Menulis
tentang bunga adalah perjalanan panjang yang saya lalui tanpa menemukan garis
finish. Setiap detiknya selalu menyulut semangat untuk berpesta dengan ide-ide
menarik untuk dituangkan. Saya, anda dan kalian adalah orang-orang yang tak
bisa dipisahkan dari menariknya ucapanya.
Panjang
perjalanan untuk mencari sebuah jawaban ditengah banyak cerita menyeramkan,
tentang larangan dan keharusan. Begitu dramanya hidup yang ujungnya tidak gapai
dilihat!! sehingga pemeran utama pun tersiksa.
Bunga
dan Kupu-Kupu
Bunga
dan Kupu Kupu! dua mahluk hidup yang selalu berdampingan, semuanya selalu
berdampingan, Ketika bunga itu sudah menebarkan pesonanya dan air yang selalu
memberikan perhatian selalu memperhatikan bunga itu yang tumbuh dengan diam, mengaguminya
dan pada akhirnya menjadi CCTV yang gagal jadi bukti.
Sebagian
orang menganggap bunga adalah mahluk hidup yang sulit dimengerti bahkan lebih
sulit dari pelajaran matematika, fisika, seperti teka teki yang sulit untuk
dipecahkan! Tidak ada yang bisa memahaminya selain bunga itu sendiri,
Jalan-jalan yang kita lewati ini seakan tak berarti bagiku
tapi berarti bagimu. Aku hanya bisa mengeluh dan mengeluh padamu setiap waktu
dan kau sebagai pendengar setianya. Aku bertanya kepadamu tentang kita.
Aku bersyukur bertemu denganmu saat itu. Kau menemaniku
dengan kepamoranmu yang belum bersinar seperti saat ini. Payung hitam itu
menjadi saksinya. Kau menemaniku untuk menemukan cahaya hingga aku kembali
menutup sedikit cahaya itu.
Aku adalah si cctv yang terus memperhatikanmu di saat kau
menyadari kehadiranku maupun tidak. Kau kembali ke kesibukanmu. Menjadi seorang
bunga dan kembali menyinggahi pot kecilku jika kau punya waktu luang. Sore itu
tidak banyak yang dua insan itu bicarakan. Kau masih bersama kupu kupu idamanmu
dan aku masih dengan perasaanku yang mengalir
ini (air).
Tulisan yang dilisankan dan lisankan yang dituliskan!!!!
Penulis
Patrisius Agang (Biro Literasi)
0 comments: