Monday, November 16, 2020

DALAM SEKAP DAN DIAMKU AKU MEMUJIMU

 

Diam bukan berarti tidak peduli dan diam juga bukan berarti kaku dari ketidak pedulian, diam juga bukan soal tentang mati untuk rasa kaku terhadap sebuah perasaan. Sekap untuk memujimu kubawah dalam setiap lirihku.

Sebab aku memujimu dalam diamku adalah cara yang terbaik bagi silensiumnya ragaku dan dan dapat saya minta kepada sang peneguh kehidupan dan sang khalik untukmu sang gadis pengukir rasa rindu.

Terkadang  dengan diam aku harus belajar banyak hal tentangmu dan belajar seluruh rangakaian sifatmu yang sedikit kekanakan dan selalu manja di dalam setiap dekap yang ada, kak Juna, kenapa si kak dari tadi cuma berdiam diri ? kata si Cecil.

Apakah candu dan tawaku dari tadi kurang menarik sehingga kakak cuma menjawab hanya sepenggal saja? lanjutnya. Juna cuma memancarkan senyum yang lumrah saja dan sembari melihat kekasihnya. Lalu karena agak berjauhan mereka duduk jadinya Juna menggeserkan posisi duduknya tepat besisihan selayaknya orang pacaran.

Juna sembari dengan hati yang  sudah merasa ada di dekat kekasihnya ia berkata,  ”Cecil cuma diam yang bisa membuatku belajar untuk selalu mencintaimu dan selalu menyangimu, coba kamu lihat batu alam di sungai itu, ia seakan di hempas dengan air yang begitu dahsyat dan menghempasnya dengan kuat.

Bahkan batu alam itu, rela tubuhnya di kikis oleh air itu dan merelakan tubuhnya di buat berwarna di tengah sungai dan alam yang asri, Cecile dengan khas senyum manjanya membuat seisi konsep suasananya menjadi indah seketika dan sambil cubit manjanya seketika mendengar kalimat bijak dari kekasihnya.

Dalam tangan Juna di pegannya batu alam itu dan lirihnya berkata dan sesekali ia menunjukan kepada Cecile di balik gengamannya itu, mengertikah Cecile dengan batu ini ? dengan raut wajah bingung dari Cecile dan mukanya bingung ketidaktauanya terhadap apa yang di katakan oleh kekasihnya.

Ade Cecile ”aku rela berkorban dan melakukan apa pun demi membuatmu bahagia” kata Juna dengan nadanya yang menyakinkan dan memang dalam kalimatnya ada ketulusan dan rasa menyakinkan itu ada di sekitar perasaan mereka di konsep cinta mereka. Cecile langsung memeluk Juna, sambil berkata “aku sangat mencintaimu kaka” senja yang mulai berdendang dan sesekali seperti menari untuk menampakan dirinya.

Senja yang begitu indah mewarnai perjumpaan mereka, Cecile yang tak jemu untuk sesekali mengecup kening kekasihnya Juna, kecupan mesra itu akan menjadi pembuktian di sela bercengkrama bersama.

Lagi-lagi situasi itu pun Juna hanya tersenyum melihat kekasihnya yang bertingkah renyah seperti itu, ia juga melihat ada ketulusan dalam setiap kalimat yang ada disetiap ucapan mereka akan berwarna di tengah munculnya senja.

Disaat senja sudah menjadi bagian terpenting di dalam cerita senja dan cerita tentang apakah ada kasih sayang itu dan apakah rasa cinta menjadi sebuah alur dari rasa yang pernah ada di balik awan yang hitam bersamar dan bercampur harapan.

Diamku memperhatikanmu adalah tugas terberat sebenarnya karena aku harus menipu diriku sendiri untuk bisa memahami seribu bagian cara yang selalu kudustakan dalam seribu macam diamku supaya aku mengingat semua rasaku untuk selalu ada padamu.

Aku selalu memperhatikan segala tingkah konyolmu yang selalu membuatku menjadi penyerap dan setiap dekap yang engkau berikan kepadaku itu menjadi saksi yang selalu  ada di dalam lamunanku dan seketika juga aku mengambil helaan nafas untuk menjadikan semua ini sebagai akar dari perjumpaan di tengah senja dan yang menjadi saksinya adalah cahaya yang semakin menyamar.

Ditengah candanya Juna, ada pertanyaan yang baru dari Cecile yang kedengarannya agak jarang mereka bahas dalam setiap kali mereka berbagi cerita. Jun dalam lirih pertanyaan Cecile apakah kamu cinta dan sayang sama aku? senja yang beserta mereka dalam percakapan itu pun mendadak bisu dan kaku dan tidak bisa memberikan senyum lagi kepada mereka.

Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu setelah kita sudah bersama sejauh ini, apakah harapanku padamu tidak begitu pas di hatimu? ataukah kasih dan kesetiaanku tidak cukup bagimu? andai saja kamu tau yang ku rasakan saat ini. “aku bersama semesta ini akan saling bercerita tentang kamu sebagai mahluk sang Khalik yang uar biasa yang aku miliki”.

Cecile yang tadinya tidak mengira akan jawaban dari Juna itu seakan terhipnotis dan mulut mungilnya yang tadiya sering berargumen mendadak diam bagaikan di lem dan di tutup rapi, dalam benaknya dia telah menjadi bagian dari harapan Juna karena dalam hal yang sama pun ternyata Juna bukan cuma seorang aktivis tapi dia juga penyayang kekasihnya.

Jadi begitu ternyata yang di saksikan oleh senja dan semesta yang dari tadi diam untuk menyaksikan perasaan hati mereka, semoga dalam perjalanan ini akan menjadi saksi untuk semua insan yang ada di sekitar kita dalam hal perasaan.

Penulis : Yakobus Lukivantura

Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete