Saturday, March 25, 2023

TRADISI JE DIA PUJI ITAH PAYAH HAH WAYAH TUH


TRADISI JE DIA PUJI ITAH PAYAH HAH WAYAH TUH


Bahasa Dayak Ngaju

PAKANAN BATU

Pakanan batu iyete talu inggawi limbas malan intu tana. talu gawi Suku Dayak jituh te ara Pakanan Batu je batujuan akan manyampai angat kahanjak tuntang tarima kasih akan ramu je hapan metuh malan manana. Talu ramu jite te ramu je ihapan akan marasih tana tuntang sampai malan manana. 



Batu je ianggap eka kekuatan, je tau manampa banyihi ramu je hapan akan malan menana. Awi, banda tuh puna baguna kilau akan maasa pisau, balayung, kapak, ani-ani, tuntang banda je bara besi beken.

Dia baya kana tenga kelamus talu gawi akan ewen je mahapan ramu akan malam manana tuntang marasih petak eka malan, batu kana ianggap kea jadi manenga perlindungan akan je mahapan ramu te. Ewen batarima kasih awi katahi ewen malan manana dia kare bahimang tuntang kana calaka metuh manampa eka malan manana.


TRADISI YANG TIDAK PERNAH KITA KETEMUI SEKARANG

Bahasa Indonesia


PAKANAN BATU

Pakanan batu adalah ritual (tradisional) yang digelar setelah panen ladang atau sawah. Upacara Suku Dayak bernama Pakanan Batu ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada peralatan yang dipakai saat bercocok tanam sejak membersihkan lahan hingga menuai hasil panen. (Benda atau barang dituakan dalam ritual dayak ini adalah batu.)

Benda ini dianggap sebagai sumber energi, yaitu menajamkan alat-alat yang digunakan untuk becocok tanam. Misalnya untuk mengasah parang, balayung, kapak, ani-ani atau benda dari besi lainnya.

Selain memberikan kelancaran pekerjaan, bagi para pemakai peralatan bercocok tanam dan berladang, batu dianggap pula telah memberikan perlindungan bagi si pengguna peralatan sehingga tidak luka atau mengalami musibah saat membuat tempat lahan untuk becocok tanam.

NOTE

Dari sini kita melihat bahwa Tradisi atau Kebudayaan masyarakat perlahan-lahan menghilang ditelan zaman, karena era globalisasi yang semakin menjadi-jadi. Bahkan untuk membuka sawah atau lahanpun menggunakan alat berat, akan tetapi meski masih ada yg manual tapi relatif sedikit.

Bahkan zaman sekarang banyak orang tidak peduli dengan hal tersebut (tradisi), apalgi dengan ritual-ritual yang menurut mereka kurang masuk akal, karena mereka hanya mempercayai Tuhan yang maha Esa karena telah memberikan perlindungan, bukan mempercayai hal yang menurut mereka kurang masuk akal. Dan juga tidak ada anak muda yang mau mewarisi tradisi tersebut.


#harimasyarakatadat

#lombamenulis

#opini


Penulis

Ade Kurniawan 

Previous Post
Next Post

0 comments: