Monday, April 10, 2023

Mengenal pemeran Yesus dalam Tablo Jumat Agung Katedral St Maria Palangka Raya



Drama sengsara Yesus saat wafat di kayu salib atau biasa di kenal dengan istilah tablo, merupakan drama yang di lakoni oleh umat katolik untuk mengenang hari di mana Yesus menderita dan disalibkan untuk menebus Dosa umat manusia. Atau yang biasa di kenang dangan istilah hari Jum'at agung. 

Penghayatan dan penggambaran atas sengsara dan wafatnya Yesus di kayu salib. Turut di lakoni oleh Sejumlah pemuda dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palangka Raya, yang ambil bagian dalam tablo di Gereja Katedral Jl. Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Jum'at 7 April 2023. 



Aris misalnya, pemuda yang aktif berorganisasi di PMKRI ini berkesempatan memerankan karakter Yesus dalam jalan salib tersebut. Gimik muka yang di tampilkan Aris tampak sedih, letih, lesu, dan penuh penderitaan sudah cukup menggambarkan bagaimana kesengsaraan Yesus saat menebus dosa umat manusia. 



Sorak sorai bercampur isak tangis dari para pemain tablo saat menyaksikan Yesus disalibkan, semakin membawa para penonton hanyut dalam peristiwa yang di Yakini umat Katolik telah terjadi sekitar 2000 yang lalu. 

Dari kejauhan, di kerumunan penonton tampak pula wajah seorang anak perempuan kira-kira berusia 6 tahun dengan wajah polos dan mata yang berbinar tampak ikut terbawa dalam suasana haru yang berhasil di visualisasikan dalam drama jalan salib yang di bawakan oleh kader-kader PMKRI itu. 



Diketahui ternyata pemuda yang akrab di sapa Aris pemeran Yesus itu, merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Palangka Raya jurusan PJKR. Kelahiran Manggarai 23 Juli 2001. Dan sudah 8 tahun tinggal di Palangka Raya semenjak Ia duduk di kelas 1 SMP. 



Aris mengaku, dirinya sangat bangga dan menjadi suatu kehormatan karena berkesempatan memerankan karakter Yesus dalam tablo tersebut. 

Pemuda yang juga hobby bermain sepak bola itu menuturkan, dirinya merasa tidak pantas memerankan karakter yang luar biasa itu. Namun dengan kesempatan dan pengalaman tersebut dirinya berharap, agar ini menjadi bahan refleksi sehingga kedepan Ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi sesama umat manusia terlebih lagi berguna bagi kemuliaan nama Kristus sang Junjungan. 



Aris mahasiswa semester 4 itu juga berpesan, agar kaum muda khususnya yang beragama Katolik harus lebih peduli dan jangan pernah takut untuk ambil bagian dalam pelayanan gereja.

(FR/Biro Riset Dan Penelitian)

Previous Post
Next Post

0 comments: