CERITA PILU DIBALIK SENYUM YANG MANIS

Makna kehidupan adalah persoalan filsafat dan spritual yang berkaitan dengan keutamaan kehidupan atau keberadaan. Secara umum makna kehidupan juga dapat diungkapkan dalam berbagai kalimat Tanya ”seperti apa yang harus kita lakukan, dan mengapa kita ada disini”. Pertanyaan ini yang sering muncul dalam benak kita ketika ingin memulai kegiatan atau aktivitas setiap hari dan dari semua itu, hal yang mendasar adalah karena situasi keluarga atau keadaan yang kita hadapi setiap hari. 

Kadang kita minder dengan situasi atau keadaan keluarga kita, minder berteman dengan orang yang memiliki segalanya. bahkan kita malu untuk menunjukkan siapa diri kita, bahkan takut untuk mencoba. Mau sampai kapan kamu akan mengurung diri? Mau sampai kapan kamu malu dengan keadaanmu? jawaban ada pada dirimu, memang didalam kehidupan ini banyak sekali pilihan, dan kita harus mampu untuk memilih satu diantaranya.  

Termotivasi dari kisah nyata, dulu saya sering dihakimi oleh orang yang serba mempunyai segalanya disekitarku, bahkan dari mereka ada yang mengatakan saya hanya akan menjadi seorang pengemis dijalanan, mereka juga mengatakan bahwa aku tidak akan bisa menyelesaikan pendidikanku di SMA, entalah mengapa mereka mengatakan demikian. Sempat aku kecewa dengan pernyataan mereka, tetapi dari semua itu saya tidak merasa berkecil hati, dan saya sering berbicara dalam hati, kamu bukanlah Tuhanku, yang seenaknya menghakimi orang lain. 

Saya merantau sejak usia 16 tahun di Berau Kalimantan Timur. Waktu itu orang tua saya meminta untuk memilih diantara dua pilihan, yaitu memilih bekerja atau melanjut sekolah dan saya menjawab kepada bapak saya, “pak saya ingin melanjut sekolah saja”. Ketika itu bapak saya hanya bekerja disebuah kandang ayam, dan kadang waktu sebelum berangkat sekolah saya sempatkan untuk bersama ayah mengurus ayam tersebut.  

Singkat cerita, ketika lulus SMA, sebagian dari teman seangkatanku ada yang  melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan ada juga yang bekerja. Saya bingung terombang ambing semacam sebuah kapal yang berjalan tanpa nahkoda namun selang waktu kemudian tepatnya pada bulan september 2016, saya mencoba untuk memasukkan lamaran pekerjaan di PT. Kiani Kertas Berau Kalimantan Timur dan puji Tuhan saya diterima di perusahaan tersebut sebagai buruh kasar di lapangan untuk  menamam pohon dengan upah bayaran 450 ribu rupiah untuk satu hektar pohon yang kami tanam. Dengan pekerjaan yang begitu berat akhirnya saya hanya bertahan selama 3 minggu saja, karena kebetulan saat itu saya mendapat panggilan kerja di sebuah catringan makanan di PT. RESTY NUR. di tempat tersebut semua perkejaan sudah saya rasakan dari hanya sebagai tukang cuci piring sampai jadi tukang masak di tempat tersebut sudah saya alami namun itu juga tidak membuat saya bertahan lama bekerja di tempat tersebut dan hanya mampu bertahan selama lima bulan dan mencoba untuk mencari peruntungan yang lain. 

Begitu banyak tangtangan dan pengalaman hidup yang saya alami bahkan sampai apapun jenis pekerjaan sudah pernah saya rasakan dari sebagai seorang suplayer di sebuah toko, helper mekanik alat berat di sebuah pertambangan batu bara, office boy, sampai juga pernah bekerja menjadi buruh harian.  

Dari semua yang pernah aku alami pada akhirnya aku hanya seekor Domba yang sedang mencari rumput, aku juga tidak tahu kapan aku akan menjadi Pria Berdasi yang duduk manis diatas kursi sambil menikmati secangkir kopi dengan senyuman manis.

Penulis : Aleksius ceca