Friday, May 22, 2020

GESIT (GERAKAN EDUKASI SEHAT) : SEBUAH UPAYA MEWUJUDKAN SUSTAINABLE HEALTH GUNA MENGURANGI PANDEMI COVID-19







Oleh : Eugenia Dhea Adeline


Novel coronavirus (2019-nCoV atau selanjutnya disebut dengan COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia), dimana manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 (dua) sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah paparan. Pada 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO), China Country Office, melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui sebelumnya merupakan COVID-19, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran hingga ke luar wilayah Wuhan dan negara-negara lainnya. Awal Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi, sehingga antisipasi terhadai COVID-19 sudah sesegera mungkin menjadi perhatian global.
Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup berat bagi seluruh pihak di berbagai bidang, hal ini karena mewabahnya Coronavirus atau disebut juga dengan COVID-19 yang merupakan jenis virus baru dan bisa menyebabkan kematian bagi yang terinfeksi, belum ditemukan vaksin ataupun obat untuk pengobatan virus ini sehingga seluruh kegiatan di berbagai bidang mulai dari pemerintah, pekerja swasta, hingga para pelajar di seluruh dunia terkena dampaknya. Terhitung tanggal 20 Mei 2020 virus ini sudah menginfeksi setidaknya 5.000.599 orang diseluruh dunia dengan angka kematian sebanyak 325.156 orang, data kasus COVID-19 ini sejak pertama kali ditemukan terus meningkat dan masih bisa terus meningkat apabila tidak ditangani dengan cepat (worldometers.info, 2020). Tingginya angka penyebaran ini menyebabkan WHO mendeklarasikan COVID-19 menjadi pandemi atau wabah penyakit global sejak bulan Maret 2020, WHO meminta setiap negara untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi ini, salah satu caranya adalah melakukan pencegahan dengan isolasi mandiri setiap warga semaksimal mungkin, sehingga penyebaran virus ini dapat ditekan dan mengurangi jumlah korban (who.int, 2020). Indonesia sendiri juga sudah mengalami kasus COVID-19 pertama sejak awal bulan maret di Jakarta, setiap harinya jumlah penderita COVID-19 di Indonesia ini terus bertambah, data terakhir pada tanggal 20 Mei 2020 terdapat sebanyak 19.189 kasus positif, 4.575 sembuh, dan 1.242 orang dinyatakan meninggal (kompas.com, 2020).
Konsep social distancing dan pembatasan interaksi menjadi kunci penting untuk mengindari paparan COVID-19. Pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-10) diikuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Untuk dapat menetapkan PSBB pada suatu wilayah harus dimohonkan oleh pemerintah daerah setempat dengan mengajukan permohonan kepada Menteri.
Dampak negatif psikologis meliputi post-traumatic stress symptoms termasuk di dalamnya kecemasan, kebingungan, dan kemarahan. Sumber stress saat dikarantina meliputi durasi karantina, ketakutan atas infeksi, frustasi, bosan, persediaan kebutuhan yang tidak cukup, informasi tidak cukup, kerugian finansialdan stigma.
Dalam konteks ini, Psikologi memandang social distancing sebagai physical distancing atau berjarak secara fisik ketika berinteraksi sosial. Koneksi atau kontak sosial dapat terjalin dengan baik dan efektif sekalipun dalam berjarak fisik melalui berbagai media. Pemberi bantuan psikologis dapat berkontribusi mengurangi dampak buruk ini dengan cara mengurangi tingkat stress pada saat ini maupun mencegah dampak psikologis jangka panjang. Dan dalam hal ini yang menjadi peran utama dalam pemberian edukasi dalam menghadapi COVID-19 ialah keluarga, masyarakat terdekat, pemerintah dan lain sebagainya.
Berdasarkan dari pendahuluan di atas, selanjutnya Penulis mengajuan kajian edukasi dalam bidang pendidikan psikologi pemerintah Indonesia di tengah pandemi melalui judul: “Gesit (Gerakan Edukasi Sehat) : Sebuah Upaya Mewujudkan Sustainable Health Guna Mengurangi Pandemi COVID-19”.
            Permasalahan atas pelaksanaan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Surat Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-10) diikuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19) ini membutuhkan solusi yang cepat dan tepat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan seluruh kegiatan di rumah masing-masing guna memutus rantai Pandemi COVID-19. Maka dari itu, pemberian edukasi dari sudut perspektif psikologi memang sangat dibutuhkan dalam melakukan pengurangan terhadap Pandemi COVID-19 di “Desain Logo Gesit” Sumber Penulis Indonesia agar masyarakat senantiasa di rumah dan tetap menjalan aktivitas hidup sehat sampai menunggu protokol baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Gesit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah giat dan cekatan. Dengan demikian, dengan adanya kegiatan Gesit diharapkan dapat menjadi wujud keberadaan yang giat dan cekatan sebagai ekspresi dalam rangka melakukan upaya mengurangi kasus pandemi COVID-19 terhadap upaya kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia.
Sumber : Penulis
             Gesit merupakan suatu program yang bertujuan untuk memberdayakan seluruh individual dengan cara mengajak dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.  Gesit juga bertujuan untuk melakukan upaya peningkatan secara berkelanjutan terhadap kesehatan dan pengurangan kasus Pandemi COVID-19 di Indonesia. Adapun program yang dicanangkan oleh Gesit yaitu :

1.    Spirit
Program Spirit (Spiritual) merupakan program yang bertujuan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sifat kejiawaan dan rohani. Program ini melibatkan lembaga ataupun komunitas yang langsung bergerak dalam bidang spiritual dan memberikan edukasi secara e-learning minimal 10 menit sebelum melakukan aktivitas.
2.    Jelita
Program Jelita (Jejak Ekologis Lingkungan Tanaman) merupakan program yang bertujuan untuk melakukan kegiatan individual yang langsung berhubungan dengan lingkungan ataupun makhuk hidup seperti tanaman. Program ini nantinya akan melibatkan Menteri Lingkungan Hidup dan Relawan ataupun Komunitas untuk memberikan edukasi melalui tulisan-tulisan di setiap depan pagar rumah ataupun tempat terjangkau lainnya. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam sehari dengan waktu maksimal 20 menit.
3.    Sembarang
Program Sembarang (Sepuluh Menit Beraktivitas Semangat) merupakan salah satu program unggulan dari Gesit di mana Gesit bekerja sama dengan lembaga kesehatan guna melakukan aktivitas minimal sepuluh menit dalam sehari. Kegiatan ini merupakan kegiatan keberlanjutan untuk menghindari rebahan yang dapat memicu gejala stress.
            Gesit merupakan suatu program yang bertujuan untuk memberdayakan seluruh masyarakat tepatnya di Indonesia dengan cara mengajak dan memaksimalkannya dalam kegiatan sehari-hari, untuk berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan yang berkelanjutan guna mengurangi Pandemi COVID-19 di Indonesia. Untuk dapat mewujudkan gerakan ini membutuhkan sinergi antara insan di seluruh Indonesia, lembaga yang berdiri di bidang psikologi, lembaga kesehatan dan lembaga pemerintah untuk dapat terlibat langsung didalamnya. Gesit nantinya dapat bersinergi dengan Organisasi Masyarakat, dan Komunitas-komunitas yang berada di Indonesia. Adapun program dalam Gesit yaitu Spirit, Jelita, dan Sembari. Apabila gagasan edukasi ini di implementasikan, maka diprediksi gagasan ini dapat mewujudkan kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia selama di rumah sesai surat perintah dari Pemerintah dan menghindari aktivitas di luar guna memutus rantai COVID-19. Dengan terwujudnya Gesit, diharapkan seluruh insan di Indonesia ikut berperan aktif dalam mewujudkan gerakan ini guna mengurangi Pandemi COVID-19. Salam kesehatan!

Daftar Pustaka
                 Brooks, K.S., Webster, R.K., Smith, L.E., … & G.J., Rubin. 2020. The Psychological impact of quarantine and how to reduce it: rapid review of the evidence. The Lancet, Vol 395, 912-20.

                 Kementerian Kesehatan, “Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019- nCoV)”,https://www.itb.ac.id/files/focus/2020-01 25PedomanKesiapsiagaanNovelCoronaVirus.pdf,diakses pada tanggal 27 April 2020.

                 Kriteria untuk menetapkan pandemi secara universal, terdapat 3 (tiga) kriteria umum, antara lain merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian, penularan virus ke orang-orang yang berkelanjutan, dan penyebaran hingga ke seluruh dunia. CNN Indonesia, “WHO Umumkan Virus Corona Sebagai Pandemi”, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200312000124-134-482676/who-umumkan-virus-corona-sebagai pandemi, diakses pada 27 April 2020.
                
                 Kompas.com. (2020). Update Corona di RI per 20 Mei: 19.189 Positif, 4.575 Sembuh, 1.242 Meninggal

                   Meninggal. Retrieved 20 Mei from detik.com:

                 Media Briefing on COVID-19. Retrieved 17 Mei 2020 from :

                 Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19).

                 Surat Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-10) diikuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19).

                 World Health Organization. (2020). WHO Director-General’s Opening Remarks at the Media Briefing on COVID-19. Retrieved 29 April 2020 from :
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarksat-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020

                 Worldometers.info. (2020). COVID-19 Coronavirus Pandemic. Retrieved 17 Mei 2020 from: ​https://www.worldometers.info/coronavirus
Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete