulgar dan cenderung kearah ke arah negatif.

Hati memiliki nalarnya sendiri,sedangkan nalar tak memiliki hati. Hati yang memiliki nalar akan membuat suatu tindakan atau suatu keputusan sesuai suara hati dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

 Penulis : Yetro Valentino


Friday, November 20, 2020

OCEHAN DI UJUNG SENJA

 


Runag sumpek  penuh gerah

Tak mau  ku berlama dalam kebisingan hampa

Diam mendengar ocehan lumrah di ujung senja

 

Kian kemari kian membosankan

Mulut bersorak HAM

Namun perbuatan mengumandangkan pelecehan

Opini ini hebat melindungi marginal

 

Ternyata hatinya penuh nestapa

Semangat berkoar koar menolak SARA

Sepersekian waktu menimbulkan huru hara

 

Cukuplah sampai disini

Biarlah segala dusta tengelam bersama senja

Membawa segalanya dalam gelap malam yang sebentar kan tiba

 

Cukuplah semua mata terpesona

Sekian hati terpana

Biarlah ocehan ini

Tinggal di ujung senja

 

Oleh : Yakobus Lucky Vantura


RASA YANG TAK TERUNGKAP

 

Kau yang tak lagi kurindukan
Pupus rasaku terbang bersama kepergianmu
Terbang jauh mengoyak lapisan ozon
 
Malam ini di bawah tanpa rembulan
Ada kisah yang tak harus kau tahu
Ini kisah si lelaki misterius
Dulu rasaku membawa aku jauh dari bumi
Memeluk awan di tengah asap mengepul
Memindai rasa mencari wajahmu
 
Selalu mencoba mencari alasan terbaik
Mengapa rasa ini stuck di depan hatimu?
Tebakku mungkin karena ada rasa
Tak ku bicarakan semuanya
 
Memandangmu dari sudut kelas adalah bahagia
Rasa pertama dalam hidup ialah Cinta
Bersua dalam jumpa
Bertemu dalam tatapan
Bertumbuh dalam kebersamaan
 
Hingga memunculkan kelopak keindahan
Tahu lesung pipitmu aku terpesona
Inginku utarakan rasa
Tapi ternyata jawabanmu mengarahkan ke barat rasa
 
Kau acuhkan semua rasaku
Mengenyahka aku tanpa berpaling sapa
Seolah aku tak pernah ada untukmu
Apalah artinya bila rasaku tetap bagimu
Walau tak ku miliki ragamu
Tapi setidaknya aku pernah memeluk hatimu
Walau tak ku sadari Ini aku rasa tak terucap

Oleh : Yakobus Lucky Vantura

            

Tuesday, November 17, 2020

ADRENALIN YANG TERPICU

 


Waktu yang kadang memberi kesempatan untuk kembali mengingatnya,

dari sudut kota cantik ini, disisi kamar ini melintasi dalam pikiran kosongku,

memandang pada sebuah kaca yang berisi air hitam dengan rasa sedikit manis.

 

Siapa yang bisa menyangka ketika pada saat itu

seseorang memetik buah yang membuatnya tertarik

lalu melemparkannya kedalam gerombolan domba-domba

yang malang berada dekat disekitarnya. Apa yang terjadi ?

 seketika itu akan menarik hormon-hormon dari dalam dirinya,

 kegembiraan keceriaan yang menyelimuti suasana itu.

 

Begitupun yang terjadi pada diri kita, ketika ada seseorang

yang dapat memunculkan hormon itu, kita dirangsang lalu dikendalikan

 perlahan-lahan agar mengejar objek itu. Ada daya tarik tersendiri,

hati dan pikiran yang begitu cepat melaras seakan ditunjuk begitu saja,

tanpa ada rasa sedikitpun keraguan yang mendalam pada dirinya.

 

Dengan egoisnya, rasa itu mulai membulat mengelilinginya.

Hingga pada suatu ketika, dengan cepat datangnya emosi yang tak terkendali,

memecah belah, lalu pergi menghilang begitu saja bagaikan

asap tersapuh oleh tekanan angin, tanpa sebait kata.

Kekacauan dan kekecewaan yang datang menyelimutinya,

membuatnya serasa tidak berarti lagi.

Waktu terus berputar, melupakan tidak semudah mengingat,

 dimuseumkan dalam sebuah memori kepalanya, hingga pada akhirnya datang,

dipicu kembali oleh segenggam kaca barisi air hitam sedikit manis.

           

Karya : Eduardus Setno


Monday, November 16, 2020

DALAM SEKAP DAN DIAMKU AKU MEMUJIMU

 

Diam bukan berarti tidak peduli dan diam juga bukan berarti kaku dari ketidak pedulian, diam juga bukan soal tentang mati untuk rasa kaku terhadap sebuah perasaan. Sekap untuk memujimu kubawah dalam setiap lirihku.

Sebab aku memujimu dalam diamku adalah cara yang terbaik bagi silensiumnya ragaku dan dan dapat saya minta kepada sang peneguh kehidupan dan sang khalik untukmu sang gadis pengukir rasa rindu.

Terkadang  dengan diam aku harus belajar banyak hal tentangmu dan belajar seluruh rangakaian sifatmu yang sedikit kekanakan dan selalu manja di dalam setiap dekap yang ada, kak Juna, kenapa si kak dari tadi cuma berdiam diri ? kata si Cecil.

Apakah candu dan tawaku dari tadi kurang menarik sehingga kakak cuma menjawab hanya sepenggal saja? lanjutnya. Juna cuma memancarkan senyum yang lumrah saja dan sembari melihat kekasihnya. Lalu karena agak berjauhan mereka duduk jadinya Juna menggeserkan posisi duduknya tepat besisihan selayaknya orang pacaran.

Juna sembari dengan hati yang  sudah merasa ada di dekat kekasihnya ia berkata,  ”Cecil cuma diam yang bisa membuatku belajar untuk selalu mencintaimu dan selalu menyangimu, coba kamu lihat batu alam di sungai itu, ia seakan di hempas dengan air yang begitu dahsyat dan menghempasnya dengan kuat.

Bahkan batu alam itu, rela tubuhnya di kikis oleh air itu dan merelakan tubuhnya di buat berwarna di tengah sungai dan alam yang asri, Cecile dengan khas senyum manjanya membuat seisi konsep suasananya menjadi indah seketika dan sambil cubit manjanya seketika mendengar kalimat bijak dari kekasihnya.

Dalam tangan Juna di pegannya batu alam itu dan lirihnya berkata dan sesekali ia menunjukan kepada Cecile di balik gengamannya itu, mengertikah Cecile dengan batu ini ? dengan raut wajah bingung dari Cecile dan mukanya bingung ketidaktauanya terhadap apa yang di katakan oleh kekasihnya.

Ade Cecile ”aku rela berkorban dan melakukan apa pun demi membuatmu bahagia” kata Juna dengan nadanya yang menyakinkan dan memang dalam kalimatnya ada ketulusan dan rasa menyakinkan itu ada di sekitar perasaan mereka di konsep cinta mereka. Cecile langsung memeluk Juna, sambil berkata “aku sangat mencintaimu kaka” senja yang mulai berdendang dan sesekali seperti menari untuk menampakan dirinya.

Senja yang begitu indah mewarnai perjumpaan mereka, Cecile yang tak jemu untuk sesekali mengecup kening kekasihnya Juna, kecupan mesra itu akan menjadi pembuktian di sela bercengkrama bersama.

Lagi-lagi situasi itu pun Juna hanya tersenyum melihat kekasihnya yang bertingkah renyah seperti itu, ia juga melihat ada ketulusan dalam setiap kalimat yang ada disetiap ucapan mereka akan berwarna di tengah munculnya senja.

Disaat senja sudah menjadi bagian terpenting di dalam cerita senja dan cerita tentang apakah ada kasih sayang itu dan apakah rasa cinta menjadi sebuah alur dari rasa yang pernah ada di balik awan yang hitam bersamar dan bercampur harapan.

Diamku memperhatikanmu adalah tugas terberat sebenarnya karena aku harus menipu diriku sendiri untuk bisa memahami seribu bagian cara yang selalu kudustakan dalam seribu macam diamku supaya aku mengingat semua rasaku untuk selalu ada padamu.

Aku selalu memperhatikan segala tingkah konyolmu yang selalu membuatku menjadi penyerap dan setiap dekap yang engkau berikan kepadaku itu menjadi saksi yang selalu  ada di dalam lamunanku dan seketika juga aku mengambil helaan nafas untuk menjadikan semua ini sebagai akar dari perjumpaan di tengah senja dan yang menjadi saksinya adalah cahaya yang semakin menyamar.

Ditengah candanya Juna, ada pertanyaan yang baru dari Cecile yang kedengarannya agak jarang mereka bahas dalam setiap kali mereka berbagi cerita. Jun dalam lirih pertanyaan Cecile apakah kamu cinta dan sayang sama aku? senja yang beserta mereka dalam percakapan itu pun mendadak bisu dan kaku dan tidak bisa memberikan senyum lagi kepada mereka.

Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu setelah kita sudah bersama sejauh ini, apakah harapanku padamu tidak begitu pas di hatimu? ataukah kasih dan kesetiaanku tidak cukup bagimu? andai saja kamu tau yang ku rasakan saat ini. “aku bersama semesta ini akan saling bercerita tentang kamu sebagai mahluk sang Khalik yang uar biasa yang aku miliki”.

Cecile yang tadinya tidak mengira akan jawaban dari Juna itu seakan terhipnotis dan mulut mungilnya yang tadiya sering berargumen mendadak diam bagaikan di lem dan di tutup rapi, dalam benaknya dia telah menjadi bagian dari harapan Juna karena dalam hal yang sama pun ternyata Juna bukan cuma seorang aktivis tapi dia juga penyayang kekasihnya.

Jadi begitu ternyata yang di saksikan oleh senja dan semesta yang dari tadi diam untuk menyaksikan perasaan hati mereka, semoga dalam perjalanan ini akan menjadi saksi untuk semua insan yang ada di sekitar kita dalam hal perasaan.

Penulis : Yakobus Lukivantura

Wednesday, November 11, 2020

REFLEKSI CINTA

 


Pertanyaan refleksi: Apa yang akan kamu lakukan ketika mencintai seseorang ?

Bunda Teresa dari Kalkuta pernah mengatakan “Tebarkanlah cinta kemanapun anda pergi, jangan ada seorangpun yang datang menemuimu tanpa menjadi lebih bahagia ketika meninggalkanmu.” Dalam relasi dengan pasangan, poin yang terpenting adalah jangan biarkan dia yang kamu cintai tidak menjadi lebih bahagia.

Ketika mencintai kamu tidak harus melakukan semua yang diminta. Lebih dari itu kamu akan mencari cara terbaik dari yang ia mau. Cinta tidak melulu perasaan. Cinta ialah kesadaran penuh untuk membahagiakan, keinginan, kemauan, kehendak bebas. Bukan ketidaksengajaan apalagi keterpaksaan..

Ketika mencintai, kamu akan menyadari kekuranganmu namun uniknya membuatmu tetap bertahan. Melupakan semua rasa rendah diri itu dan berusaha memantaskan diri. Cinta pasti membuat lebih baik, bukan dari orang lain tetapi dari diri sendiri di masa lalu. Bukannya pergi dan bersembunyi, tetapi mencoba memperjelas kesamaran dengan keterbukaan dan komunikasi..

Hubungan yang baik berisikan dua orang yang sama-sama mau menerima dan mengerti setiap kekurangan dan ketidaksempurnaan. Cinta akan memberimu kekuatan untuk bertahan. Bahkan ketika diabaikan. Cinta tidak pernah mencari-cari alasan, tetapi sebaliknya berusaha mencari cara. Cinta yang mengakar akan membuatmu bertahan dalam segala keadaan yang menyesakan, ia akan membuatmu tahu tanpa diberitau,  mengerti tanpa penjelasan, dan sadar tanpa harus dikatakan.

Cinta akan memberimu kepercayaan, ia tidak merantai, tetapi memberi sayap. Ia akan membuatmu pulang ke arah yang sama. Ia memberimu ruang yang luas untuk menjadi dirimu sendiri. Membuatmu berkembang. Cinta akan membuatmu dengan bebas terbuka, berkisah apa saja. Dan akan membuatmu lebih menghargai dan mendengarkan. Kata eyang Habibie, ‘cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang keluar bersama ke arah yang sama.’ Cinta tidak membutakanmu, sebaliknya ia akan membuatmu dapat melihat dengan jelas, ke arah yang benar.

Selain belajar mencintai, kita harus sadar bahwa manusia sejatinya memiliki kekurangan dan kelebihan yang sulit dipaksakan. Manusia merupakan mahkluk yang tidak sempurna, yang bisa saja salah dalam mencinta. Kita harus mengerti darimana ia berasal, persoalan yang dihadapi, dan kisah seperti apa yang dialami serta bagaimana ia bisa hidup sejauh ini. Kita harus mengerti agar dapat menncinta dengan benar. Serta setiap orang berbeda-beda termasuk caranya mencinta. Namun, Cinta adalah bahasa yang bisa didengar, dimengerti oleh orang tuli, yang bisa dilihat orang buta, dan bisa diucapkan oleh orang bisu.

Paus Fransiskus I dalam sambutannya kepada umat beriman saat Doa Angelus di Lapangan St. Petrus pada 25 Oktober 2020 mengatakan bahwa cinta kepada Tuhan dan kepada sesama harus cenderung bersama dan tidak terpisahkan.” Selanjutnya Paus mengatakan “Yang tidak diungkapkan dalam cinta kepada sesama bukanlah cinta sejati kepada Tuhan; dan, demikian pula yang tidak diambil dari hubungan dengan Tuhan bukanlah cinta sejati kepada sesama.” Lebih jelas Bapa Suci mengatakan, “semua perintah itu untuk melaksanakan dan mengungkapkan cinta ganda yang tak terpisahkan itu.”

(Tidak mungkin kita memperjuangkan cinta dengan mengangkat pedang. Ketika mencintai, tidak mungkin secara bersamaan, melukai. Cukup mencintai saja ! Atau memilih untuk tidak memulai apapun !)

Penulis bukanlah seorang ahli cinta. Tetapi ingin mencoba merefleksikannya, pesan dari penulis,  "Cinta itu adalah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa, yang harus disyukuri dan disadari keberadaannya. Setelah kehilangan kita akan lebih merasakan keberadaan cinta, jangan biarkan kehilangan mendahuluinya !" Oleh : Rahel Dewi Sartika


Tuesday, November 10, 2020

RINDU, KATA AHIR DARI COVID-19

 


Dalam setiap sentuhan hati yang selalu menangis di sela layar handphone dan layar televisi, melihat situasi yang melanda dunia ini. Penyebaran virus covid-19 ini menjadi sebuah konten trending di dunia maya bahkan dirasakan di dunia nyata.

Peredaran ini pun tak cukup jika hanya siap siaga dalam melihat kondisi dan situasi ini, tetapi kita di tuntut oleh sebuah rasa ragu untuk bersosialisasi dengan semua orang, kita juga dihantui oleh banyaknya orang yang terpapar di negeri ini dan banyak pula yang sampai meninggal dunia akibat terpapar virus covid-19.

Bukti bahwa covid-19 ini menjadi trending  dunia adalah adanya  pembahasan yang sering terjadi yang membuat semua manusia ingin mengetahui sejauh mana virus ini sangat mematikan bagi seluruh umat di dunia.

Dalam hati kita semua pasti saja banyak kata rindu untuk kembali ke fase dimana kita saling bertatap mata kala kita saling bercerita, saling jabat tangan saat kita saling bertemu dan berpelukan kasih sayang bagi sanak saudara kita kala berjumpa.

Namun Itu semua hanya sebatas angan dan kata penghibur untuk kita renungkan di setiap saat dan juga sebatas cerita kita disaat mengupdate kalimat ‘Rindu dalam akhir dari virus covid-19 ini’.

Praktek yang  dilakukan sekarang adalah jauh dari apa yang dirasakan sebelum covid-19 ini dimana segala sesuatu serba diatur oleh sebuah kebijakan. Aturan pun berlaku entah sampai kapan sejauh rindu untuk kembali seperti semula. hmmm itu sebuah kata yang kita tidak bisa pastikan kapan ini berlalu dan berahir.

Apakah manisya kata rindu ini tetap selalu menggema di media social.? Saya rasa itu tidak akan selesai jika hanya mengeluh, kata rindu untuk kembali normal tidak akan mudah jika tanpa ada niat dan hanya di rumah saja atau harus dengan social distancing, itu tidak bisa berlaku.

Kita sebenarnya tidak boleh menunggu kata berahir tetapi kitalah yang memutuskan berahir dan tidaknya, apalagi dalam kondisi yang sudah sangat akrab di setiap saat ketika orang-orang berbicara tentang covid-19 ini.

Paradigma berpikir yang diambil adalah sebab kita tidak akan selamanya terkungkung dalam pola pikir yang di rasakan oleh sebuah situasi yang mendorong kita kepada sebuah ketiadaan untuk bisa keluar dari zona yang sedang tidak baik-baik saja.

Sebenarnya kita berada di dalam sebuah keadaan yang ada dan berpacu untuk menciptakan dunia baru dengan tatanan yang baru tanpa harus melepaskan keberadaan kita sebagai manusia beretika yang mampu memberikan sebuah rasa ingin keluar dari kungkungan ini.

Bumi dalam hal ini pun memang berdampak sangat signifikan dirasakan karena di awan sana mata kita tidak ada lagi melihat awan yang hitam pekat seakan mau turun hujan dan pekatnya polusi yang memberi dampak kurang baik bagi manusia. namun diatas awan sekarang sudah terlihat begitu sejuk dan ada saja momen ketika awan bisa memberikan warna tersendiri bagi mata kita supaya dimanjakan dengan awan yang sudah bersih dari polusi.

Tetapi dalam konteks ini menghirup pun kita dapat dengan leluasa karena kita tau sesuatu yang indah masuk kedalam tubuh kita itu adalah sesuatu yang yang baik dan dapat meningkat kekuatan tubuh kita salah satunya.

Dari sekian itu pula tanda yang selalu menggugah hati kita adalah dalam hal ini menjadi pesimis terhadap virus yang sekian bulan ini kita dibuatnya menjadi takut dan menjadikan kita tersandran dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Hal ini yang menjadikan kita harus mencari situasi yang pas dan situasi yang cocok untuk kita bisa mengekspresikan diri kita kepada semua hal yang di senangi dan bisa di hasilkan untuk dapat bertahan dalam kondisi sekarang ini.

Sering  kita dengar dan bahkan sering juga kita melihat video dan tulisan orang dengan kalimat, “Cepat Sembuh Bumiku”. Dalam kalimat ini mempunyai arti yang sangat dalam untuk di pikirkan dan kalimat refleksi yang sangat menusuk bagi kondisi sekarang ini. Dimana juga kondisi kita saat ini dalam ekonomi yang tidak lagi stabil dan merosotnya ketidak berdayaan kita dalam memikirkan apalagi yang harus di buat dan menguntungkan di tengah kondisi wabah covid-19.

Kata rindu itu pun muncul pada saat kita menemukan kebuntuan kita sebagai manusia untuk berpikir terkait apa saja yang selalu kita rasakan, ini juga yang di keluarkan dari mulut kita yaitu kapan bencana ini akan berahir.

Jadi semua itu sebenarnya adalah ungkapan rasa ketidakberdayaan kita dengan waktu yang terbatas oleh adanya aturan, dan yang kita buat pun itu adalah seolah-olah hanya di buat supaya kita tetap pada posisi kita sebagai orang yang kuat di tengah wabah ini…

Penulis : Yakobus Lukivantura


Monday, November 2, 2020

PUISI TERUNTUK ABANG DAN KAKAK SERTA TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN

 


Kita bertemu suatu saat nanti 

Kita pasti berpisah 

Kita sekarang berjalan bersama

Tetapi mungkin nanti kita akan jalan sendiri-sendiri

Kita mengingat satu sama lain

Tetapi mungkin nanti kita juga akan melupakan satu sama lain

Ku mencintai mu lebih dari yang kau tau

Semua puisi yang telah ku tulis 

Untuk Abang dan Kakak serta kawan-kawan

Itu semua adalah dari hati ku yang paling dalam

Mana mungkin ku bisa merangkai 

Kata-kata indah 

Disemua lembaran 

Jika aku tidak mencintaimu


Penulis : PO Anak Jalanan