Oleh : Nesa Cristia & Musy Denada
Gambar
1. Melihat Kebun Durian
Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) yang dilaksanakan oleh PMKRI Cab. Palangka Raya, melakukan kegiatan live in selama tiga hari, yang dilaksanakan dari tanggal 31 Januari-02 Februari 2021 yang dimana tempat pelaksanaannya berada di Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara. Kegiatan ini di ikuti oleh 18 peserta yang dimana 3 orang peserta berasal dari PMKRI Cab. Banjarmasin. Tujuan live in ini sendiri adalah agar kita mengetahaui dan paham bagaimana kehidupan masyarakat dan kehidupan keluarga dari aspek sosial. Pada kegiatan ini kami dibagi menjadi 9 kelompok, yang dimana satu kelompok terdiri atas 2 orang. Kemudian setiap kelompok diarahkan untuk tinggal bersama umat Katolik di Kelurahan Jingah, yang sudah ditentukan sebelumnya. Saat itu saya dan teman saya Musy Denada berjalan untuk mencari rumah seperti yang sudah diciri-cirikan, sesampainya kami di tempat yang telah ditentukan yaitu rumah Bapak Resda atau Bapak Agustinus Garus kami disambut dengan hangat oleh keluarga ini.
Selama kami tinggal di rumah Bapak Resda banyak hal yang dibicarakan, namun yang sangat menarik adalah ketika berbicara masalah pertanian yang ada di Kelurahan Jingah yang dimana kurangnya perhatian pemerintah terhadap pertanian yang ada di Kelurahan tersebut padahal besar potensi pertanian yang ada. Seperti tidak adanya pembinaan serta penyuluhan pertanian dari Dinas Pertanian sehingga kurangnya skill masyarakat dalam hal bertani, tidak adanya kelompok tani, serta tidak tersedianya alat mesin pertanian dari pemerintah setempat. Padahal jika kita telisik lebih jauh banyak sekali kekayaan alam yang terdapat di Kelurahan ini misalnya buah-buahan yang melimpah, serta kebun karet yang luas. Hanya saja kurang dalam hal pengelolaannya, karena kurangnya pengetahuan serta keahlian yang ada.
Melihat situasi tersebut seharusnya pemerintah serta dinas pertanian lebih memperhatikan serta memberikan hak yang seharusnya diterima oleh kelurahan tersebut. Agar pertanian di tempat tersebut lebih terkelola serta hasil yang didapat nyata dirasakan oleh masyarakat.
PENTINGNYA PROFESI MENYEDAP KARET UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
Gambar
2. Menyedap Karet
Tidak
dapat dipungkiri bahwa profesi sebagai penyadap karet sangat berperan penting
dalam kehidupan masyarakat terutama seperti yang terlihat di Kelurahan Jingah.
Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai penyadap karet, seperti halnya keluarga Bapak Resda atau Agustinus Garus,
yang dimana pendapatan pada umumnya ditentukan dari hasil penjualan karet.
Sebenarnya keluarga ini memiliki kebun karet yang luas serta milik sendiri
hanya saja dari Bapak Resda kurangnya pengetahuan dalam budidaya karet yang
menjadi salah satu kelemahan keluarga tersebut.
Pada
umumnya masyarakat yang berada di Kelurahan Jingah menanam karet lokal, yang
dimana pemeliharaan serta hasilnya pun berbeda jika dibandingkan karet unggul.
Karet lokal umumnya menghasilkan getah yang lebih sedikit jika bila
dibandingkan dengan karet unggul. Jika
karet unggul harus diberikan pupuk secara rutin beda halnya dengan karet lokal
yang tidak mengharuskan pemberian pupuk.
Sebenarnya
antara karet lokal dan karet unggul ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Hanya saja kita dituntut untuk memahami bagaimana pemeliharaan serta
pengelolaan pohon karet agar dapat menghasilakan getah karet yang banyak, agar
memaksimalkan penghasilan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Harapannya
masyarakat mendapatkan penyuluhan pertanian tentang cara budidaya karet, agar
penghasilan dapat mencukupi kehidupan keluarga tersebut.
menang dengan mudah bermain di IONQQ
ReplyDeleteayo segera daftar dan coba
WA; +855 1537 3217