Friday, May 22, 2020

COV.MIC (COVID-19 COMIC): KOMIK EDUKASI BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN PANDEMI COVID-19 BAGI ANAK-ANAK



Oleh : Imam Arifin

Dunia saat ini sedang menghadapi sebuah pandemi yang mengkhawatikan masyarakat global yaitu Covid-19. Pandemi Covid-19 menjadi krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Morand et al., 2020). Di Indonesia Covid-19 telah berdampak bagi seluruh masyarakat. Menurut Kompas (2020) dampak virus Covid-19 terjadi diberbagai bidang seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Pada 18 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang penundaan sementara waktu kegiatan yang berada di luar ruangan demi mengurangi penyebaran corona.

Salah satu pesan yang sering disampaikan di tengah pandemi adalah semakin lanjut usia maka semakin besar resiko terinfeksi. Namun WHO dalam Unicef.org (2020) memperingatkan bahwa anak-anak dan usia remaja memiliki resiko tertular bahkan termasuk di antara korban yang paling parah terkena dampaknya. Psiokologi dari Universitas Indonesia, Rose Mini, menyatakan bahwa anak-anak akan sangat rentan terhadap dirinya sendiri dalam sisi kecemasan ihwal virus corona. Untuk itu orang tua harus memberi pemahaman serta edukasi terkait pencegahan virus mematikan ini. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai edukasi yang komprehensif dan benar mengenai Covid-19 sangatlah penting. Head of Medical Management of Good Doctor, Adhiatma Gunawan, mengatakan salah satu edukasi yang dapat dilakukan yaitu langkah preventif terkait Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Namun, mengedukasi anak tentang virus corona bukan perkara mudah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai alternatif solusi untuk mengedukasi anak-anak tentang pandemi Covid-19 ini. Gagasan yang penulis angkat yaitu COV.MIC (Covid-19 Comic): Komik Edukasi Berbasis Teknologi Augmented Reality sebagai Upaya Pemahaman Pandemi Covid-19 bagi Anak-Anak. Gagasan ini berupa sebuah komik interaktif yang mengenalkan bahaya Covid-19 terhadap anak-anak. Komik ini mengusung teknologi Augmented Reality yang dapat digunakan pada perangkat mobile. Sehingga diharapkan dengan adanya komik ini akan meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pandemi Covid-19. 

COV.MIC merupakan sebuah pengembangan media pembelajaran berbentuk komik berbasis Augmented Reality sebagai media edukasi tentang pandemi Covid-19. Komik telah menjadi media grafis yang dipergunakan dalam proses edukasi. Menurut Sudjana et al (2002) komik memiliki arti yaitu dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar. Komik dengan basis Augmented Reality akan menampilkan gambar-gambar yang ada di dalam komik menjadi seperti nyata dengan bantuan alat berupa android. Tampilan-tampilan karakter yang seakan nyata tersebut diharapkan mampu lebih mudah untuk dikenal dan diingat oleh anak-anak.

Covid-19 Comic (COV.MIC) sebagai salah satu media yang efektif untuk mengedukasi bahaya Covid-19 dapat mengenalkan Coronavirus secara lebih sederhana dan mudah dipahami serta memberikan pembelajaran mengenai langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona. COV.MIC adalah suatu cerita bergambar yang di dalamnya terkandung berbagai gambaran mengenai Covid-19, seperti karakteristik virus, gejala terinfeksi virus, dan cara penyebaran virus corona. Pada komik ini juga akan dijelaskan mengenai berbagai bentuk pencegahan penyebaran virus maupun kebijakan-kebijakan pemerintah dalam masa pandemi ini, seperti social distancing, physical distaning, study from home, maupun stay at home. Komik ini bersifat sederhana dengan alur cerita yang sesuai dengan kehidupan anak-anak yang akan tetap mengedepankan nilai-nilaikehidupan dalam setiap bagian cerita serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak sesuai usia perkembangannya.

COV.MIC menggunakan teknologi Augmented reality (AR) dalam pelaksanaannya. Menurut Yudiantika et al (2014) Augmented reality (AR) merupakan teknologi yang mampu menggabungkan objek maya dua dimensi (2D) dan atau tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan yang nyata, kemudian memproyeksikan objek-objek tersebut secara realtime. Pemanfaatan Augmented Reality dalam komik dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman penggunanya, membantu persepsi, dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya dari komik diharapkan membantu pengguna melaksanakan kegiatan dunia nyata dalam hal mendidik, komunikasi, interaksi, dan belajar.

Pemanfaatan teknologi Augmented Reality dapat menjadi nilai tambah pada komik yang ada. Komik berteknologi Augmented Reality ini nantinya dapat digunakan berdampingan dengan aplikasi yang dapat diinstall pada Smartphone, yang mana saat ini sudah banyak dimiliki semua orang. Pada buku komik biasa atau buku konvensional hanya dapat menampilkan informasi dan gambar berupa 2D saja. Hal tersebut dapat menyebabkan pembaca bosan dan kurang tertarik. Namun, berbeda dengan COV.MIC yang dapat memindai dan memunculkan realita tambahan sehingga dapat mengeluarkan suara, karakter 3D dan animasi bergerak sesuai dengan alur cerita. Dengan adanya komik ini diharapkan dapat lebih mengenalkan pandemi Covid-19 kepada anak-anak dengan memanfaatkan teknologi.

Perancangan aplikasi COV.MIC dibuat menggunakan bahasa pemograman C# dengan menggunakan tools Unity dan Android SDK. Dalam pembuatan desain karakter 3D yang ada di dalam komik menggunakan tools Autodesk 3DS Max. Selain itu, aplikasi ini menggunakan library vuforia sebagai tools untuk membuat aplikasi Augmented Reality. Proses kerja aplikasi dimulai dengan adanya marker gambar desain karakter pada komik. Kemudian komik diarahkan di depan kamera smartphone. Ketika aplikasi yang telah dirancang digunakan, kamera akan membaca dan akan mendeteksi marker yang disimpan pada Smartphone sebelumnya. Jika marker cocok, aplikasi akan men-rendering objek 3D dan kemudian menampilkannya, namun jika marker tidak cocok makaproses akan diulang secara terus menerus. Berikut beberapa menu dalam aplikasi COV.MIC.

1. Menu Utama
 

Menu utama adalah halaman awal yang akan muncul ketika splash screen selesai ditampilkan. Halaman ini memandu pengguna untuk memilih beberapa fungsi. Tampilan splash screen dan menu utama terlihat pada gambar 1. Pada menu utama terdapat tiga fungsi utama yaitu Daftar Materi, Pengaturan, dan Petunjuk Penggunaan.

  Gambar 1. Tampilan Splash screen dan Menu Utama

2. Daftar Materi
Ketika pengguna memilih Daftar Materi maka akan ditampilkan beberapa daftar materi edukasi yang dapat pengguna pilih. Setelah memilih salah satu cerita, maka pengguna akan berpindah scene dari judul materi ke salah satu bagian scene. Tampilan Scene Materi dan Materi Edukasi dapat dilihat pada lampiran gambar 2 dan 3. 

Gambar 2. Tampilan Scene Materi

Gambar 3. Tampilan Daftar Materi
3. Tampilan Tutup Aplikasi 
Ketika pengguna memilih fungsi untuk menutup atau keluar aplikasi maka pengguna akan dihadapkan pada tampilan submenu konfirmasi keluar aplikasi seperti terlihat pada gambar 4. 

Gambar 4. Tampilan Tutup Aplikasi

4. Pengujian
Proses pengujian aplikasi dilakukan untuk memastikan bahwa fitur Augmented Reality yang diimplementasikan pada komik berfungsi dengan benar. Pengajuan yang dilakukan menggunakan metode black box. Pengujian black box dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi seperti fungsi tidak benar atau hilang, kesalahan desain muka (interface), kesalahan kinerja, atau kesalahan inisiasi dan terminasi.
Tabel Rencana Pengujian COV.MIC
No.
Pengujian
Hasil yang diharapkan
Keterangan
1.
Install apk (master)
Berjalan dengan baik
Instalasi lancar dan tidak crash
2.
Menjalankan
aplikasi yang
terpasang
Berjalan dan dapat terbuka dengan lancar.
Berjalan dengan baik
3.
Pendeteksian marker yang telah ditentukan
Muncul karakter 3D
Karakter 3D muncul ketika kamera diarahkan pada komik
4.
Tombol “Petunjuk” ditekan
Tampil info mengenai aplikasi yang dibuat
Informasi tentang deskripsi dan pengembangan aplikasi dapat terlihat
5.
Tombol “Exit” dan
“Back” ditekan
Keluar dari aplikasi dan kembali ke menu utama
Aplikasi menutup dengan benar dan kembali pada m


COV.MIC merupakan sebuah pengembangan media edukasi berbentuk komik berbasis Augmented Reality sebagai pengenalan pandemi Covid-19. COV.MIC dapat mengedukasi pemahaman tentang pandemi Covid-19 kepada anak-anak. Hal ini dikarenakan COV.MIC menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami dan tampilan yang lebih menarik sehingga lebih mudah dalam memberi edukasi tentang virus corona dan berbagai kebijakan serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh anak-anak. Maka dengan mengetahui informasi tersebut, pemahaman anak-anak dapat meningkat sehingga dapat meminimalisir infeksi virus corona di kalangan anak-anak serta mencegah penyebaran virus ini secara luas.

Rekomendasi penulisan ini ditunjukkan kepada orang tua untuk selalu mendampingi dan mendukung anak dalam menggunakan komik ini. Orang tua juga harus tetap menjaga anak agar tetap betah di rumah dan mengajak anak dalam berbagai kegiatan yang positif selama mengisi masa pandemi ini. Dengan adanya keterpaduan dari stakeholder ini akan sangat mendukung keberjalanan implementasi program ini sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terealisasi.



DAFTAR PUSTAKA
Kompas. 2020. Virus Corona Jadi Pandemi Global, Apa Dampak dan Langkah Selanjutnya?. Https://kompas.com/tren/read/2020/03/12/064800265/virus-corona-jadi-pandemi-global-apa-dampak-dan-langkah-selanjutnya diakses pada 21 Mei 2020.
Morand, A., Fournier, P.E., dan Fabre, A. 2020. Covid-19 Virus and Children: What do We Know?. Archives de Pediatire, 27: 117 – 118.
Psikologi.ui. 2020. Psikolog Minta Orang Tua Beri Edukasi pada Anak Soal Virus Corona. Https://psikologi.ui.ac.id/2020/03/26/psikolog-minta-orang-tua-beri-edukasi-pada-anak-anak-soal-virus-corona/ dikases pada 21 Mei 2020.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.
Unicef.org. 2020. Jangan Biarkan Anak-anak Menjadi Korban Tersembunyi Pandemi COVID-19. Https://unicef.org/indonesia/id/press-releases/jangan-biarkan-anak-anak-menjadi-korban-tersembunyi-pandemi-covid-19 diakses pada 21 Mei 2020.
Waseso, Ratih. Perluas Edukasi Soal Covid-19, IDI, dan Good Docter Sebarkan Info via Konsultasi Daring. Http://kontan.co.id/news/perluas-edukasi-soal -covid-19-idi-dan-good-docter-sebarkan-info-via-konsultasi-daring/ diakses pada 21 Mei 2020.
Yudiantika, Sulistiyo, dan Hartono. 2014. Evaluasi Pelacakan tanpa Marker pada Metaio SDK untuk Pengembangan Aplikasi Kuis berbasis Augmented Reality di Museum. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. 1(10): 7 – 12.
Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete