Diam bukan berarti
tidak peduli dan diam juga bukan berarti kaku dari ketidak pedulian, diam juga
bukan soal tentang mati untuk rasa kaku terhadap sebuah perasaan. Sekap untuk
memujimu kubawah dalam setiap lirihku.
Sebab aku memujimu
dalam diamku adalah cara yang terbaik bagi silensiumnya ragaku dan dan dapat
saya minta kepada sang peneguh kehidupan dan sang khalik untukmu sang gadis
pengukir rasa rindu.
Terkadang dengan diam aku harus belajar banyak hal
tentangmu dan belajar seluruh rangakaian sifatmu yang sedikit kekanakan dan
selalu manja di dalam setiap dekap yang ada, kak Juna, kenapa si kak dari tadi
cuma berdiam diri ? kata si Cecil.
Apakah candu dan
tawaku dari tadi kurang menarik sehingga kakak cuma menjawab hanya sepenggal
saja? lanjutnya. Juna cuma memancarkan senyum yang lumrah saja dan sembari
melihat kekasihnya. Lalu karena agak berjauhan mereka duduk jadinya Juna menggeserkan
posisi duduknya tepat besisihan selayaknya orang pacaran.
Juna sembari dengan hati
yang sudah merasa ada di dekat kekasihnya
ia berkata, ”Cecil cuma diam yang bisa
membuatku belajar untuk selalu mencintaimu dan selalu menyangimu, coba kamu
lihat batu alam di sungai itu, ia seakan di hempas dengan air yang begitu
dahsyat dan menghempasnya dengan kuat.
Bahkan batu alam itu,
rela tubuhnya di kikis oleh air itu dan merelakan tubuhnya di buat berwarna di
tengah sungai dan alam yang asri, Cecile dengan khas senyum manjanya membuat
seisi konsep suasananya menjadi indah seketika dan sambil cubit manjanya
seketika mendengar kalimat bijak dari kekasihnya.
Dalam tangan Juna di
pegannya batu alam itu dan lirihnya berkata dan sesekali ia menunjukan kepada
Cecile di balik gengamannya itu, mengertikah Cecile dengan batu ini ? dengan
raut wajah bingung dari Cecile dan mukanya bingung ketidaktauanya terhadap apa
yang di katakan oleh kekasihnya.
Ade Cecile ”aku rela
berkorban dan melakukan apa pun demi membuatmu bahagia” kata Juna dengan
nadanya yang menyakinkan dan memang dalam kalimatnya ada ketulusan dan rasa
menyakinkan itu ada di sekitar perasaan mereka di konsep cinta mereka. Cecile
langsung memeluk Juna, sambil berkata “aku sangat mencintaimu kaka” senja yang
mulai berdendang dan sesekali seperti menari untuk menampakan dirinya.
Senja yang begitu
indah mewarnai perjumpaan mereka, Cecile yang tak jemu untuk sesekali mengecup
kening kekasihnya Juna, kecupan mesra itu akan menjadi pembuktian di sela bercengkrama
bersama.
Lagi-lagi situasi itu
pun Juna hanya tersenyum melihat kekasihnya yang bertingkah renyah seperti itu,
ia juga melihat ada ketulusan dalam setiap kalimat yang ada disetiap ucapan mereka
akan berwarna di tengah munculnya senja.
Disaat senja sudah
menjadi bagian terpenting di dalam cerita senja dan cerita tentang apakah ada
kasih sayang itu dan apakah rasa cinta menjadi sebuah alur dari rasa yang
pernah ada di balik awan yang hitam bersamar dan bercampur harapan.
Diamku
memperhatikanmu adalah tugas terberat sebenarnya karena aku harus menipu diriku
sendiri untuk bisa memahami seribu bagian cara yang selalu kudustakan dalam
seribu macam diamku supaya aku mengingat semua rasaku untuk selalu ada padamu.
Aku selalu
memperhatikan segala tingkah konyolmu yang selalu membuatku menjadi penyerap
dan setiap dekap yang engkau berikan kepadaku itu menjadi saksi yang
selalu ada di dalam lamunanku dan
seketika juga aku mengambil helaan nafas untuk menjadikan semua ini sebagai
akar dari perjumpaan di tengah senja dan yang menjadi saksinya adalah cahaya
yang semakin menyamar.
Ditengah candanya
Juna, ada pertanyaan yang baru dari Cecile yang kedengarannya agak jarang
mereka bahas dalam setiap kali mereka berbagi cerita. Jun dalam lirih
pertanyaan Cecile apakah kamu cinta dan sayang sama aku? senja yang beserta
mereka dalam percakapan itu pun mendadak bisu dan kaku dan tidak bisa
memberikan senyum lagi kepada mereka.
Kenapa kamu tiba-tiba
menanyakan hal itu setelah kita sudah bersama sejauh ini, apakah harapanku
padamu tidak begitu pas di hatimu? ataukah kasih dan kesetiaanku tidak cukup
bagimu? andai saja kamu tau yang ku rasakan saat ini. “aku bersama semesta ini
akan saling bercerita tentang kamu sebagai mahluk sang Khalik yang uar biasa
yang aku miliki”.
Cecile yang tadinya
tidak mengira akan jawaban dari Juna itu seakan terhipnotis dan mulut mungilnya
yang tadiya sering berargumen mendadak diam bagaikan di lem dan di tutup rapi, dalam
benaknya dia telah menjadi bagian dari harapan Juna karena dalam hal yang sama
pun ternyata Juna bukan cuma seorang aktivis tapi dia juga penyayang kekasihnya.
Jadi begitu ternyata yang di saksikan oleh senja dan semesta yang dari tadi diam untuk menyaksikan perasaan hati mereka, semoga dalam perjalanan ini akan menjadi saksi untuk semua insan yang ada di sekitar kita dalam hal perasaan.
Penulis : Yakobus Lukivantura
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^