“Hidup bukan hanya sekedar
bernafas, Tetapi melakukan apa yang diinginkan. Keadaan sekarang merubah
paradigma manusia dalam bayang-bayang ketakutan”
Virus Corona (COVID-19) menjadi momok menakutkan bagi
kehidupan manusia, dalam banyak kasus positif Virus Corona (COVID-19) angka
kematian pasien terinfeksi terbilang banyak. Hal ini merupakan suatu pergumulan
yang dihadapi hampir di seluruh Negara, penyebarannya secara masif tidak dapat dihindari.
Kondisi seperti ini juga dirasakan masyarakat di
Indonesia yang hidup dalam bayang-bayang ketakutan, mengharuskan segala
aktivitas dibatasi dalam kebijakan Pemerintah untuk memutus rantai penyebaran
Virus Corona (COVID-19), suatu kondisi yang menjadi buah simalakama bagi
masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah agar tetap diam di rumah dan
membatasi aktivitas sosial, sedangkan masyarakat harus bekerja demi memenuhi
kebutuhan hidup.
Apabila kondisi ini terus menerus diterapkan, menuntut
masyarakat agar mematuhi kebijakan Pemerintah, tetapi sebaliknya Pemerintah tidak
dapat memenuhi hak masyarakat dalam penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari,
maka ironisnya ini akan menjadi masalah kesenjangan sosial bagi masyarakat yang
menyebabkan krisis kepercayaan kepada Pemerintah, seharusnya peran Pemerintah
mencari formulasi jangka panjang dalam merumuskan kebijakan yang konkrit untuk
mengatasi penyebaran Virus Corona (COVID-19) dan tidak berdampak pada ekonomi
masyarakat.
Pada Era Revolusi Industri 4.0 peran teknologi seperti
yang kita ketahui tidak dapat terlepas dalam sendi kehidupan manusia, sehingga
dapat menjadi alternatif dalam mengatasi laju penyebaran Virus Corona
(COVID-19) secara efektif menekan angka kasus positif Virus Corona (COVID-19),
dengan penggunaan Big Data yang akurat melalui sistem yang dikelola Pemerintah
lalu terkoneksi pada handphone dengan tujuan menelusuri jejak digital orang yang
positif Virus Corona (COVID-19), masyarakat juga dapat mendeteksi kawasan yang
dilalui orang positif yang ditunjukkan pada handphone yang digunakan
menimbulkan peringatan (alert) pada
setiap pengguna.
Teknologi ini juga harus didukung dengan masyarakat yang
cerdas (Smart People), dalam
menginput data ke sistem haruslah berdasarkan fakta, sehingga sistem dapat
menelusuri jejak digital maupun mendeteksi kawasan yang dilalui orang yang positif
Virus Corona (COVID-19) secara akurat.
Keterbukaan data orang yang positif Virus Corona
(COVID-19) dari Pemerintah juga perlu dilakukan agar mendukung penggunaan
teknologi ini dapat berjalan sesuai harapan dan juga Pemerintah menjamin untuk
orang yang positif Virus Corona (COVID-19) tidak terdiskriminasi dari
masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus gencar melakukan sosialisasi untuk
teknologi ini agar mampu digunakan masyarakat luas.
Penggunaan sistem Big Data ini sangat berguna agar
meminimalisir terjangkitnya Virus Corona (COVID-19) pada masyarakat yang tidak
terkontaminasi, sehingga fokus Pemerintah lebih kepada pasien positif Virus
Corona (COVID-19) agar secara intensif dirawat di Rumah Sakit, sedangkan
masyarakat yang tidak terkontaminasi dapat menjalankan rutinitas pekerjaan juga
dapat terkontrol melalui sistem Big Data yang akurat tadi, maka masyarakat
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan menjalankan aktivitas sosial, walaupun
hidup dalam bayang-bayang ketakutan terjangkit Virus Corona (COVID-19).
Terima Kasih…
Penulis : Rizky
Pratama
(*Penulis adalah mahasiswa Universitas Palangka Raya dan
Kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Palangka Raya)
Mantap bang
ReplyDeleteNumpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*