Saturday, February 27, 2021

MEMANFAATKAN DAN MENGOPTIMALKAN YANG ADA UNTUK LEBIH HIDUP DAN PRODUKTIF

 Oleh: Rahel Dewi Sartika

Gambar 1: Peserta Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI

Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) merupakan salah satu tahapan dalam tiga tahapan pendidikan formal di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau biasa disingkat PMKRI. Pada kegiatan LKK kali ini, diadakan beberapa kegiatan selain kegiatan inti yakni seminar Nasional dan live in bagi para peserta. Kegiatan live in dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari materi-materi yang beberapa hari sebelumnya telah dibekalkan kepada setiap peserta. Panitia memberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam hidup masyarakat secara umum dan umat Katolik secara khusus.

Pada kegiatan kali ini, kami Live in di desa Jingah, Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara. Saya dan Cornelisen Christianto ditempatkan di rumah keluarga bapak Tarsisius dan Ibu Kerispina, sebuah keluarga Katolik yang begitu rukun dan hangat. Ketika pertama kali tiba di rumah kami disambut dengan hangat oleh ibu Kerispina dan dua orang anak dari keuarga ini, Carrisa dan Carel.  Mereka begitu antusias akan kehadiran kami dan melayani kami seperti melayani anggota keluarga mereka sendiri.

 Gambar 2: Bapak Tarsisius dan Ibu Kerispina

Bapak Tarsisius merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan tambang batu bara, ibu Kerispina merupakan seorang ibu rumah tangga, Carel seorang putera dari keluarga ini sedang duduk dibangku sekolah dasar dan putrinya, Carissa yang sudah lulus SMA. Keluarga ini bisa digolongkan ke kelas menengah ke atas sebab mereka memiiki rumah yang cukup bagus, kebun karet, kebun sawit juga tabungan.

Ibu Kerispina bercerita bahwa kebun sawit dan kebun karet mereka tidak terkelola karena tidak ada yang mengurus dan mengelolanya sebab bapak Tarsisius sibuk bekerja di perusahaan. Bapak Tarsisius setiap hari selalu bekerja di perusahaan mulai pukul 6 pagi sampai pada pukul 4 sore hari. Sangat disayangkan, kebun karet dan sawit ini tidak dikelola sedangkan harga karet cukup tinggi. Sebenarnya keluarga bapak Tarsisius bisa memanfaatkan kebun tersebut untuk menambah penghasilan dengan mempekerjakan orang yang bisa dipercaya untuk mengelola kebun sehingga lebih produktif. Selain dapat menjadi sumber pemasukan, juga dapat membantu memberikan pekerjaan yang dapat membantu perekonomian pegawai upahan mereka.

Sebagai masukan, keluarga Pak Tarsisius bisa menggunakan uang tabungan mereka untuk memulai semua ini, membuat aset yang mereka miliki menjadi lebih produktif serta memiliki nilai ekonomis yang bisa membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi dan sejahtera. Tidak perlu khawatir, karena uang yang digunakan untuk membiayai rencana ini akan menjadi berkat dan uang yang lebih banyak dengan memanfaatkan aset yang ada. Sehingga  keluarga bapak Tarsisius memiiki waktu yang lebih banyak untuk berkumpul bersama.

Penulis mengucapkan terimakasih banyak atas kesempatan luar biasa yang dianugerahkan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan LKK ini. Panitia memberi kesempatan untuk saya mengalami kehidupan yang sama seperti masyarakat dan umat Katolik di desa Jingah. Juga limpah terimakasih kepada keluarga Bapak Tarsisius  dan Ibu Kerispina yang telah menerima kami di dalam keluarga dan rumah mereka. Pertemuan kami memang sungguh singkat tetapi banyak hal yang kami dapatkan dari keluarga ini. Kesan mendalam terlebih bagi ibu Kerispina, seorang ibu pendoa yang memberi saya teladan bahwa apapun kesibukan kita, harus selalu berkomunikasi dan menyapa Yang Kuasa, Yesus Kristus.



Gambar 3:  Pengukuhan (kiri), Keluarga Ibu Kerispina (Tengah dan Kanan)



Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. permainan poker yang gampang menangnya hanya di IONQQ
    ayo segera di coba permainan kami :D
    WA: +855 1537 3217

    ReplyDelete