Buku yang berjudul “Kisah Cinta Soekarno” yang di
tulis oleh Octavia Pranomo yang merupakan lulus Universitas Gajah Mada, buku ini
membicarakan
tentang hal menarik dari bung karno sang bapak Ploklamator kita sekaligus presiden pertama. Sejarah
menunjukan bahwa Soekarno memang pencinta wanita – wanita cantik jelita dan sangat dicintainya. Disisi lain juga Soekarno ditakdir lahir untuk menjadi sesuatu tokoh berpengaruh
dalam perjalanan bangsa ini,
karna jasa Soekarno terhadapa negeri
ini, selain ditakdirkan menjadi sesuatu tokoh bangsa rupanya beliau juga hidup dalam gelimangan cinta, betapa tidak bergelimangan cinta? Sejak lahir hingga kereta ajal menjumputnya soekarno
sentiasa berlimpah oleh curahan cinta mulai dari orang tua, kerabat maupun orang
sekitarnya baik rakyat, anak dan
kekasih hatinya.
Bila
melihat faktanya bahwa Soekarno
pada masa dewasanya demikian pede, percaya diri dalam berhubungan dengan kaum hawa,
saat berusia belasan tahun Soekarno sudah mulai berani berurusan dengan gadis – gadis disekolahnya, sekalipun meraka itu para noni Belanda, bukan
gadis – gadis pribumi sebangsa dengan dirinya, dibalik sikap soekarno tersebut terdapat para sinyo yang ternyata tidak suka dengan Soekarno. Para sinyo itu sering kali mengolok
– olok Soekarno hanya karena
dirinya seorang murid yang berkulit sawo matang dalam artian lain adalah pribumi, tentu saja interaksi yang panas
antara mereka sering sekali membuat baku hantam secara fisik. Faktor lain yang
ikut menyebabkan hal tersebut
dikarena mereka selalu kalah dari Soekarno
dalam hal
penguasaan mata pelajaran dan juga kalah tentunya dalam
manaklukan dan menjinakan hati
para noni-noni cantik.
Bung Karno adalah pribadi yang sangat mencintai akan suatu keindahan,
secara
terkhususnya mencintai
keindahan wanita, Soekarno pun cenderung mudah
jatuh cinta kepada kaum wanita, tentunya
tidak hanya melihat indah dari parasnya melainkan dari segi kesopanan
dan kelembutan hati, tidak melulu
dari muka maupun fisiknya.
Sederhananya
tidak sembarang juga bapak Soekarno menyukai bahkan mencintai seorang wanita walaupun dia sangat cantik, ini semakin mempertegas Soekarno menyatakan bahwa dirinya bukan laki – laki hidung belang, apalagi kalua sebutan
jaman sekarang buaya darat
dan Soekarno mengegaskan bahwa dirinya jauh lebih
elegan dari seorang pria hidung belang dan buaya darat pada masa itu.
Karena
Soekarno menyukai keindahan dari seorang wanita, Soekarno mempunyai sembilan istri yang resmi, yang bernama Siti Oetari
Tjokroaminto, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sri Dewi, Haryati,
Yurike sanger, Kartini Manoppo, Heldy Djafar, itulah gambaran deretan nama – nama istri resmi dari Soekarno.
Inggit
Garnasih adalah istri kedua soekarno
yang
memiliki jasa yang sangat besar
dalam mengantarkan Soekarno menuju puncak kesuksesan dari perjuangan politiknya. Fatmawati istri ke tiga soekarno dalam sejarah pun mengatakan bahwa Fatmawati adalah sosok
yang menjahit bendera pusaka tersebut, tentunya jasa
seseorang Fatmawati pun tidak kalah besarnya dalam perjalanan hidup Soekarno baik terhadap seokarno sebagai
individu maupun sebagai sesorang presiden Republik Indonesia. Waktu Soekarno
diangkat menjadi presiden RI, ibu Fatmawati
menjadi first lady pertama di
indonesia. Sedangkan Hartini istri ke
empat Soekarno ketika hendak menikahi Hartini terjadi kehebohan dikalangan
masyarakat Indonesia pada waktu itu secara
terkhusus dikalangan aktivis
feminisme, dikarenakan Soekarno sempat
melontarkan sebuah janji yang berkaitan dengan isu poligami. Ratna Sri Dewi adalah istri ke empat
seokarno, yang bernama asli Naoko Nemoto, yang berasal dari jepang. Setalah
mejadi istri Soekarno nama beliau pun di
ganti menjadi Ratna Sri Dewi atau biasa di
sebut Dewi Soekarno. Itulah
nama keempat deretan nama istri Soekarno yang sering disebutkan dari
kesembilan istrinya, mengapa ?, karena keempat istri Soekarno itu mempunyai hubungan yang cukup lama bersama beliau, yang barangkali sudah pasti merasakan cinta mulai pahit dan
manisnya perjuangan bersama beliau dalam memerintah Republik ini.
Soekarno
juga
boleeh diakui merupakan seorang
pria yang romantis. Adapun hobinya yaitu
menggandakan hatinya. Dalam artian lain yang dapat dikatakan sebagai bentuk dari
sikap ketidaksetiaan. Adapun dalam satu
peristiwa ketika seorang istrinya
cemburu berat, karena mendengarkan kabar bahwa beliau pergi kerumah istrinya yang lain usai mengantor, Soekarno pun mengeluarkan intruksi spesial pakai
telur, yaitu instruksi supaya usaha keras sang istri yang cemburu berat gagal.
Poligami
yang baik dan benar adalah poligami yang aman – damai dan tentaram, tidak ada
cekcok sedikit pun diantara para istri.
Meskipun soekarno memiliki banyak istri, beliau tetap bertanggung
jawab, tidak menyuruh para mantan istri untuk pergi meninggalkan dirinya, akan tetapi itu pilihan para mantan –
mantan istri untuk meninggalkan dia atau tidak.
Soekarno bukan malaikat yang selalu baik, bukan
juga setan yang selalu jahat (buruk). Sekali lagi yang perlu kita pertegas, Soekarno adalah manusia biasa seperti
halnya diri kita juga semua,
jadi wajar bila memiliki segudang kekurang dan kelebihan dalam menjalan perziarahan
didunia ini.
Data Buku,
Judul Buku :
Kisah Cinta Soekarno
Penulis :
Octavia Pranomo
Jumlah Halaman :
206 Halaman
Penerbit :
Araska
Cetakan :
I Mei 2018
Penulis : Biro PRT PMKRI Cabang Palangka Raya (Crew Suara Dionisius)
Editior : PRT PMKRI Cabang Palangka Raya (Crew Suara Dionisius)
0 comments: