Thursday, December 5, 2024

"Menanamkan Karakter Berintergritas Untuk Membangun Identitas Diri"








 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya "Sanctus Dionisius" menyelenggarakan Masa Bimbingan (MABIM I) dengan tema "Menanamkan Karakter Berintegritas untuk Membangun Identitas Diri"

Pembukaan Kegiatan ini berlangsung di Gedung Komisi Keuskupan Palangka Raya, Jl. Tjilik Riwut pada Kamis, 5/12/2024.

Rangkaian pembukaan Masa Bimbingan (MABIM) I ini turut dihadiri sejumlah tamu undangan, dalam hal ini Dewan Pendamping, Anggota Penyatu, Komda Pemuda Katolik Palangka Raya, WKRI DPC Santa Maria Palangka Raya, KMK ST. THOMAS AQUINAS, BEM STIPAS, GMKI Palangka Raya, Happinas Palangka Raya, Hipmapa Palangka Raya, Anggota Biasa dan DPC PMKRI Palangka Raya.

Ketua Panitia, Tista Kamala dalam laporanya menyampaikan bahwa peserta MABIM I berjumlah 15 peserta. Semua peserta berasal dari berbagai universitas atau perguruan tinggi yang berbeda di Kota Palangka Raya, tidak lupa ketua pelaksana mengucapkan limpah terima kasih kepada para senior, Donatur dan panitia pelaksana dalam mensukseskan kegiatan ini. Ketua Panitia MABIM I Tista Kamala mengatakan, agar peserta bisa semangat mengikuti kegiatan kaderisasi tingkat II. 

"Jika berproses merupakan hal yang sulit, maka perjuangan adalah bukti cinta kami berada disini" ucap Tista Kamala.







Matius Valentino Jehatut selaku Ketua Presidium Cabang Palangka Raya dalam sambutannya menyatakan seluruh rangkaian kegiatan Masa Bimbingan (MABIM) I akan dilaksanakan tanggal 6 Desember sampai tanggal 8 Desember 2024. 

Matius menegaskan aspek nilai-nilai integritas yaitu: jujur, tanggung jawab, disiplin, mandiri dan kerja keras.

Eksitensi MABIM bukan lagi pengangkatan dari anggota muda menjadi anggota biasa, bukan lagi diizinkan menggunakan baret, akan tetapi juga mampu untuk mengatasi masalah, menjawab tiap persoalan dan memberikan sumbansi yang nyata lanjutnya.







Freddy  Simamora ST, selaku pendamping PMKRI periode 2024-2025.

Menegaskan bahwa MABIM tidak hanya dilakukan hari ini, tetapi sudah dimulai dari pasca MPAB, jika tidak mengikuti dengan baik tidak boleh mengikuti MABIM. Mencari kader potensial menjadi siap pakai, mengutamakan kualitas kader bukan kuantitas kader, selamat dan sukses dalam mengikuti MABIM.








Ir. Antonia Kupa selaku dewan pertimbangan menyampaikan tidak mudah berproses untuk menanamkan integritas. Mulai dari PMKRI kita bersama-sama membangun integritas.

Harus terlihat nya kualitas bahwa PMKRI berbeda dengan mahasiswa katolik lainnya. Tetap belajar menjadi orang yang berguna bermanfaat dan menginspirasi bagi orang banyak, selamat dan semangat mengikuti MABIM pesannya.








Pastor Alfonsus Danang Widhianggoro, Pr, Selaku Pastor moderator PMKRI Cabang Palangka Raya. Menegaskan, jika kita tidak memiliki hati untuk mengikuti PMKRI, hati untuk gereja, dan hati untuk masyarakat itu akan sia-sia.

Kita akan semakin dikuatkan kerena adanya iman.

Selamat berproses untuk peserta MABIM. Romo berpesan maju terus pantang mundur untuk membangun gereja, keuskupan Palangka Raya terutama di Kalimantan Tengah, bukan untuk kita saja tetapi semua masyarakat.







Dan diakhir kegiatan panitia menampilkan tarian dengan judul "Himba Pambelum".


Penulis : Divisi Dokumentasi dan Publikasi (Terayana)


Monday, November 25, 2024

Tantangan dan Pandangan Gereja terhadap Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak 2024

Tantangan dan Pandangan Gereja terhadap Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak 2024

Tantangan dan Pandangan Gereja terhadap Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak 2024

Penulis: Yustinus Dwi Andriyanto 

(Dosen STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya)


Pemilih pemula memiliki peran strategis dalam Pilkada Serentak 2024. Mereka adalah generasi muda yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, dan jumlah mereka yang signifikan menjadikan suara mereka sebagai penentu arah pembangunan daerah di masa depan. Namun, di tengah potensi besar ini, ada tantangan yang tidak bisa diabaikan, yaitu kecenderungan apatisme, pengaruh kuat media sosial, dan kurangnya minat untuk menganalisis visi-misi calon kepala daerah.

Persoalan Pemilih Pemula

Apatisme dikalangan pemilih pemula sering kali disebabkan oleh minimnya pemahaman tentang pentingnya partisipasi politik. Banyak dari mereka yang merasa bahwa politik adalah ranah yang jauh dari kehidupan sehari-hari atau sudah tercemar oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Selain itu, arus informasi yang cepat dan tidak terfilter di media sosial membuat mereka rentan terhadap hoaks, politik identitas, atau kampanye manipulatif. Akibatnya, keputusan memilih sering kali didasarkan pada popularitas calon, bukan pada visi-misi yang ditawarkan.

Ketidakpedulian untuk menganalisis visi dan misi calon kepala daerah dapat berdampak buruk. Pemimpin yang terpilih mungkin tidak memiliki keberpihakan pada nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama yang diajarkan oleh Gereja. Hal ini dapat menghambat upaya menciptakan tatanan masyarakat yang sejalan dengan prinsip-prinsip moral Kristiani. Ketidakpedulian dalam menganalisis visi dan misi calon kepala daerah adalah persoalan serius yang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang bagi masyarakat, terutama jika pemimpin yang terpilih tidak memiliki komitmen terhadap nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama. Dari sudut pandang Gereja Katolik, pemilihan pemimpin bukan hanya soal administratif atau formalitas politik, tetapi merupakan bagian integral dari tanggung jawab moral dan sosial umat beriman.

Ketidakpedulian dalam memilih calon yang berkomitmen pada keadilan dapat menghasilkan kepemimpinan yang hanya memperkuat ketimpangan sosial, korupsi, atau bahkan penindasan terhadap kelompok tertentu. Misalnya, seorang pemimpin yang tidak menjunjung kebenaran cenderung mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pribadi atau kelompok, bukan demi kebaikan bersama. Dampaknya bisa berupa kebijakan publik yang tidak manusiawi atau diskriminatif, yang bertentangan dengan nilai Kristiani.

Pemimpin yang tidak memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat cenderung gagal menghadirkan solusi atas permasalahan mendasar, seperti kemiskinan, pendidikan, atau layanan kesehatan. Padahal, Yesus sendiri mengajarkan untuk mengutamakan mereka yang miskin dan tersisih (Luk. 4:18). Gereja memandang bahwa pemimpin daerah harus mampu menjadi pelayan yang peduli pada kebutuhan warganya, bukan sekadar pemegang kekuasaan.

Ketidakpedulian untuk menganalisis visi dan misi calon juga mencerminkan kurangnya pemahaman akan panggilan Gereja untuk terlibat dalam transformasi sosial. Gereja, melalui dokumen Christifideles Laici, mengingatkan bahwa umat beriman awam dipanggil untuk menguduskan dunia, termasuk dalam bidang politik. Membiarkan kepemimpinan jatuh ke tangan mereka yang tidak berkomitmen pada nilai-nilai Kristiani berarti mengabaikan panggilan tersebut.

Pandangan Gereja tentang Peran Pemilih

Gereja Katolik menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik sebagai bentuk nyata dari tanggung jawab sosial. Dalam Kompendium Ajaran Sosial Gereja, disebutkan bahwa setiap orang Kristen dipanggil untuk terlibat dalam pembangunan masyarakat yang adil dan bermartabat (Kompendium ASG, 565). Hak pilih adalah salah satu cara konkret umat beriman untuk mewujudkan panggilan ini.

Paus Fransiskus dalam ensiklik Fratelli Tutti juga menegaskan perlunya membangun persaudaraan universal dan mengupayakan kepemimpinan yang mengutamakan kesejahteraan umum, bukan kepentingan kelompok tertentu (FT, 154). Oleh karena itu, pemilih pemula harus memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama.

Dalam tradisi sosial Gereja, keadilan dan kebenaran adalah dua pilar utama dalam membangun masyarakat yang bermartabat. Gereja mengajarkan bahwa pemimpin memiliki peran profetis untuk memastikan bahwa setiap individu, terutama mereka yang lemah dan terpinggirkan, diperlakukan secara adil. Dalam dokumen Gaudium et Spes (Kegembiraan dan Harapan), Gereja menekankan bahwa "struktur sosial dan politik harus dirancang untuk melayani martabat manusia dan kesejahteraan semua orang" (GS, 26).

Gereja memahami politik sebagai sarana untuk mencapai bonum commune atau kesejahteraan bersama. Dalam Kompendium Ajaran Sosial Gereja (565), dijelaskan bahwa politik adalah bentuk cinta kasih yang diwujudkan dalam kehidupan publik. Oleh karena itu, memilih pemimpin yang tidak memperjuangkan kesejahteraan bersama adalah bentuk pengabaian tanggung jawab sebagai umat beriman.

Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium menegaskan bahwa Gereja harus menjadi "rumah semua orang," dan ini hanya dapat terwujud jika masyarakat dipimpin oleh individu yang berorientasi pada pelayanan, keadilan, dan dialog. Tanpa pemimpin seperti itu, masyarakat berisiko kehilangan arah moral dan spiritual.

Tugas Pemilih Pemula Pada Pemilu Serentak 2024

Sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial, pemilih pemula diharapkan:

1. Meningkatkan Literasi Politik

Pemilih pemula perlu dibekali pengetahuan tentang sistem politik, tugas kepala daerah, dan dampak kebijakan yang diambil. Pendidikan ini bisa dilakukan melalui komunitas, sekolah, atau Gereja.

2. Kritis terhadap Informasi

Gereja mengajak umat untuk tidak mudah percaya pada berita atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Prinsip discernment atau penilaian rohani sangat penting agar keputusan diambil berdasarkan kebenaran dan hikmat.

3. Memilih Berdasarkan Nilai-Nilai Kristiani

Pemilih pemula perlu memilih calon yang mempromosikan keadilan sosial, menghormati martabat manusia, dan mengupayakan kesejahteraan bersama. Gereja mengajarkan bahwa politik adalah sarana pelayanan kepada masyarakat, bukan sekadar perebutan kekuasaan (ASG, 565).

Pemilih pemula memegang peran kunci dalam menentukan arah pembangunan daerah melalui Pilkada Serentak 2024. Gereja mengingatkan bahwa memilih adalah tindakan moral yang harus dilakukan dengan tanggung jawab dan kesadaran penuh akan dampaknya terhadap masyarakat luas. Dengan memahami nilai-nilai Kristiani dan mengaplikasikannya dalam proses pemilihan, pemilih pemula dapat menjadi agen perubahan yang mendukung terciptanya tatanan masyarakat yang adil, benar, dan sejahtera.

Saturday, November 9, 2024

Hari Pahlawan Menjadi Momentum Penting Bagi Anggota PMKRI

Hari Pahlawan Menjadi Momentum Penting Bagi Anggota PMKRI


Dalam momentum Hari Pahlawan, kita sebagai anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) diajak untuk merefleksikan kembali makna perjuangan para pahlawan dalam kehidupan kita saat ini. Sebagai anggota PMKRI kita memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan semangat kepahlawanan dalam wujud yang selaras dengan tantangan zaman. Nilai-nilai pengorbanan, keberanian, dan cinta tanah air yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan harus kira wujudkan dalam aksi-aksi nyata yang membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia.

Menjadi anggota PMKRI bukan sekedar status organisasi melainkan sebuah panggilan untuk menjadi “Garam dan Terang” bagi masyarakat Indonesia. Dalam semangat “Serviens In Lumine Veritatis” (Melayani dalam Cahaya Kebenaran), kita dipanggil untuk memperjuangkan keadilan, membela kebenaran, dan membangun kesejahteraan bersama. Moral keberanian untuk menyuarakan kebenaran di tengah ketidakadilan, solidaritas sejati terhadap mereka yang tertindas, dan kecerdasan dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa menjadi modal penting bagi setiap anggota PMKRI untuk memberikn kontribusi nyata bagi negeri.

Di era digital dan globalisasi ini, tantangan yang kita hadapin memang berbeda dengan masa perjuangan kemerdekaan. Namun, esensi perjuangan tetap sama. Sebagai anggota PMKRI, kita dapat mentransformasikan semangat kepahlawanan melalui berbagai aksi nyata seperti Gerakan anti-korupsi, dialog antar iman untuk membangun toleransi, advokasi kebijakan yang pro-rakyat, dan program pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas. Dengan berbekal nilai-nilai Katolik yang mengajarkan kita cinta kasih dan pengorbanan.

Momentum Hari Pahlawan sepatutnya menjadi titik tolak bagi setiap anggota PMKRI untuk memperbarui komitmen dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, Ingatlah bahwa menjadi pahlawan tidak harus menunggu momen besar atau pengakuan dari orang lain. Dalam keseharian kita sebagai anggota PMKRI, setiap tindakan yang membawa kebaikan bagi sesama adalah wujud nyata semangat kepahlawanan. Dengan tetap berpegang pada prinsip “Pro Ecclesia et Patria” (Untuk Gereja dan Tanah Air), mari kita terus berkarya dan berjuang demi Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera.

Sebagai penutup, marilah kita jadikan peringatan Hari Pahlawan ini sebagai momentum untuk menguatkan solidaritas dan semangat perjuangan di antara seluruh anggota PMKRI. Tantangan zaman yang semakin beragam menuntut kita untuk terus mengasah diri, memperkuat integritas, dan mempertajam kepekaan sosial. Dengan bersatu dalam semangat persaudaraan dan cinta tanah air, kita dapat mewujudkan cita-cita para pahlawan dalam perjuangan masa kini. Mari buktikan bahwa setiap anggota PMKRI adalah penerus bersemangat kepahlawanan, siap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.


Penulis Sesilia Serlin Mesrawati Hulu




Saturday, October 5, 2024

Pentas Seni Dan Solidaritas GPGM Open Donasi Untuk Musibah Kebakaran Gereja Maranatha

 Pentas Seni Dan Solidaritas GPGM Open Donasi Untuk Musibah Kebakaran Gereja Maranatha 



Palangka Raya- Malam penuh kebersamaan dan solidaritas tersaji dalam kegiatan Panggung Kreasi Open Donasi yang di gelar GPGM atau Gerakan Peduli Gereja Marantha yang dilangsungkan di UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung, Kota Palangka Raya pada Sabtu malam 5 Oktober 2024. 

Acara ini diinisiasi sebagai bentuk dukungan dan penggalangan dana untuk musibah kebakaran di Gereja Maranatha. 

Berbagai penampilan seni tari tradisional menghiasi panggung, mulai dari Tari Gelang tradisional Kalimantan Tengah hingga atraksi Lompat Batu dari Nias. 

Kegiatan yang dihadiri oleh masyarakat umum ini, menampilkan keindahan budaya nusantara sebagai wujud kekayaan bangsa sekaligus bentuk solidaritas untuk musibah kebakaran di Gereja maranatha. 

Tari Gelang, dengan gerakan yang anggun dan bertenaga, menampilkan nilai-nilai budaya lokal Dayak yang sarat makna, disisi lain, atraksi Lompat Batu yang spektakuler dari Nias juga ikut memukau penonton. 

Dalam wawancara, Ketua bidang organisasi GMKI Palangka Raya, Fiteli, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas keterlibatan banyak pihak dalam kegiatan yang di inisiasikan tiga lembaga yaitu GMKI Cab. Palangka Raya, PMKRI Cab. Palangka Raya, dan BEM Universitas Kristen Palangka Raya. 

"Acara ini adalah wujud dari Kepeduluian kami sebagai anak kandung gereja terhadap musibah yang dialami oleh Gereja GKE Maranatha, sebelumnya juga kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Gereja dan pihak terkait lainnya, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tapi juga panggilan kemanusiaan. Saya berharap donasi yang terkumpul dapat membantu pemulihan Gereja Maranatha," ungkap Fiteli. 

Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya, Matius Falentino Jehatud, juga memberikan tanggapannya tentang acara ini.

"Melalui pementasan seni panggung kresasi, kita merayakan keindahan keberagaman budaya sembari menunjukkan solidaritas kepada duka yang terjadi di Gerja Maranatha, Saya percaya, kegiatan ini tidak hanya membantu secara finansial, tapi juga membangun kebersamaan lintas budaya dan agama di Palangka Raya," ujarnya dengan optimis. 

Sementara itu, Presiden Mahasiswa UKPR, Marselinus Darman, menambahkan  pentingnya acara seperti ini bagi kalangan muda dan mahasiswa.

"Acara ini sangat positif, selain mengangkat kebudayaan nusantara, juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial bagi mahasiswa, kami dari UKPR sangat mendukung kegiatan ini dan berharap dapat menjadi momentum untuk terus peduli dan berbagi dengan sukarela, tak lupa saya mengucapkan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah secara khusus kota Palangka Raya yang sudah mengambil bagian dengan caranya masing-masing. " kata Marselino. 

Pementasan seni ini melibatkan beberapa pihak yang turun mendukung kegiatan kemanusiaan di antaranya Sanggar riak renteng tingang, Sanggar Antang batuah, Sanggar igal jue, Sanggar betang batarung, Sanggar ruai bajenta, Sanggar tut wuri handayani, Sanggar PMKRI, Sanggar GSKI, PGIW KalTeng, UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah, NH Lighting, NHT Pro, Gerdayak, Borneo Print Adv, Kalteng bicara, Indonesia satu com, Info Kalteng, Foto Kalteng, Info palangka raya, Narasi Kalteng, Betang TV.

Penulis :

Ketua Presidium (Matius Valentino Jehatut)

Saturday, September 28, 2024

PMKRI Cabang Palangka Raya Serukan Gerakan Melawan Bullying Terhadap Anak dan Perempuan

 PMKRI Cabang Palangka Raya Serukan Gerakan Melawan Bullying Terhadap Anak dan Perempuan


Tia Malora, selaku Biro Pergerakan Perempuan PMKRI Cabang Palangka Raya, menyerukan gerakan untuk melawan kasus bullying yang terus terjadi terhadap anak-anak dan perempuan di Indonesia, terkhusus di Kalimantan Tengah, angka kasus bullying yang tercatat belakangan ini semakin mengkhawatirkan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Jambi beberapa hari belakangan ini, dimana dari vidio yang beredar seorang remaja perempuan dibuli dan dipaksa merokok oleh sekelompok remaja perempuan lainya, bahkan dalam vidio itu terlihat remaja putri tersebut di jambak dan disiram menggunakan minuman oleh sekelompok remaja putri tersebut. Hal inilah yang memicu keresahan dalam diri Tia, hal itu Ia sampaikan Di Margasiswa PMKRI cabang Palangka Raya Santus Dionisius pada, 28 September 2024.

Menurut Tia, bullying terhadap anak dan perempuan adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang serius. "Di Indonesia, kasus bullying terhadap anak-anak dan perempuan sering kali tidak terdeteksi atau diabaikan. Ini adalah masalah serius yang harus kita tangani dengan tegas. Kalimantan Tengah tidak terkecuali, dengan berbagai kasus yang berdampak pada kondisi psikologis dan sosial para korban," tegas Tia.

Tia menambahkan bahwa Kalimantan Tengah menghadapi tantangan khusus karena faktor budaya dan keterbatasan akses terhadap perlindungan hukum serta layanan rehabilitasi bagi korban. "Di beberapa wilayah, korban bullying enggan melapor karena khawatir akan stigma atau ketidakpercayaan dari pihak yang seharusnya melindungi. Ini yang harus kita ubah," ujar Tia.

Melalui Biro Pergerakan Perempuan PMKRI Cabang Plangka Raya, Tia Malora dan timnya tengah mempersiapkan program-program advokasi, seperti penyuluhan tentang bahaya bullying, peningkatan kesadaran di lingkungan masyarakat, serta penyediaan layanan konseling bagi para korban. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat, untuk memperkuat perlindungan hukum bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban bullying.

"Kami menyerukan kepada seluruh pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, sekolah, hingga keluarga, untuk bersatu melawan bullying. Tidak ada tempat bagi kekerasan ini dalam masyarakat kita," ujar Tia Melora.

Tia berharap upaya bersama ini akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak dan perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah.

 "Jika kita tidak bertindak sekarang, dampak jangka panjang dari bullying bisa menghancurkan generasi masa depan. Anak-anak dan perempuan harus dilindungi, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata," tutup Tia.

Melalu pemberitaan ini PMKRI Cabang Palangka Raya akan menggelar kampanye publik dan mengadakan dialog sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memberdayakan masyarakat dalam melawan bullying.

Penulis :

Biro Pemberdayaan Perempuan (Tia Malora)


Tuesday, September 24, 2024

Tanggapan Pengurus PMKRI Cabang Palangka Raya Biro Lingkungan Hidup Terayana dalam Momentum Peringatan Hari Tani Nasional

 Hari Tani Nasional 



Dalam momentum memperingati Hari Tani Nasional, Pengurus PMKRI Cabang Palangka Raya melalui Biro Lingkungan Hidup, Terayana, menyampaikan tanggapan penting terkait peran tani dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 


Terayana menggaris bawahi bahwa petani bukan hanya sebagai penghasil pangan, tetapi juga sebagai pelindung ekosistem. “Kami mendukung upaya petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ujar salah satu pengurus. 


Dalam momen ini, PMKRI juga merencanakan serangkaian kegiatan, seperti diskusi dan penanaman pohon, untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa dan petani. Harapannya, acara ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung sektor pertanian yang berwawasan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.



Penulis :

Biro Lingkungan Hidup (Terayana)

Monday, September 23, 2024

Spirit Perjuangan Generasi Muda Bagi Gereja dan Tanah Air

 Spirit Perjuangan Generasi Muda Bagi Gereja dan Tanah Air


Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya "Sanctus Dionisius" menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB I) dengan tema "Menumbuhkan Spirit Perjuangan Generasi Muda."

Pembukaan Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna Tjilik Riwut pada Kamis, 19/09/2024 yang dihadiri oleh Anggota Penyatu, Dewan Pendamping, Anggota Biasa serta Pastor Mederator.


Ketua Panitia, Alponsus Nuno Mario dalam laporanya menyampaikan bahwa peserta MPAB I berjumlah 40 peserta. Semua peserta berasal dari berbagai universitas atau perguruan tinggi yang berbeda di Kota Palangka Raya, tidak lupa ketua pelaksana mengucapkan limpah terima kasih kepada para senior, Donatur dan panitia pelaksana dalam mensukseskan kegiatan ini. Ketua Panitia MPAB I Alponsus Nuno Mario mengatakan, agar peserta bisa semangat mengikuti kegiatan dan bisa menjadi anggota biasa di tahap berikutnya. 
"Semangat dalam mengikuti kegiatan MPAB I, tetap tumbuhkan spirit perjuangan sesuai dengan tema yang diangkat, jadilah generasi muda yang tangguh bukan generasi muda yang rapuh," kata Alponsus.


Matius Valentino Jehatut selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya dalam sambutan menyampaikan kegiatan MPAB adalah kederisasi tingkat pertama, yang telah diatur dalam silabus pendidikan PMKRI, dalam tema yang diangkat yaitu “Spirit Perjuangan Generasi Muda” yang sering dikaitkan dengan Generasi Gen Z atau Generasi Stroberi. Ia berharap tema yang diangkat dalam kegiatan MPAB I ini menjadi generasi muda yang tangguh dan dapat terlibat dalam kemajuan Negeri ini.

“Generasi muda seringkali di kaitkan dengan Generasi rapuh atau yang sering di sebutkan generasi strawbery, dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat mental generasi muda melemah, dengan adanya keresahan ini Dewan Pimpinan Cabang Mengangkat tema yaitu “Menumbuhkan Spirit Perjuangan Generasi Muda” dengan harapan generasi muda khususnya mahasiswa dapat menjadi generasi yang tangguh, kritis dan dapat berkontribusi dalam kemajuan Negeri ini," kata Matius.


Dewan Pendamping diwakilkan oleh Cindi Fantika banyak menyampaikan pengalamannya selama berPMKRI, dalam sambutannya beliau menyampaikan kepada peserta MPAB I untuk tetap semangat mengikuti awal hingga akhir kegiatan  karena di PMKRI merupakan laboratorium teman- teman untuk berkreasi dan berekspresi dan mencari jati diri teman- teman. 


Dewan pertimbangan, Ibu Antonia Kupa menyampaikan semoga kegiatan MPAB I ini bisa berjalan lancar dan sukses, dalam tema angkat beliau berharap agar para peserta dapat menumbuhkan spiritual iman kekatolikan, yang dimana anak muda katolik masa depan bagi gereja dan tanah air.


Pastor Moderator PMKRI cabang Palangka Raya Alponsus Danang Menyampaikan hal paling menarik beberapa waktu yang lalu  kita baru saja kedatangan Paus Fransiskus, dengan tema yang diangkat pastor moderator berharap para generasi muda dapat melanjutkan perjuangan untuk mewartakan dan sikap berbela rasa, sikap peduli terhadap sesama, beliau pun menyampaikan “PMKRI lahir dari Rahim Gereja katolik  dan sangat  mendukung teman-teman peserta mengikuti kegiatan MPAB I ini”.

Penulis : 
Divisi Dokumentasi dan Publikasi (Yohanes Sukur A. Papung)


Tuesday, September 3, 2024

Selamat Datang Yang Mulia Sri Paus Fransiskus di tanah Bhineka Tunggal Ika.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Palangka Raya mengucapkan Selamat Datang kepada Yang Mulia Sri Paus Fransiskus di tanah Bhineka Tunggal Ika. 

Kunjungan ini merupakan kunjungan yang bersejarah, 35 tahun yang lalu tepatnya pada Oktober 1989 Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia dan ini adalah kunjungan yang ketiga kalinya yang dilakukan oleh Kepausan.

Kunjungan selama 4 hari ini sudah direncanakan pada tahun 2020, karena Covid melanda dunia akhirnya dapat direalisasikan pada tahun ini, dan kabar ini sudah direncanakan serta ditetapkan sejak 2023 lalu. 

Kunjungan Paus Fransiskus ini pula membawa Misi Perdamaian untuk bangsa Indonesia, bukan hanya itu Yang Mulia Sri Paus juga akan menghadiri beberapa agenda-agenda penting bersama Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan jajarannya, dan para pemuka-pemuka agama di Masjid Istiqlal. Dapat disimpulkan bahwa misi ini akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan, serta menjadi tonggak penting dalam memperkuat dialog antaragama di Indonesia. 

Kami PMKRI Cab. Palangka Raya berharap kunjungan Paus Fransiskus ini berdampak baik bagi Indonesia dan Vatikan untuk memupuk komitmen perdamaian dan persaudaraan seluruh umat manusia terkhususnya antar umat beragama.



Saturday, August 24, 2024

PERNYATAAN SIKAP PMKRI CABANG PALANGKA RAYA Mengenai Revisi PKPU

 

PERNYATAAN SIKAP PMKRI CABANG PALANGKA RAYA



Menyikapi kekacauan yang terjadi pada beberapa hari terakhir ini mengenai RUU putusan MK tentang Pilkada yang sempat menuai kritik dan keributan dari berbagai elemen yang kemudian Revisi UU Pilkada yang di ajukan Baleg DPR RI di batalkan, karena jumlah anggota legislatif yang hadir tidak memenuhi batas minimum atau kuorum. 

Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut yang dilakukan KPU untuk merevisi atau menindak lanjuti putusan MK tentang PKPU, yang secara otomatis Revisi PKPU akan di tindak lanjuti dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang di laksanakan malam ini 24 Agustus hingga 26 Agustus 2024.

Sementara pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota, 27—29 Agustus 2024. Hanya selang waktu 1 hari dan apabila KPU tidak segera mengakomodir putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan Nomor 70/PUU-XXII/2024. 

Sebelum sampai pada waktu yang ditentukan maka penentuan titik atau batas demikian telah menjadi semacam postulat (asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya) dalam penyelenggaraan pemilihan sehingga tidak bisa dibuatkan pengecualian dalam kontestasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Sehingga melihat situasi tersebut PMKRI Cabang Palangka Raya menyatakan sikap sebagai berikut : 

1. Mendesak KPU RI agar sesegera mungkin menerbitkan PKPU yang mengakomodir Revisi peraturan komisi pemilihan umum nomor 8 2024 pada Pasal 11 dan Pasal 15 

2. Meminta proses revisi PKPU dan pendaftaran calon dilakukan secara transparan dan terbuka untuk publik 

3. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal rapat dengar pendapat (RDP) KPU bersama DPR RI dalam Revisi PKPU agar tidak mengabaikan pedoman putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan Nomor 70/PUU-XXII/2024. 

Pernyataan ini kami buat untuk memastikan komitmen yang disampaikan Komisioner Komisi Pilihan Umum (KPU) Idham Holik dalam rilis pada media yang mengatakan, telah menerbitkan surat dinas kepada KPU daerah agar berpedoman pada keputusan MK dalam pendaftaran bakal calon Kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Karena PMKRI Cabang Palangka Raya berpadangan bahwa penting adanya kepatuhan terhadap putusan MK dan Undang-Undang yang berlaku.


#SelamatkanDemokrasi
#KawalTerusPutusanMK
#JagakomitmenKPU
#KPUHanyaBonekaPenguasa

Saturday, July 13, 2024

USUT TUNTAS PEMBUNUHAN SADIS YANG TERJADI KEPADA SAUDARI MEGA EKATNI

 USUT TUNTAS PEMBUNUHAN SADIS YANG TERJADI KEPADA SAUDARI MEGA EKATNI



"Kalimantan Tengah sempat di hebohkan dengan Kasus Pembunuhan yang terjadi di barito timur tepatnya di bumi perkemahan bangi wao, Desa Haringen, pada tanggal 09 Juli 2024.

Kasus pembunuhan yang terjadi kepada saudari Mega Ekatni gadis yang berusia 18 tahun, dimana korban dibunuh secara sadis dan jasad korban di temukan 1 meter dari sepeda motor dengan keadaan terbakar dan selang melilit di leher.


Korban sempat meminta izin kepada ibu korban untuk menemui seseorang di bumi perkemahan bangi wao, masih kurang jelas identitas siapa yang temui korban. Dan tidak lama setelah itu korban menelpon dan mengatakan meminta tolong kepada ibu korban, takut terjadi sesuatu kepada putrinya, ibu dan kakak korban langsung menunju lokasi, dimana korban sempat mengatakan lokasi yang ia tuju, tetapi naas korban di temukan dengan keadaan tidak bernyawa. 


"Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Palangka Raya saudara Matius Valentino Jehatut

Mengatakan turut berdukacita yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi kepada saudari Mega Ekatni dan meminta pihak Kepolisian Barito Timur untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut, serta menjatuhkan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan pasal yang berlaku, kepada pelaku pembunuhan sadis itu"


"Kami PMKRI Cabang Palangka Raya, turut berdukacita yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi kepada saudari Mega Ekatni, dan sangat meminta untuk kepolisian barito timur untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan ini, dan memberikan Hukuman seberat-beratnya dengan pasal yang berlaku, dan berharap penanganannya bisa menjadi perhatian khusus, apalagi pelaku masih berkeliaran dan dapat menyebabkan keresahan di masyarakat, agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat maka perlu penangan secepatnya.


"Ketua Presidium PMKRI Cabang Palangka Raya"

Sunday, April 7, 2024

PEMBUKAAN LKK PMKRI CABANG PALANGKA RAYA

 PEMBUKAAN LKK PMKRI CABANG PALANGKA RAYA



Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Palangka Raya “Sanctus Dionisius” Tahun 2024 melaksanakan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) dengan tema “Mengintegrasikan Kepemimpinan dengan Nilai 6 Identitas Kader” dan sub tema “Ad Maiora Natus Sum”.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 06-14 April 2024. Pembukaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader berlangsung di Aula Soverdi Palangka Raya (06/04/2024)


Acara Pembukaan Latihan Kepemimpinan Kader ini dihadiri oleh Dewan Pertimbangan, Anggota Biasa PMKRI Cabang Palangka Raya, BEM (PGRI, UKPR, STIPAS, IAHN), KMK Santo Thomas Aquinas, dan WKRI Santa Maria Palangka Raya yang ikut serta menyukseskan Kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK).

Dalam Laporan Ketua Panitia, Sdr. Mario Arnoldus Janssen Muda menyampaikan LKK merupakan proses pendidikan tahap ketiga di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, dan merupakan pendidikan formal kelanjutan dari MABIM (Masa Bimbingan). Adapun jumlah peserta dalam kegiatan LKK ini berjumlah 13 orang yang merupakan anggota biasa. 


“Selamat dan semangat untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, tetap jaga kesehatan selama kegiatan dan nikmatilah proses karena ibarat laut. Laut yang tenang akan melahirkan pelaut yang hebat, pemimpin yang tanggung lahir dari badai dan gelombang pengalaman” Ungkapnya.


Rahel Dewi Sartika, selaku ketua PMKRI Cabang Palangka Raya menyampaikan proses Latihan Kepemimpinan Kader bukan proses rombongan, melainkan dalam proses LKK ini pembentukan pemimpin.  Pemimpin yang berani mengambil jalan yang mungkin tidak diikuti banyak orang.


“LKK ini diharapkan mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru baik secara organisasi maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan menggereja” ungkapnya.


"Di akhir kegiatan ini, pada tanggal 12-14 April kami juga akan melakukan live in ke pedesaan di ujung barat Provinsi Kalimantan Tengah, masuk dan belajar ke dalam masyarakat." Pungkas Rahel


Ir. Antonia Kupa, selaku Dewan Pertimbangan PMKRI Cabang Palangka Raya menyampaikan tahap LKK ini adalah tahap persiapan untuk mahasiswa kaum intelektual, bekal untuk membangun kepribadian, integritas, prinsip hidup, dan karakter.


“Kita harus hidup berdampak kepada orang lain, kader PMKRI jangan menjadi sumber konflik ya, saya harapkan kader PMKRI jangan menjadi sumber konflik tapi menjadi semangat pembawa damai” pesannya. 


Ad Maiora Natus Sum: Saya dilahirkan untuk hal-hal yang lebih besar.

Mimpi besar mendorong inovasi, perubahan, dan kemajuan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat secara keseluruhan.




Tim Editor Suara Dionisius

Friday, March 29, 2024

Palangka Raya Darurat Keamanan

 Palangka Raya Darurat Keamanan


Berapa hari terakhir beredar informasi dari berbagai media mengenai adanya kasus curian dan perampokan yang terjadi di beberapa wilayah Kota Palangka Raya..


Menanggapi persoalan tersebut PMKRI Cabang Palangka Raya, melalui Presidium Gerakan Kemasyarakatan Apolonarius Harum sangat perihatin dan menyayangkan adanya insiden yang marak terjadi di Kota Palangka Raya


"Kejadian seperti ini (Perampokan & curian motor) sebelumnya jarang terjadi di Kota Palangka Raya, namun beberapa bulan terakhir kembali muncul. Pengakuan dari warga dan beberapa kerabat saya juga, diwilayahnya sering terjadi kehilangan kendaraan, secara khusus sepeda motor sejak tahun 2023  Tantu ini sangat memperihatinkan"


Dia juga menambahkan, kasus yang serupa terjadi di jalan G. Bos depan Poltekkes,serta dibeberapa jalan lainnya Pembobolan kaca mobil,

selain kehilangan harta benda juga terancam nyawa bagi yang mengalaminya. Ini sangat membuat gaduh dan tidak nyaman ditengah masyarakat.


Dirinya berharap kepada pihak berwajib dalam hal ini adalah Polda Kalimantan Tengah dan Polresta Palangka Raya untuk segera koordinasi dan mengantisipasi adanya kejadian yang serupa dikemudian hari. Tutup dari pria yang biasa disapa Aris




Friday, February 23, 2024

Crossing The Wave Of Faith (Melintasi Gelombang Iman)

Judul Buku : Crossing The Wave Of Faith (Melintasi Gelombang Iman)

Penulis         : Fritz Meko,SVD

Penerbit       : Pohon Cahaya 

Jumlah Halaman : 336 Halaman

ISBN             : 978-602-5474-02-6

Tahun Terbit : 2017

      Fritz Meko SVD,adalah Imam dari kongregasi Serikat Sabda Allah atau dalam bahasa latinnya Societas Verbi Divini(SVD),Ia di lahirkan di Manamas perbatasan Indonesia dan Oecusse Timor Leste.Selain sebagai pastor beliau juga seorang penulis beberapa artikel karya beliau pernah di publikasikan Kompas, Kalteng Pos, Pontianak Pos, Flores Pos,Tabloid Sabda, Tabloid Jubilium Bentara Palangkaraya,Cermien Palangkaraya,Kana Malang,Hidup Katolik,dan Gracia Surabaya.

       Adapun buku-buku karya beliau yang beredar seperti Di Simpang peristiwa (diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2012), Rahimku Terminalmu ke Dunia(diterbitkan oleh Oor Jakarta pada hun 2013) dan masih banyak lagi buku-buku karya beliau yang sudah di terbitkan dan beredar salah satunya buku yang berjudul “Crossing The Wafe Of Faith,(Melintasi Gelombang Iman)”buku ini beliau persembahkan ketika beliau hendak merayakan Syukur Perak Imamat pada tanggal 25 September 2017.Buku ini berisi refleksi spritual,dan semua kisah dalam buku ini merupakan tafsiran dengan rasa iman,atas semua yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari.Buku ini mengajak pembaca untuk merenung dan merefleksikan kembali kehidupan dan hari-hari yang di jalani.Buku ini juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kita yang kadang tidak dapat terjawab oleh otak kita, seperti kadang kita bertanya-tanya dan meragukan kehadiran Tuhan di hidup kita tapi dalam salah satu cerita refleksi di buku ini yang berjudul “Ternyata Engkau Bukanlah Kosong”mampu menjawab pertanyaan dan keraguan kita akan benar adanya Tuhan di hidup kita.Dan buku ini juga mengajak kita mereplikasikan  kembali tindakan-tindakan yang kita lakukan selama ini,apakah tindakan kita itu sudah benar atau malah sebaliknya, menurut saya dalam cerita refleksi dalam buku ini yang berjudul “Siap-Siap Ke Rumah Tuhan” mengajak saya secara pribadi untuk merefleksikan kembali apakah selama ini saya pergi ke gereja benar-benar ingin beribadah kepada Tuhan,atau kah cuman raga saya yang di gereja sedangkan pikiran dan angan saya malah melanglang buana ketempat lain,jadi dari sini saya belajar untuk mereplikasi kembali perbuatan dan tindakan-tindakan saya selama ini,dan semoga buku ini tidak hanya 

       Adapun buku-buku karya beliau yang beredar seperti Di Simpang peristiwa (diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2012), Rahimku Terminalmu ke Dunia(diterbitkan oleh Oor Jakarta pada hun 2013) dan masih banyak lagi buku-buku karya beliau yang sudah di terbitkan dan beredar salah satunya buku yang berjudul “Crossing The Wafe Of Faith,(Melintasi Gelombang Iman)”buku ini beliau persembahkan ketika beliau hendak merayakan Syukur Perak Imamat pada tanggal 25 September 2017.Buku ini berisi refleksi spritual,dan semua kisah dalam buku ini merupakan tafsiran dengan rasa iman,atas semua yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari.Buku ini mengajak pembaca untuk merenung dan merefleksikan kembali kehidupan dan hari-hari yang di jalani.Buku ini juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kita yang kadang tidak dapat terjawab oleh otak kita, seperti kadang kita bertanya-tanya dan meragukan kehadiran Tuhan di hidup kita tapi dalam salah satu cerita refleksi di buku ini yang berjudul “Ternyata Engkau Bukanlah Kosong”mampu menjawab pertanyaan dan keraguan kita akan benar adanya Tuhan di hidup kita.Dan buku ini juga mengajak kita mereplikasikan  kembali tindakan-tindakan yang kita lakukan selama ini,apakah tindakan kita itu sudah benar atau malah sebaliknya, menurut saya dalam cerita refleksi dalam buku ini yang berjudul “Siap-Siap Ke Rumah Tuhan” mengajak saya secara pribadi untuk merefleksikan kembali apakah selama ini saya pergi ke gereja benar-benar ingin beribadah kepada Tuhan,atau kah cuman raga saya yang di gereja sedangkan pikiran dan angan saya malah melanglang buana ketempat lain,jadi dari sini saya belajar untuk mereplikasi kembali perbuatan dan tindakan-tindakan saya selama ini.

    Dan semoga buku ini juga dapat menjadi berkat dan dapat menuntun para pembaca lainnya untuk dapat mereplikasikan kembali hidup nya dengan Iman akan Tuhan.

Kelebihan Buku :

      Kelebihan dari buku ini yaitu Ia dapat membawa pembaca untuk merefleksikan kembali kehidupan dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pembacanya,dan buku ini juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala kita dan kadang tidak dapat di jawab oleh logika tetapi dapat di jawab oleh iman.

Kekurangan Buku :

      Meskipun buku ini dapat membawa pembaca untuk merefleksikan kembali kehidupan dan tindakan-tindakan nya tetapi ada beberapa bahasa atau kata yang mungkin kurang mudah di mengerti oleh masyarakat awam seperti kata misalnya kata mereposisi.

Penulis

Tia Malora




BE PRODUKTIVE & WIN THE GAME

RESENSI BUKU

 

Judul Buku            : BE PRODUKTIVE & WIN THE GAME

Penulis                   : Syafii Efendi

Penerbit                 : SE Management Perum Griya Manggar A11, Purbayan.

Cetakan 1              : 2016

ISBN                      : 978-602-6934-33-8

Tebal Halaman      : i-viii,1-56


LATAR BELAKANG BUKU

    Buku ini ditulis berdasar atas kejenuhan Syafii Efendi terhadap anak muda yang memiliki banyak persoalan atas manajemen diri yang kurang baik. Sehingga banyak sekali terjadi pengangguran dan kemiskinan di Negeri ini.

SINOPSIS BUKU

   Manusia proaktif adalah manusia yang mampu merespon sebuah masalah dengan baik tanpa harus menyalahkan keadaan dan orang lain atas apa yang terjadi diluar kendalinya. Sedangkan manusia reaktif adalah manusia yang selalu menyalahkan apapun yang terjadi di hidupnya. Dia akan selalu menyalahkan sesuatu yang bahkan itu diluar kendalinya, seperti kenapa dia menyakitiku padahal aku sangat baik terhadap dia. Jika seseorang menyakiti kita maka itu adalah kemauan orang tersebut dan itu diluar kendali kita, jadi berhenti untuk selalu menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas apa yang telah kita alami. 

   Hidup ini adalah 10% tentang sesuatu yang terjadi dan 90% tentang bagaimana bereaksi terhadap sesuatu yang telah terjadi. Karena pada dasarnya orang hebat bertanggung jawab dalam segala hal dan menyelesaikannya.

ISI RESENSI BUKU

  Buku ini menuliskan tentang bagaimana cara menjadi manusia yang produktif di era disruptif, era disruptif adalah perubahan-perubahan yang terjadi sehingga mengubah sistem kehidupan masyarakat luas. Persoalan manajemen diri atas waktu adalah masalah dari lemahnya produktifitas diri. 

   Didalam buku ini juga terdapat beberapa langkah dan cara yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari, langkah dan cara tersebut juga dapat dilakukan dalam keadaan dimanapun. Salah satu langkahnya yaitu membuat buku harian kemanapun kita pergi serta dapat membaca ulang apa yang sudah dituliskan dalam hari-hari yang telah berlalu, seperti apa saja target yang berhasil atau gagal dicapai pada hari itu.

   Buku ini juga menuliskan bahwa kita dilarang mendefinisikan diri kita menurut perspektif orang lain. Menurut saya buku ini juga mengajarkan tentang sikap bodo amat serta menghilangkan sifat tidak enakan terhadap orang lain, berani untuk mengatakan tidak terhadap sesuatu hal yang bukan prioritas diri kita. Inti dari buku BE PRODUCTIVE & WIN THE GAME ini mengajarkan tentang bagaimana caranya untuk memberi

KELEBIHAN BUKU

   Buku ini memberi banyak manfaat bagi pembacanya karena isi dari buku tersebut mengajarkan cara untuk berjuang membentuk kualitas diri. Buku ini juga dapat membuka pikiran para pembacanya untuk melakukan tindakan yang tertulis dalam buku tersebut.

KEKURANGAN BUKU

   Ada beberapa kalimat yang tidak saya pahami ketika membaca bahkan berulang kali dan juga ada beberapa hal yang tidak dijelaskan lebih rinci lagi.

KESIMPULAN BUKU

  Buku ini bagus bagi orang yang ingin memanajemen diri dan meningkatkan kualitas diri. Tetapi kurangnya contoh nyata yang dapat pembaca lakukan dalam buku tersebut, sehingga saran dari saya buku ini perlu diberi contoh yang lebih nyata agar dapat lebih mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penulis : Inggrida Raptri Bere 




 


 



GALILEO Si Pantang Menyerah

Judul buku : GALILEO Si Pantang Menyerah

Penulis : Sri Nurhayati, MT

Penerbit : Utan Kayu Sejati

Tahun terbit : 2015

Tebal : 60 Halaman


Latar Belakang

Buku ini menceritakan siswa SMP kelas VII bernama Galileo. Dia mengidolakan sang Matematikawan terkemuka, Galileo Galilei. Galileo bercita-cita menjadi matematikawan sekaligus fisikawan. Oleh karena itu, dia mengikuti seleksi peserta lomba eksperimen sains tingkat sekolah.

 

 Pada perkembangan ilmu pengetahuan terdapat banyak ilmuwan yang berjasa, salah satunya Galileo Galilei. Galileo Galilei adalah salah satu ilmuwan terkemuka yang mendalami ilmu matematika dan fisika. Dia merupakan ilmuwan yang menyumbangkan banyak penemuan dalam ilmu pengetahuan modern.

 Galileo Galilei adalah ahli astronomi, matematika, dan fisika. Dia seorang guru besar, pengarang, dan bapak metode eksperimental. Dia berhasil merumuskan berbagai hukum dan teori sains, seperti hukum gerak, hukum benda jatuh, hukum bandul, dan teori matematik gerak parabola. Galileo Galilei juga dikenal sebagai penemu termometer dan teleskop.

 Galileo Galilei ada orang yang pantang Menyerah ia selalu berusaha dan bekerja keras, walaupun ia sering menerima cercaan dan cacian. Galileo terus mengembangkan ide dan penemuan-penemuannya.

 Salah satu kutipan Galileo Galilei yang terkenal adalah "Akan terbuka gerbang dan jalan menuju ilmu pengetahuan yang sempurna, pemikiran-pemikiran yang tajam akan masuk dan menguak lebih dalam."

Galileo sangat menyukai tentang Galileo Galilei yang membuat dirinya termotivasi dan ingin menjadi seorang ilmuwan yang pantang Menyerah. Oleh karena itu Galileo berusaha belajar dan mengikuti lomba Sains, dalam ia berproses tentu ia tidak sendirian ada keluarga yang selalu mendukungnya dan juga teman seperjuangannya yang melangkah dan berproses bersama yaitu adalah Thomas, teman sebangku Galileo yang sama-sama menyukai Sains dan suka bereksperimen. Mereka berdua adalah siswa yang mengikuti lomba sains sebagai perwakilan dari sekolah akan tetapi ketika pengumuman perlombaan yang menjadi juara adalah Galileo dan Thomas menjadi juara kedua. Tetapi hal tersebut tidak membuat pertemanan mereka, malah mereka saling bekerjasama dan berbagi pengetahuan agar bisa mendapatkan ilmu dan mereka tidak pernah menyerah pada apa yang mereka lakukan karena bagi mereka terutama Galileo apabila kita masih bisa mencoba maka kita pasti akan bisa meraihnya.

Kekurangan dan kelemahan buku ini

Kekurangan :

Ceritanya masih kurang terlalu dalam dan masih banyak yang kurang dipahami karena alurnya bercampur antara si Ilmuwan dan seorang Siswa tersebut.

Kelebihan :

Ceritanya singkat dan banyak ilmu pengetahuan yang didapatkan sehingga para pembaca tidak bosan pada buku ini.

 

Kesimpulan

 Buku ini menceritakan tentang seorang Ilmuwan dan seorang Siswa yang memiliki sifat pantang menyerah, oleh karena itu kita juga dituntut dalam melakukan hal apapun baik dalam kehidupan, pendidikan, pekerjaan dan hal-hal lainnya agar kita pantang menyerah melakukan segala sesuatu karena itu akan membuat kita meraih atau mencapai apa yang kita inginkan.

 

Penulis, Yoka Novena Delane



Retorika Politik Surya Paloh Untuk Restorasi Indonesia

Judul buku    : Retorika Politik Surya Paloh Untuk Restorasi Indonesia

Penerbit        : Khalista Surabaya

Penulis          : Herma Retno Prabayanti

Pengantar      : Prof. Rachmah Ida dan Dr.H.A. Effendy Choirie

ISBN             : 978-979-1353-43-4

Tahun            : 2015


Latar belakang:

Surya Paloh ia adalah ketua umum Partai NasDem dan pemilik media mainstream yaitu Metro TV, dengan memiliki stasiun televisi sendiri Surya Paloh berhasil menjadi politisi yang cukup diperhitungkan keberadaannya oleh tokoh politik lainnya. Membahas tentang komunikasi politik dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik itu terdiri dari komunikator politik (yaitu mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna mengenai politik), komunikan politik (yaitu pihak yang menerima pesan politik), media politik, dls. Nah berbicara tentang komunikator politik, komunikator politik terdiri dari 3 bagian yaitu politikus (orang yg terlibat langsung dalam dunia politik), profesiona (orang yang mengkomunikasikan kejadian politik seperti wartawan) dan aktivis (orang yang peduli dengan masalah masalah politik). 


Persaingan di dunia politik sering terjadi ketika masa-masa kampanye sering terjadinya persaingan antara peserta kampanye untuk meyakinkan bawah calon-calon merekalah yang layak dan pantas untuk mendudukki kursi pejabat. Selain itu komunikasi politik juga dapat melalui media cetak dan media elektronik, dmna media adalah sarana yang sangat penting untuk memudahkan penyampaian pesan politik atau komunikasi politik kepada masyarakat luas, media ini juga dapat digunakan berbagai macam yaitu sperti tulisan Gambar, video, foto maupun tindakan secara langsung. Manusia juga merupakan saluran komunikasi politik karena seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi adalah mengenai dengan dan tentang siapa kita berbicara mengenai apa kita berbicara, kepada siapa kita berbicara dan bagaimana cara kita berbicara dengan baik agar mencapai hasil komunikasi yang membuahkan hasil yang baik pula. 


Belajar dari seokarno mencandra retorika politik surya paloh


Retorika politik adalah bagian dari komunikasi politik yang di gunakan oleh para politisi untuk menyampaikan ide pemikiran atau gagasan politiknya untuk menyerukan suara politik yang dilakukannya guna mempengaruhi pemikiran publik yang ditujunya, Retorika politik ada kajian yg sdh lama muncul. Retorika politik juga sangat penting dilakukan untuk sarana komunikasi politik dan bisa menentukan keberadaan seorang politisi, Seokarno adalah seorang politisi yang sangat terkenal ia bukan hanya disebut sebagai Bapak bangsa tetapi juga di sebut sebagai salah satu komunikator politik utama, Seokarno di kenal juga dengan pidato pidato politiknya yang cara penyampaiannya sangat sederhana sehingga rakyat sangat mudah memahami, Seokarno selalu menghindari pengunaan bahasa canggih agar masyarakat lebih memahami apa yg ia sampaikan. Bahkan seperti yang kita ketahui bahwa para politik atau politisi sering kali hanya menjanjikan kesejahteraan bagi rakyat hanya saat kampanye tetapi setelah mereka menduduki kursi mereka akan lupa dengan janji janji mereka, dan beranggapan bahwa rakyat hanya orang orang bodoh yang mau di bohongin, para politisi yang hanya menebarkan janji kepada rakyat saat kampanye merupakan dosa besar politik dan sdh mengingkari sebuah amanah politik. 


Berbicara tentang Surya Paloh, Surya Paloh adalah salah satu politisi yang berasal dari partai NasDem, ia juga lebih di kenal dengan pidato-pidato politiknya, kalau Seokarno dalam menyampaikan politiknya lebih menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah di pahamin masyarakat, berbeda dengan Seokarno Surya Paloh lebih menekankan dari nada berbicaranya dan bagaimana pesan yang di sampaikan dapat di pahami oleh masyarakat luas, Surya Paloh juga dikenal dengan cara penyampaiannya pidatonya yang sangat khas. Surya Paloh juga adalah pemilik dari stasiun TV  yaitu Metro TV. 


Surya Paloh dikenal dikenal dengan tokoh politik yang mempunyai ciri khas dibanding tokoh politik lainnya, dia bukan hanya pandai dalam berpolitik tetapi juga memiliki ide ide dan gagasan yang besar untuk kemajuan Indonesia, ide dan gagasan bukan hanya dari logikanya tetapi lahir dari pemikiran dan prihatin. Surya paloh melihat bahwa negara Indonesia ini masih sangat sangat memprihatinkan karena sampai sekarang negara kita masih terjebak dalam politik kekuasaan bukan politik kerakyatan dimana seorang politisi hanya menginginkan kekuasaan dan jabatan tetapi tidak memperhatikan masyarakat di sekitar, mereka hanya bernafsu dengan kedudukan dan jabatan, sebelum mereka duduk di kursi mereka bnyak sekali menjanjikan kesejahteraan terhadap masyarakat tetapi saat sdh duduk di kursi dan sdh mempunyai jabatan yang tinggi mereka tidak lagi memperhatikan masyarakat, maka Surya Paloh mendirikan partai NasDem dengan garis politik yang tegas yaitu restorasi Indonesia. Restorasi Indonesia adalah gerakan memulihkan, mengembalikan serta memajukan fungsi pemerintah Indonesia kepada cita-cita proklamasi. 


Ada seorang ilmuwan politik yaitu Mark Roelfs menyatakan "Komunikan merupakan pihak yang menerima pesan politik" Tetapi politik itu tidak hanya pembicaraan dan tidak semua pembicaraan adalah politik, nah kita harus membangun kegiatan berbicara dalam politik agar dapat menunjukkan nilai komunikasi yang baik dan dapat di mengerti. Tokoh Surya Paloh juga sering disebut sebagai sosok perubahan, ini terjadi saat ia menyampaikan pesan politik pada kegiatan apel siaga perubahan 22 februari 2014 di stadion utama gelora Bung Karno, senayan, jakarta. Masyarakat merindukan kehadiran sosok seorang tokoh perubahan yang sungguh sungguh berjuang untuk sebesar-besarnya demi kepentingan rakyat, surya paloh dikenal luas oleh masyarakat sebagai sosok perubahan yang akan membawa harapan besar bagi masyarakat Indonesia ini untuk kedepannya. Surya Paloh selalu menggunakan istilah istilah baru seperti restorasi gerakan perubahan yang sering ia katakan saat berpidato, istilah atau kata itu sengaja diciptakan oleh Surya Paloh bukan hanya untuk mendapatkan simpati dari masyarakat tetapi juga mempunyai makna penting dan juga untuk membangun kesadaran orang-orang bahwa terbentuknya perubahan lebih baik untuk nasib baik bagi bangsa kita sendiri. 


Penelitian tentang retorika politik yang di lakukan, bnyak penelitian yaitu penelitian yang mengkaji retorika seorang pemimpin politik yang tidak berada dalam lingkungan atau lingkup negara dan yang hendak diteliti dari seorang Surya Paloh bukan hanya sebagai pemilik media mainstream tetapi ia jhga sebagai pemimpin politik yang memiliki gaya retorika berpolitik yang sangat berkarakter dan belum pernah ditemukan di penelitian sebelumnya. Retorika politik sangat sering digunakan oleh para politik untuk menyampaikan pesan, retorika juga sangat penting agar masyarakat bisa menilai partai politik baik dari segi pengetahuannya dan program apa saja yang berkaitan dengan partai politik tersebut dan bagaimana mereka memperjuangkan nilai nilai yang telah mereka sampaikan dan agar pesan itu dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan baik maka dalam partai juga harus menyiapkan tokoh politik yang handal untuk menyampaikan pesan tersebut. 


Retorika sendiri dari pandangan Aristoteles adalah sebuah proses untuk mempengaruhi orang lain dan ada tiga cara yg harus di lakukan yaitu pertama ethos yaitu kita dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita memiliki pengetahuan dan dapat di percaya, kedua phatos yaitu kita dapat menyentuh hati, perasaan, emosi dan harapan masyarakat, dan yang ke tiga logos yaitu kita harus menunjukkan bahwa yang kita katakan itu bukan hanya kata-kata tetapi kita juga dapat membuktikannya. Dari pandangan Aristoteles ini kita dapat menyimpulkan bahwa retorika bukan hanya sebuah pidato saja tetapi juga harus dapat di buktikan kepada masyarakat dan dapat mempertanggungjawabkan apa yg kita sampaikan. 


Dalam penyampaian retorika juga harus menggunakan bahasa yang baik dan mudah di mengerti oleh masyarakat karena dari cara penyampaian pun masyarakat dapat menilai apa yang di sampaikan oleh seorang tokoh politik tersebut agar dapat memberikan makna bagi masyarakat yang mendengarkan dan dalam penyampaian retorika pun seseorang harus memperbanyak penguasaan kosa kata krna jika kurang penguasaan kosa kata dapat mempersulit masyarakat untuk memahami apa yang di sampaikan dan sebaliknya jika terlalu bnyak menguasai kosa kata juga dapat mempersulit pemahaman masyarakat, nah salah satu cara agar tidak terjadi hal demikian seseorang harus memahami pemakaian kata dalam berkomunikasi. Selain membahas tentang berkomunikasi dalam politik kita juga harus memperhatikan pesan pesan yang di sampaikan dalam hal berpolitik, pesan adalah inti dari komunikasi politik, pesan juga dapat menjadi hal yang positif maupun negatif tergantung dari cara pendengar memaknainya dan dalam penyampaian pesan politik kita harus memilih dan memilah penggunaan bahasa dalam berpolitik, apalagi seperti yang kita ketahui tanah politik di Indonesia sering sekali menggunakan bahasa yang kurang tepat sehingga dapat menimbulkan kebiasaan buruk kepada masyarakat. 


Surya Dharma Paloh itulah nama lengkapnya nama yang penuh dengan makna yang luar biasa, "surya" berarti "sang matahari" Ayah dari Surya Paloh memberikan nama ini Memiliki makna agar kelak ia menjadi pelita bagi umat manusia terkhusus bagi bangsa Indonesia, "Dharma" berarti "pengabdian seorang hamba" Memliki makna agar kelak ia selalu mengabdi kepada bangsa Indonesia, dan "Paloh" Adalah nama kampung dmna dia berasal. Surya Paloh lahir di Kutaraja, dekat kota Banda Aceh, tanggal 16 Juli 1951, dari pasangan H. Daud Paloh dan Hj. Nursiah. Ayahnya adalah seorang polisi. Surya Paloh memiliki kegemaran berbisnis, rajin belajar dan giat berorganisasi, kegemarannya inilah yang menjadikan dia menjadi seorang politisi yang sangat handal. Dari tokoh seorang Surya Paloh kita dapat belajar bahwa selagi kita masih bisa di berikan kesempatan untuk belajar maka kita gunakan itu dengan baik, dan kita harus mengikuti organisasi untuk menambah pengetahuan dan kemampuan kita. Dan selama berkuliah surya paloh juga sangat aktif di berbagai organisasi dan di puncak karirnya di organisasi Surya Paloh menjadi ketua di organisasi Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan Surya Paloh juga adalah pendiri organisasi Putra Putri ABRI (PP ABRI). Sruya paloh adalah seorang yang mempunyai semangat yang sangat tinggi kita patut mencontoh semangat yang di miliki oleh seorang Surya Paloh, karena dengan memiliki semangat yang sangat tinggi ini Surya Paloh dapat mendirikan berbagai macam media yaitu koran media Indonesia, media vista dan masih bnyak lagi. 


Setalah suskes di dunia penerbitan surya paloh mulai terjun ke dunia politik, bagi Surya Paloh dunia politik bukanlah hal yang baru karena seperti yang di ketahui bahwa sejak masa mudanya ia sdh berperan aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Salah satu jabatan penting surya paloh di awal memulai karir politiknya adalah menjabat sebagai ketua dewan Penasihat partai Golkar periode 2004-2009, namun Surya Paloh merasa dirinya sudah tidak memiliki pandangan yang sama dengan partai Golkar akhirnya ia memilih untuk keluar dari partai Golkar pada tahun 2009 dan Surya Paloh mendirikan Ormas Nasional Demokrat yg kemudian berubah menjadi partai NasDem, dan surya paloh menjadi ketua umum partai NasDem. Pada Kongres I partai NasDem 25-26 Januari 2013 disebut bahwa surya paloh sebagai tonggak sejarah partai dalam melakukan gerak dan langkah kedepan untuk melakukan perubahan melalui gerakan restorasi Indonesia. Meskipun baru partai NasDem telah membuat prestasi yang luar biasa biasa, prestasi yang luar biasa yang dimaksudkan surya paloh adalah partai ini telah memiliki visi misi yang kongkret (Restorasi Indonesia) dan orang-orang atau tokoh-tokoh di dalamnya memiliki kemampuan yang luar biasa dalam melakukan gerakan perubahan bagi bangsa Indonesia.

Kesimpulan

Surya paloh menyebutkan bahwa berpolitik itu sebagai pengabdian untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, bukan memperebutkan atau hanya mencari kekuasaan dan kedudukan sebagai pejabat tinggi. Pada dasarnya politik itu harus membawa perubahan bagi bangsa Indonesia dan harus menjadi gerakan perubahan untuk masa masa yang akan datang, berpolitik juga bukan hanya tentang apa yang kita sampaikan kepada masyarakat tetapi juga bagaimana masyarakat dapat menerima apa yang kita sampaikan. Retorika politik adalah bagian dari komunikasi politik yang digunakan untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk masyarakat dalam menyampaikan gagasan agar dapat di terima oleh masyarakat luas. Retorika politik bukan hanya sekedar pidato saja tetapi juga harus dapat di buktikan kepada masyarakat dan dapat mempertanggungjawabkan apa yg di sampaikan. 

 Bahkan seperti yang kita ketahui bahwa para politik atau politisi sering kali hanya menjanjikan kesejahteraan bagi rakyat hanya saat kampanye tetapi setelah mereka menduduki kursi mereka akan lupa dengan janji janji mereka, dan beranggapan bahwa rakyat hanya orang orang bodoh yang mau di bohongin, para politisi yang hanya menebarkan janji kepada rakyat saat kampanye merupakan dosa besar politik dan sdh mengingkari sebuah amanah politik, maka Surya Paloh mendirikan partai NasDem dengan garis politik yang tegas yaitu restorasi Indonesia. Restorasi Indonesia adalah gerakan memulihkan, mengembalikan serta memajukan fungsi pemerintah Indonesia kepada cita-cita proklamasi. 

Kelebihan buku:

Buku ini sangat menarik untuk di baca, dan di buku ini juga kita bisa mempelajari lebih dalam tentang retorika berpolitik, bagaimana cara berpolitik yang baik bagaimana cara kita berkomunikasi dengan masyarakat dan kita juga bisa mengetahui restorasi perubahan yang di lakukan oleh Surya Paloh. 

Kekurangan buku: 

Buku ini masih bnyak menggunakan kata atau bahasa yang sulit di mengerti  apalagi bagi orang-orang yang baru belajar tentang retorika politik dan restorasi perubahan, sebaiknya buku ini lebih menggunakan kata-kata yang mudah di pahami agar orang yang membaca buku ini juga jadi lebih mengerti apa yang disampaikan oleh penulis. 


Penulis

Fabiyana Dasoge 

 




MATERI SOSIALISASI EMPAT PILAR MPR RI

Pengarang                      : PIMPINAN MPR DAN BADAN SOSIALISASI MPR RI

Penerbit                         : SEKRETARIAT JENDRAL MPR RI

Tahun Terbit                  : AGUSTUS 2012

ISBN                             : 978- 602-9053-26-5

Tebal halaman              : 216 HALAMAN

Pembukaan

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Resensi Buku tentang Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini dengan baik. Resensi buku ini telah saya susun untuk memenuhi Tugas PMKRI, buku ini sangat menarik untuk di baca karena dapat mengajarkan kita tentang Pancasila sebagai dasar dan Ideologi negara. terdapat banyak kata-kata yang dapat membantu kita untuk lebih mencintai perbedaan dan menerapkan keadilan sosial terhadap sesama umat bermasyarakat. Saya berharap resensi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan jika ada kritik dan saran dari pembaca, itu akan sangat berguna untuk saya

Sinopsis Buku

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang besar. Dimana sejak awal berdirinya negara ini, para pendiri negara telah menyadari bahwa terdapat banyak sekali perbedaan dari latar belakang suku, agama, ras, bahasa dan budaya yang ada pada bangsa ini dan karena itu akan sangat sulit untuk menyatukan perbedaan tersebut, oleh karena itu para pendiri bangsa melaksanakan agenda pemantapan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sosialisasi Empat pilar MPR RI dimana pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, dan Undang-Undag Dasar Negara Republik Indonesia sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Idonesia sebagai Bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa yang menjadi hukum dasar dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dimana merupakan bentuk negara yang dipilih oleh bangsa indonesia yang lahir dari pengorbanan para pejuang bangsa, Dimana memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diartikan berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ada untuk mengigatkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur

Isi Buku

Indonesia memiliki karakteristik yang unik dalam terbentuknya Negara Republik Indonesia, dimana terdapat seribu seratu dua puluh depalan suku bangsa dan bahasa, ragam agama dan budaya di sekitar tujuh belas ribu lima ratus empat Pulau. Untuk itu dibutuhkan suatu konsepsi, kemauan, dan kemampuan yang kuat untuk dapat menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan Bangsa indonesia.

Setiap bangsa harus memiliki suatu konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang bersangkutan. Setiap bangsa memiliki konsepsi dan cita-citanya masing-masing sesuai  dengan kondisi, tantagan dan karakteristik bangsa yang bersangkutan, dimana menurut pandagan Soekarno “Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama”. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri. Dan yang menjadi semangat dari konsepsi tersebut adalah semangat goto royong. Dan dari konsepsi Gotong Royong dirumuskannya kelima Prinsip Utama Negara Yakni Sila 1) Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Kemanusian yang adil dan beradap; 3) Persatuan Indonesia; 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; 5) Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Kelima prinsip itu dikembangkan dengan semangat gotong-royong, dimana harus mencerminkan sikap Ketuhanan yang berkebudayaan yang lapang dan toleransi. Sejalan dengan itu konsepsi tentang semboyan negara dirumuskan dalam “Bhineka Tunggal Ika”, Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Disisi lain ada wawasan kebhinnekaan yang menerima dan memberi ruang hidup bagi aneka perbedaan, seperti aneka agama/keyakinan, budaya dan bahasa daerah, serta unit-unit politik tertentu sebagai warisan tradisi budaya.

Konsepsi Pokok itu disebut empat pilar MPR RI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pegertian pilar adalah tiang penguat, dasar, yang pokok atau induk. Penyebutan Empat Pilar MPR RI dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada Prinsipnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Dimasukkannya pancasila sebagai bagian dari empat pilar, semata-mata untuk menjelaskan adanya landasan ideologi dan dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama.

Poin Penting

“Bhineka Tunggal Ika”,  dan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara

Kelebihan Buku

Menggunakan bahasa yang muda dipahami, memiliki sampul yang menarik mengajarkan tetang persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan

Kekurangan Buku

Memiliki Halaman Yang banyak sehingga membuat pembacanya malas untuk membaca

Penutup

Kesan saya terhadap buku ini, yaitu buku ini sangat penting untuk dibaca oleh setiap kalangan. Dimana dapat membantu kita menghargai perbedaan di tengah krisisnya rasa toleransi yang ada, juga buku ini dapat  mengingatkan kita pada pahlawan bangsa kita yang telah gugur dalam mencapai kemerdekaan dan sebagai warga masyarakat yang baik sepatutnya kita menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan Bhineka Tunggal Ika “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”, dan pesan saya semoga semakin banyak kaum mudah yang mau membaca buku yang sifatnya membangun rasa nasionalisme terhadap perbedaan dan membangun diri.

Penulis

Saturina Maria Hornai