Friday, May 15, 2020

TANAMAN DISEKITAR SEBAGAI KETAHANAN PANGAN KELUARGA DITENGAH PANDEMI


Ditengah keadaan sekarang ini, virus Covid-19 Sudah tidak asing lagi, tetapi ada satu virus yang lebih mematikan dari Covid-19, hanya sedikit dan bahkan tidak ada yang mengetahuinya yaitu virus Kelaparan-19. Virus ini sudah ada sejak tidak adanya kesejahteraan dan harus diperhatikan jauh sebelum virus Covid-19 muncul. Mengapa ? karena virus ini hanya memberikan waktu beberapa hari saja untuk hidup, tidak menunggu waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk menyatakan hasil positif.

Ada banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 salah satunya yaitu dengan memberikan bantuan berupa sembako kepada keluarga yang kurang mampu yang dalam hal ini agar mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah seperti himbauan untuk tetap diam dirumah saja untuk mengurangi aktivitas luar atau sering disebut social distancing. Sampai kapankah bantuan itu dapat bertahan? sedangkan berakhirnya pandemi ini sendiri tidak ada yang mengetahuinya.

Kebutuhan pokok rumah tangga adalah hal utama yang mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejauh ini saya melihat ada banyak masyarakat/keluarga yang berharap dengan bantuan-bantuan dari pemerintah yang sangat terbatas itu, tetapi tidak melihat sumber pangan lain yang ada disekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk kebutuhan pangan. Maka dari itu, ada sumber pangan disekitar yang bisa dijadikan sebagai ketahanan pangan masyarakat/keluarga seperti singkong, sagu, keladi, pepaya, pisang, dan masih banyak lagi yang dapat dimanfaatkan.



Penulis Eduardus Setno
Mahasiswa Biologi FKIP UPR dan Kader “Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cab. Palangka Raya”  

Previous Post
Next Post

2 comments:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete