Oleh: Rahel Dewi Sartika
Gambar 1: Peserta Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI
Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) merupakan salah satu
tahapan dalam tiga tahapan pendidikan formal di Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia atau biasa disingkat PMKRI. Pada kegiatan LKK kali ini, diadakan
beberapa kegiatan selain kegiatan inti yakni seminar Nasional dan live in bagi
para peserta. Kegiatan live in dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari
materi-materi yang beberapa hari sebelumnya telah dibekalkan kepada setiap
peserta. Panitia memberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam hidup masyarakat
secara umum dan umat Katolik secara khusus.
Pada kegiatan kali ini, kami Live in di desa Jingah, Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara. Saya dan Cornelisen Christianto ditempatkan di rumah keluarga bapak Tarsisius dan Ibu Kerispina, sebuah keluarga Katolik yang begitu rukun dan hangat. Ketika pertama kali tiba di rumah kami disambut dengan hangat oleh ibu Kerispina dan dua orang anak dari keuarga ini, Carrisa dan Carel. Mereka begitu antusias akan kehadiran kami dan melayani kami seperti melayani anggota keluarga mereka sendiri.
Bapak Tarsisius merupakan seorang karyawan yang bekerja
di perusahaan tambang batu bara, ibu Kerispina merupakan seorang ibu rumah
tangga, Carel seorang putera dari keluarga ini sedang duduk dibangku sekolah dasar
dan putrinya, Carissa yang sudah lulus SMA. Keluarga ini bisa digolongkan ke
kelas menengah ke atas sebab mereka memiiki rumah yang cukup bagus, kebun
karet, kebun sawit juga tabungan.
Ibu Kerispina bercerita bahwa kebun sawit dan kebun karet
mereka tidak terkelola karena tidak ada yang mengurus dan mengelolanya sebab
bapak Tarsisius sibuk bekerja di perusahaan. Bapak Tarsisius setiap hari selalu
bekerja di perusahaan mulai pukul 6 pagi sampai pada pukul 4 sore hari. Sangat disayangkan,
kebun karet dan sawit ini tidak dikelola sedangkan harga karet cukup tinggi.
Sebenarnya keluarga bapak Tarsisius bisa memanfaatkan kebun tersebut untuk
menambah penghasilan dengan mempekerjakan orang yang bisa dipercaya untuk
mengelola kebun sehingga lebih produktif. Selain dapat menjadi sumber
pemasukan, juga dapat membantu memberikan pekerjaan yang dapat membantu
perekonomian pegawai upahan mereka.
Sebagai masukan, keluarga Pak Tarsisius bisa menggunakan
uang tabungan mereka untuk memulai semua ini, membuat aset yang mereka miliki
menjadi lebih produktif serta memiliki nilai ekonomis yang bisa membuat
kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi dan sejahtera. Tidak perlu khawatir,
karena uang yang digunakan untuk membiayai rencana ini akan menjadi berkat dan
uang yang lebih banyak dengan memanfaatkan aset yang ada. Sehingga keluarga bapak Tarsisius memiiki waktu yang
lebih banyak untuk berkumpul bersama.
Penulis mengucapkan terimakasih banyak atas kesempatan
luar biasa yang dianugerahkan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan LKK ini.
Panitia memberi kesempatan untuk saya mengalami kehidupan yang sama seperti
masyarakat dan umat Katolik di desa Jingah. Juga limpah terimakasih kepada
keluarga Bapak Tarsisius dan Ibu
Kerispina yang telah menerima kami di dalam keluarga dan rumah mereka.
Pertemuan kami memang sungguh singkat tetapi banyak hal yang kami dapatkan dari
keluarga ini. Kesan mendalam terlebih bagi ibu Kerispina, seorang ibu pendoa
yang memberi saya teladan bahwa apapun kesibukan kita, harus selalu berkomunikasi
dan menyapa Yang Kuasa, Yesus Kristus.
Gambar
3: Pengukuhan (kiri), Keluarga Ibu Kerispina
(Tengah dan Kanan)
permainan poker yang gampang menangnya hanya di IONQQ
ReplyDeleteayo segera di coba permainan kami :D
WA: +855 1537 3217