Pertanyaan
refleksi: Apa yang akan kamu lakukan ketika mencintai seseorang ?
Bunda
Teresa dari Kalkuta pernah mengatakan “Tebarkanlah cinta kemanapun anda pergi,
jangan ada seorangpun yang datang menemuimu tanpa menjadi lebih bahagia ketika
meninggalkanmu.” Dalam relasi dengan pasangan, poin yang terpenting adalah
jangan biarkan dia yang kamu cintai tidak menjadi lebih bahagia.
Ketika
mencintai kamu tidak harus melakukan semua yang diminta. Lebih dari itu kamu
akan mencari cara terbaik dari yang ia mau. Cinta tidak melulu perasaan. Cinta
ialah kesadaran penuh untuk membahagiakan, keinginan, kemauan, kehendak
bebas. Bukan ketidaksengajaan apalagi
keterpaksaan..
Ketika
mencintai, kamu akan menyadari kekuranganmu namun uniknya membuatmu tetap
bertahan. Melupakan semua rasa rendah diri itu dan berusaha memantaskan diri.
Cinta pasti membuat lebih baik, bukan dari orang lain tetapi dari diri sendiri
di masa lalu. Bukannya pergi dan bersembunyi, tetapi mencoba memperjelas
kesamaran dengan keterbukaan dan komunikasi..
Hubungan
yang baik berisikan dua orang yang sama-sama mau menerima dan mengerti setiap
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Cinta akan memberimu kekuatan untuk bertahan.
Bahkan ketika diabaikan. Cinta tidak pernah mencari-cari alasan, tetapi
sebaliknya berusaha mencari cara. Cinta yang mengakar akan membuatmu bertahan
dalam segala keadaan yang menyesakan, ia akan membuatmu tahu tanpa
diberitau, mengerti tanpa penjelasan,
dan sadar tanpa harus dikatakan.
Cinta
akan memberimu kepercayaan, ia tidak merantai, tetapi memberi sayap. Ia akan
membuatmu pulang ke arah yang sama. Ia memberimu ruang yang luas untuk menjadi
dirimu sendiri. Membuatmu berkembang. Cinta akan membuatmu dengan bebas
terbuka, berkisah apa saja. Dan akan membuatmu lebih menghargai dan
mendengarkan. Kata eyang Habibie, ‘cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi
memandang keluar bersama ke arah yang sama.’ Cinta tidak membutakanmu,
sebaliknya ia akan membuatmu dapat melihat dengan jelas, ke arah yang benar.
Selain
belajar mencintai, kita harus sadar bahwa manusia sejatinya memiliki kekurangan
dan kelebihan yang sulit dipaksakan. Manusia merupakan mahkluk yang tidak
sempurna, yang bisa saja salah dalam mencinta. Kita harus mengerti darimana ia
berasal, persoalan yang dihadapi, dan kisah seperti apa yang dialami serta
bagaimana ia bisa hidup sejauh ini. Kita harus mengerti agar dapat menncinta
dengan benar. Serta setiap orang berbeda-beda termasuk caranya mencinta. Namun,
Cinta adalah bahasa yang bisa didengar, dimengerti oleh orang tuli, yang bisa
dilihat orang buta, dan bisa diucapkan oleh orang bisu.
Paus
Fransiskus I dalam sambutannya kepada umat beriman saat Doa Angelus di Lapangan
St. Petrus pada 25 Oktober 2020 mengatakan bahwa cinta kepada Tuhan dan kepada
sesama harus cenderung bersama dan tidak terpisahkan.” Selanjutnya Paus
mengatakan “Yang tidak diungkapkan dalam cinta kepada sesama bukanlah cinta
sejati kepada Tuhan; dan, demikian pula yang tidak diambil dari hubungan dengan
Tuhan bukanlah cinta sejati kepada sesama.” Lebih jelas Bapa Suci mengatakan,
“semua perintah itu untuk melaksanakan dan mengungkapkan cinta ganda yang tak
terpisahkan itu.”
(Tidak mungkin kita memperjuangkan cinta dengan mengangkat pedang. Ketika mencintai, tidak mungkin secara bersamaan, melukai. Cukup mencintai saja ! Atau memilih untuk tidak memulai apapun !)
Penulis bukanlah seorang ahli cinta.
Tetapi ingin mencoba merefleksikannya, pesan dari penulis, "Cinta itu adalah sebuah anugerah dari
Yang Maha Kuasa, yang harus disyukuri dan disadari keberadaannya. Setelah
kehilangan kita akan lebih merasakan keberadaan cinta, jangan biarkan
kehilangan mendahuluinya !" Oleh : Rahel Dewi Sartika
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^