Visi Pmkri
"Terwujudnya
Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan Persaudaraan Sejati."
Misi
Pmkri
"Berjuang dengan
Terlibat dan Berpihak Pada Kaum Tertindas Melalui Kaderisasi Intelektual
Populis yang dijiwai Nilai-nilai Kekatolikan Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial,
Kemanusiaan dan Persaudaraan Sejati."
Memahami
Visi dan Misi PMKRI
Visi
: “Terwujudnya Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan Persaudaraan Sejati"
Karakteristik
dari visi PMKRI adalah terwujudnya tatanan masyarakat yang mencerminkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tidak
ada pihak yang dirugikan
2. Proses
partisipasi masyarakat dalam membuat konsesus terhadap nilai-nilai pada
komunitas/masyarakat yang bersangkutan.
3. Hak
bagi masyarakat untuk bebas dari segala ketertindasan atau kekerasan, serta
bebas untuk membuat pilihan-pilihan yang berkaitan dengan kesejahteraan.
4. Kesamaan
di depan hukum dan tidak ada diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, jenis
kelamin, latar belakang sosial, perbedaan fisik, perbedaan biologis dan
sebagainya.
5. Tenggang
rasa/toleransi dan empati dalam hubungan persaudaraan sejati.
6. Tidak
ada pembatasan kesempatan mengakses dan mengawasi sumber daya pada bidang
ekonomi, politik, sosial dan budaya.
7. Tidak
adanya bentuk ketergantungan dari suatu entitas dalam bidang ekonomi, politik,
social budaya dan entitas lainnya.
8. Persaudaraan
yang timbul dari kesadaran diri dan ketulusan dengan melitasi batas-batas suku,
agam, ras, jenis kelamin, latar belakang sosial, perbedaan fisik, perbedaan
biologis, dan sebagainya.
9. Keseimbangan
antara hak dan tanggung jawab.
10. Menjadi
masyarakat yang siap sedia melakukan pengorbanan dan pelayanan tanpa pamrih.
11. Kebijakan
atau sistem yang berpihak kepada kaum tertindas.
Visi : “Berjuang dengan Terlibat dan Berpihak Kepada
Kaum Tertindas Melalui Kaderisasi Intelektual Populis yang dijiwai Nilai-nilai
Kekatolikan Demi Terwujudnya Keadilan Sosial, Kemanusiaan dan Persaudaraan
Sejati”
Karakteristik
dari Misi PMKRI adalah secara aktif melakukan hal-hal berikut:
1. Berjuang,
maksudnya adalah berusaha mencapai
sesuatu/cita-cita dengan segenap kekuatan.
2. Terlibat,
maksudnya adalah berperan aktif dan
bersifat proaktif (tanpa harus menunggu sesuatu baru mau bekerja).
3. Berpihak
kepada kaum tertindas, maksudnya adalah
bepihak kepada masyarakat yang menjadi korban ketidakadilan.
4. Kaderisasi,
merupakan proses dialogis (ruang
pembelajaran) untuk mengembangkan pengetahuan, nalar, keterampilan, dan sikap
seseorang untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Menjadi intelektual populis, maksudnya yaitu seseorang yang mengabdikan segenap pengetahuan dan kemampuannya melalui keterlibatan bersama masyarakat untuk melakukan perubahan.
5. Menjadi intelektual populis, maksudnya yaitu seseorang yang mengabdikan segenap pengetahuan dan kemampuannya melalui keterlibatan bersama masyarakat untuk melakukan perubahan.
6. Menjiwai nilai-nilai
Katolik, yaitu :
a. Cinta
kasih;
b. Bonum Commune (kesejahteraan umum);
c. Iman (melalui perbuatan);
d. Pengharapan; dan
e. Universal.
7. Pusat-pusat
persoalan sosial, memiliki fokus gerakan
pada persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dan menyentuh aspek kehidupan
manusia.
Perhimpunan
Mahasiswa Katilik Republik Indonesia (PMKRI) merupakan kumpulan orang-orang
yang mempunyai kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu dan memiliki
anggota yang berguna untuk eksternal dan internal organisasi yang memiliki ciri
khas :
1. Keselarasan antara rasional (ilmiah) dan hati nurani;
2. Memiliki semangat memperbaharui diri;
3. Mampu menjadi inspirasi; dan
4. Berprinsip active non violence.
1. Keselarasan antara rasional (ilmiah) dan hati nurani;
2. Memiliki semangat memperbaharui diri;
3. Mampu menjadi inspirasi; dan
4. Berprinsip active non violence.
Gerakannya
menganut nilai-nilai kekatolikan yang bersumber pada ajaran Yesus :
1. Universal;
2. Memiliki arah perjuangan;
3. Memiliki model perjuangan; dan
4. Memiiki fokus gerakan.
2. Memiliki arah perjuangan;
3. Memiliki model perjuangan; dan
4. Memiiki fokus gerakan.
Positioning
PMKRI yaitu, sebagai orgaisasi kader
intelektual populis yang dijiwai oleh nilai-nilai kekatolikan dengan garis
perjuangan terlibat dalam pusat-pusat persoalan. Berikut adalah sikap dan
pilihan untuk memposisikan diri sebagai :
1. Organisasi, adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi PMKRI yaitu berpusat pada persoalan-persoalan sosial.
2. Kader, adalah anggota yang berguna untuk ekternal dan internal organisasi.
3. Intelektual, adalah seseorang yang memiliki ciri khas :
a. Keselarasan antara rasional (ilmiah) dengan hati nurani;
b. Memiliki semangat untuk terus-menerus memperbaharui diri;
c. Mampu menjadi inspirasi; dan
d. Berprinsif active non violence.
4. Populis, yang artinya bersifat masyarakat umum.
5. Nilai-nilai kekatolikan, yaitu :
a. Bersumber pada ajaran Yesus; dan
b. Universal.
6. Garis perjuangan, mengandung tiga hal pokok :
a. Memiliki arah perjuangan;
b. Memiliki model perjuangan; dan
c. Memiliki fokus gerakan.
Sumber:
Doc. PP PMKRI "Sanctus Thomas Aquinas" Periode 2002-2004
1. Organisasi, adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan visi dan misi PMKRI yaitu berpusat pada persoalan-persoalan sosial.
2. Kader, adalah anggota yang berguna untuk ekternal dan internal organisasi.
3. Intelektual, adalah seseorang yang memiliki ciri khas :
a. Keselarasan antara rasional (ilmiah) dengan hati nurani;
b. Memiliki semangat untuk terus-menerus memperbaharui diri;
c. Mampu menjadi inspirasi; dan
d. Berprinsif active non violence.
4. Populis, yang artinya bersifat masyarakat umum.
5. Nilai-nilai kekatolikan, yaitu :
a. Bersumber pada ajaran Yesus; dan
b. Universal.
6. Garis perjuangan, mengandung tiga hal pokok :
a. Memiliki arah perjuangan;
b. Memiliki model perjuangan; dan
c. Memiliki fokus gerakan.
Sumber:
Doc. PP PMKRI "Sanctus Thomas Aquinas" Periode 2002-2004